474 Dua Perintah Raja Tua

Posisi sekarang berganti ke sisi Kakek Henry yang saat ini sudah memasuki ruangan super ketat di rumah sakit ini.

Melihat kedatangannya, seorang pria tua memakai pakaian pelayan datang ke sisi Kakek Henry.

"Tuanku Duke, senang melihat Anda disini. Apakah Anda menjenguk cucu Anda tadi?"

"Samusiel? Kau masih mengingat orang tua ini? Hahaha..." Kakek Henry tertawa melihat pelayan pria cakap ini.

Samusiel Romythias, pelayan pribadi Raja Tua dan kenalan lama Kakek Henry!

Benar, Kakek Henry saat ini datang ke ruangan dimana Raja Tua itu dirawat secara Istana sekarang masih hancur berantakan karena dibom tadi!

Sebagai bentuk tindakan pencegahan, Raja Tua akhirnya mau dipindahkan ke rumah sakit ini.

Kalian harus tahu, orang tua ini sangat kekeh pada keinginannya untuk mati di istana ketimbang mati di rumah sakit ini!

Sungguh, dia sudah tahu akan mati...jadi dia ingin mati ditempat yang mewah?

Untuk hal ini, mari kita kagumi!

Kakek Henry menepuk pundak Samusiel dan bertanya, "Bisakah aku menemui teman lamaku?"

"Tentu saja Tuanku, silahkan masuk. Raja tidak mau diusik...tapi karena itu Anda, kurasa dia mau bertemu....Ini terutama dia lakukan setelah mengetahui bahwa dua putranya akan..."

"Mengerti."

Samusiel tidak berani mengatakan bahwa dua pangeran itu akan mati.

Secara Pangeran Morrigan sudah mati, sedangkan Pangeran Jonathan hanya menunggu waktu untuk kepala dan badannya terpisah satu sama lain...

Kakek Henry masuk ke ruangan itu yang lebih mewah daripada ruangan dimana Samael dirawat.

Melihat perawat muda dan cantik sedang membantu Raja Tua yang rapuh itu, Kakek Henry berdehem: "Ehem, kau sudah mati tapi sikapmu tidak berubah temanku."

"Uhuk, uhuk...Kau, Ahhh... saudaraku Henry, apa yang membuatmu mengunjungi orang mati ini?"

"Jika kau menyebut dirimu orang mati, maka cepatlah mati dan biarkan Inggris lebih tenang!"

Kata-kata ini membuat takut perawat wanita cantik disana!

Apa yang baru saja dia dengar?

Orang tua ini berani menyumpahi Raja untuk cepat-cepat mati?!

Tuhan! Aku, aku tidak mendengar apapun, aku, telingaku tuli saat kalian mengatakan itu, percayalah!

Kakek Henry mengibaskan tangannya pada perawat itu, "Gadis kecil, keluarlah, kami dua orang tua ini ingin berbicara sedikit."

"T-Tapi Pak...Raja sedang..."

"Pergilah, aku memerintahkanmu!"

Perawat itu mengangguk berkali-kali dan segera pergi dengan langkah terburu-buru dibawah mata keduanya.

Raja Tua tertawa kecil dan berkata, "Pantat gadis itu lumayan."

" ??? "

Kakek Henry merasa sudut matanya berkedut, "Kau...Orang tua yang akan mati masih memikirkan gadis-gadis muda?!"

"Hey, Uhuk uhuk...uhuk, jangan katakan itu saudaraku...Uhuk, uhuk uhuk uhuk...Huhh...Bukankah, dulu kita berdua dikenal sebagai, playboy nomer satu Inggris?"

"...."

Kakek Henry ingin melarikan diri sekarang mengingat masa mudanya!

Memang benar, keduanya dulu adalah seorang playboy super. Mereka tampan, kaya, dan status tinggi...

Jentikan jari bisa membuat wanita manapun di Inggris klimaks secara langsung!

Tapi sekarang...

"Jangan bicarakan itu, aku setia pada istriku sekarang. Dibandingkan denganmu sekarang yang memiliki 30 istri..."

"Heh? Aku menang...Uhuk uhuk uhuk uhuk uhuk uhuk uhuk uhuk uhuk uhuk...."

Kakek Henry tidak prihatin dengan hal ini, tapi dia malah tertawa: "Hahaha, itu akibatnya jika serakah!"

"Sudah kubilang, maksimal pilih 10 selir termasuk Permaisuri....Kau masih nakal, lihat akhirnya?"

"Sialan! Ini...Uhuk, penyakitku tidak ada kaitannya dengan ginjalku!"

Keduanya saling berbicara tanpa ada rasa kehormatan sedikitpun karena pada dasarnya itu tidak perlu!

Selain itu, hubungan keduanya adalah saudara yang tersumpah dengan status yang sama.

Jadi...inilah yang terjadi jika keduanya bertemu!

Setelah keduanya berbincang mengenai masalah ini, Kakek Henry tiba-tiba menajamkan matanya.

"Semuanya akan kulakukan Sean, Inggris...akan kembali ke jalur awal!"

Raja Tua bernama Sean ini ternyata tidak terkejut dan malah dengan tenang tidur di ranjangnya.

Dia membuka mulutnya, "Kau dan aku, itu sudah lama berkenalan, ehem....Huhhh, dari yang awalnya bermusuhan sampai ke titik persahabatan, sangat nostalgia..."

"Aku bahkan...yakin, kau sekarang memakai daleman hitam. Jangan mengelak, kau selalu terbiasa memakai daleman itu saat ada hal penting."

Wajah Kakek Henry langsung berubah menjadi hitam saat mendengar kata-kata tak tahu malu ini!

Tapi Raja Tua masih berkata: "Semuanya sekarang kuserahkan padamu saudaraku. Inggris...kau, tidak ..cucumu yang memegangnya sekarang!"

"Begitu...bahkan jika aku membunuh seluruh keluargamu, kau tidak keberatan?"

Dengan nada berat, Kakek Henry mengatakan ini sehingga membuat siapapun akan bergidik!

Tapi Raja Tua hanya tertawa, "Kau tidak akan bisa melakukan itu!"

"Oh, kenapa?"

Raja Tua itu menunjukkan senyuman di wajah tua keriputnya, "Karena aku sudah membuat perintah pada cucumu, Samael!"

"Pertama, aku ingin dia menyingkirkan dua putraku yang bodoh bahkan jika itu membunuh mereka....Aku ingin, dia menjadi Raja Inggris!"

Dari sini dapat dilihat, bahwa Raja Tua ini benar-benar berdarah dingin!

Bahkan darah dagingnya sendiri...dia tidak peduli bahkan jika itu terjadi!

Sungguh, Raja seperti ini...entah itu baik karena adil atau jahat karena kejam kepada keluarganya sendiri...

Tapi jawaban Kakek Henry adalah:

"Itu tidak akan terjadi." Kakek Henry menolak dengan tenang.

"Bisa."

"Tidak bisa, dia cucuku, bukan cucumu!"

"Huh! Terserah kau bilang apa, tapi dia sudah melakukan...pekerjaan dengan baik!"

"Artinya, dia setuju dengan keinginanku!" Raja Tua mengatakan ini dengan senyuman lebar

Kakek Henry mengangkat alisnya dan tiba-tiba bertanya, "Aneh...Jika itu perintah yang kau berikan...bukankah itu sama saja dengan kau menyuruh cucuku masuk ke jalan berdarah?"

"Dengan kata lain, kematian keluargamu bahkan akan lebih pasti!"

Lagipula, siapa yang mau Samael menjadi Raja?

Dia adalah Duke Duodere, dan juga Raja? Ini jelas akan membuat banyak bangsawan tidak puas!

Bahkan Keluarga Raja Tua ini sendiri pasti akan ikut kericuhan...

Saat itu terjadi, jalan berdarah pasti akan terjadi, dan itu sama saja dengan memastikan lebih tinggi tingkat persentase kematian keluarga Kerajaan!

Raja Tua mengerti maksud Kakek Henry dan segera menjawab, "Karena itulah aku memberinya perintah kedua, aku tidak bodoh."

"Oh? Lalu apa perintah keduamu?"

Raja Tua tertawa kecil sambil terbatuk beberapa kali karena terlalu bersemangat.

Dia membentuk senyuman aneh yang jelas sangat akrab bagi Kakek Henry, sebelum akhirnya dia mengeluarkan kalimat.

"Aku ingin dia menikahi semua istriku untuk membangun posisi kuat di Kerajaan saat dia menggantikanku!"

"Apa?!"

"Jangan khawatir, aku melihat bakat yang sama dengan diriku di masa lalu saat melihat cucumu untuk pertama kalinya..."

"APAAAAAA !!!!!"

avataravatar
Next chapter