webnovel

Berbeda...

"Woooooo– Bagus sekali! Aku memberimu seribu like lebih!"

"Akhirnya orang ini mendapatkan balasannya! Berani memungut pajak kepada kami dengan sangat tinggi, akibatnya mahal sekarang bukan?!"

"Cepat penggal! Aku sudah muak dengan wajahnya!"

"Buang orang ini! Hahahaha—"

"Berani menghancurkan masa depan kami, bahkan membunuh sauradamu terang-terangan? Sekarang masih bisakah kau arogan hah?!"

"Kau menyakiti Duke, kau pantas mati!"

"Mati! Penggal lebih cepat! Panggil dia sekarang !!!—"

.

.

.

Teriakan demi teriakan yang menggetarkan udara langsung terdengar di plaza yang saat ini sudah penuh sesak!

Bahkan mereka yang awalnya rebahan, langsung melonjak bangun!

Waktu rebahan sudah selesai!

Di sisi lain, Cauls tidak mengatakan apa-apa dan malah berbalik menatap beberapa ksatria dibawah sana.

Semua Ksatria itu memberi hormat serentak dan langsung berlari masuk ke daerah dimana mobil tahanan sudah terparkir!

Membuka pintu mobil, seseorang ksatria naik dan setelah beberapa detik, dia keluar dengan menarik kasar seseorang disana!

Buk...

Sosok pria itu jatuh karena tarikan ini, terutama karena dia tidak bisa memegang apapun untuk menyeimbanhkan tubuhnya.

Secara, kedua tangannya telah di borgol!

"Sialan! Sialan! Sudah aku bilang, aku tidak melakukan apapun tentang kejadian itu! Aku ingin keadilan !!!"

Teriakan ini membuat hening lingkungan sejenak, sebelum akhirnya sorakan "Boooo" terdengar sangat ricuh!

"Bajingan sialan, kau masih tidak tahu malu?!"

"Sadar diri dong! Kau sudah terekspos semuanya secara terang-terangan, bagaimana bisa kau menginginkan keadilan?!"

"Keadilan anjing! Keluargamu hanyalah seorang aib !!!"

"Bagaimana kau bisa meminta keadilan, dimana kau sendiri mempermalukan keadilan !!!"

"Ada yang punya batu? Beri aku batu yang besar !!!"

"Terima sapuan sandalku !!!"

.

.

.

Teriakan jatuh, dan sampah-sampah langsung bertebaran di langit dengan terus menerus diulang oleh semuanya!

Botol minuman, kertas yang diremas, sayuran, es krim cone, batu, atau bahkan sandal dan sepatu !!!

Semua jenis ini dilemparkan dengan tanpa sungkan, lagipula Jonathan sudah bukan lagi pangeran!

Jadi, tidak perlu takut!

Di sisi lain, para Ksatria membiarkan ini dan mereka masuk lagi dan membawa beberapa orang lagi.

Dua Jendral Militer bawahan Jonathan, adiknya, dan bahkan Ibu serta Kakek dan Nenek dari pihak Ibu Jonathan yang sudah tidak bisa menahan tangis dan ketakutan akan kematian yang akan datang!

Kematian yang tidak diketahui itu sangat menakutkan, tapi kematian yang diketahui bahkan lebih menakutkan!

Sekarang mereka tahu satu hal...mereka tidak bisa diselamatkan, dan kematian sudah pasti dibawah saksi ribuan orang ini!

Keluarga dari pihak Ibu Jonathan sangat marah disana dan meraung seolah ingin melarikan diri dari ini!

Mereka tidak ingin mati, ini bukanlah salah mereka.

Tapi bisakah mereka melarikan diri?

Tentu saja tidak, lagipula ksatria yang mengawal mereka adalah prajurit elit Kerajaan !!!

Segera mereka digiring ke platform di bawah sorakan, teriakan, dan lemparan berkualitas dari massa!

Sesampainya di atas platform, para ksatria ini membuat mereka semua berlutut dengan kedua lutut mereka ke dasar kayu sana...

Disana mereka memborgol kaki mereka dan menyambungkan kaki mereka satu sama lain dengan rantai yang sangat kuat!

Disaat yang sama borgol di tangan mereka dibuka lalu menaruh tangan mereka kebelakang dan memborgolnya lagi!

Dengan ini, mereka semua agak terdorong kedepan!

Disaat yang sama, Pangeran Jonathan masih berteriak: "Aku tidak salah! Ini fitnah! Semuanya fitnah !!!"

"Aku tidak memerintahkan seseorang untuk memalsukan perintah militer untuk mengebom istana!"

"Jika kalian tidak percaya, tanyalah pada Dua Jendralku, mereka adalah atasan Militer dan pastinya mereka tahu lebih baik fakta tentang ini..."

"...Oke, Oke, aku mengakui memang akulah yang menyuruh adikku untuk meracuni Duke, tapi ini hanyalah masalah kecil !!!"

Bang!

Tendangan mutlak ke wajah Pangeran Jonathan!

Ksatria x: "Meracuni Duke adalah dosa besar juga!"

Bang!

Satu tendangan lain mengenai wajah Pangeran Jonathan dimana saat ini dia berbisik: "Kurasa aku ketagihan melakukan ini..."

Bang!

"Anggap bonus!"

Akhirnya Cauls menghentikan semua ini dengan memberi isyarat agar menutup seluruh kepala mereka dengan penutup kain hitam!

"Mmmghhh!" xN

Tentu saja mulut mereka disumpal terlebih dahulu agar tidak menganggu, sebelum akhirnya kepala mereka ditutup oleh penutup hitam itu!

"Penggal! Penggal! Penggal! ———" xN

Teriakan tidak manusiawi ini terdengar dari mulut seluruh massa semenjak algojo disana sudah memegang sebuah pedang besar yang tajam!

Dia awalnya mendemonstrasikan untuk memenggal tubuh babi yang tergantung, dan hanya satu tebasan, itu terbelah menjadi dua!

"Woooooooo——" xN

Tentu saja tidak ada anak kecil yang menonton ini!

Mereka semua adalah orang dewasa yang asli!

Dan sekarang, Algojo itu berdiri tepat disamping Jonathan, sebelum akhirnya...

Splash!

"....." xN

Suasana menjadi sangat hening saat kepala yang jatuh ini terungkap!

Mereka merasa...ini agak menakutkan sekarang!

Permisi...bolehkah kami muntah sekarang?

Tapi saat ini, di sebuah atap bangunan yang tinggi, terlihat dua sosok yang tertutupi oleh jubah hitam melihat ini semua...

"Semua pic putih menjadi hitam, dan tangan yang mengendalikannya sudah tercuci bersih...aku awalnya mengira koneksiku sudah menakutkan..."

"Tapi, sekarang kita semua salah!"

Melihat sosok asing namun sama di perilaku ini berbicara, Shella hanya mengedipkan matanya saat melihat kedepan.

"Lagipula dia masihlah Duke, dan bukan manusia. Pangeranku, kekalahan ini bukanlah hal yang buruk."

"Tidak ada gunanya lagi mengatakan ini Shea..." Morrigan yang sudah dibangkitkan mengangguk.

Segera dia berbalik dan ini membuat Shella bertanya, "Kemana kita akan pergi?"

"Kemana lagi? Temui keluargaku dan bawa kabur mereka semua dari sini. Nyawa mereka, sudah ada di ujung tanduk !!!"

"Dengan kekuatanmu dan kekuatanku sekarang, menyelamatkan mereka semua adalah hal yang mudah."

"...Tapi Pangeranku, orang itu tidak akan..."

"Tidak masalah Shella." Morrigan menatap Shella dan berkata, "Neraka tidak mempermasalahkannya, dan orang itu mungkin akan lebih senang jika aku melakukan ini."

"Lagipula satu halangan sudah hilang baginya."

"Pangeran...Tidak, Morrigan..."

Morrigan tidak mengatakan apapun lagi dan angin menerpa jubahnya sehingga membuka wajah tampan barunya saat ini.

"Morrigan? Dia sudah mati...Bersamaan dengan Inggris yang dia kenal!"

Next chapter