497 Aku Sangat Mengenalnya

Paus yang melihat ini hanya berteriak, "Serang dia! Orang itu adalah bidah!"

"Ohhhh—" xN

Zombie dari manusia yang mendengar perintah ini segera maju dengan kecepatan yang seharusnya tidak dimiliki oleh manusia normal.

Tapi dibawah kekuatan Agares, sosoknya dengan mudah melompat dan tepat memukul kepala dua zombie itu dengan keras!

Bang!

Dia mendarat dengan bantuan kepala dua zombie itu, dan akhirnya dia menarik kepala zombie disana dengan keras hingga terputus dari tubuhnya!

Senyuman biadab itu membuat bulu kuduk Paus berdiri, terutama saat melihatnya menjilati darah di tangannya...

Dan disana dia melihat mata Agares memerah!

Gigi taring Agares tiba-tiba memanjang, dan sosoknya benar-benar terlihat seperti binatang buas saat ini.

Pada saat ini, kecepatannya menjadi lebih cepat dan lebih cepat, tapi yang mengejutkan adalah darah dari zombie yang dia bunuh, itu terlihat bergerak sendiri...

Disana, darah-darah itu seolah dimanipulasi oleh Agares saat menusuk tubuh para zombie-zombie itu!

"Hahahaha— Ada apa Paus?! Kau tidak bisa bergerak?! Saaa! Ayo, beri aku kesenangan lagi !!!–"

Paus marah atas provokasi ini, dan dari tongkatnya, sinar suci emas tiba-tiba menyerang seperti beam pada Agares!

Tapi pada saat menyerangnya, sosok Agares tiba-tiba menghilang!

"Apa? Klon?!"

"Boodoh, itu afterimage!"

Sosok Agares tiba-tiba muncul dibelakang Paus, dan mencekik lehernya dimana tangannya saat menyentuh tubuh Paus langsung melepuh!

"Semakin lama aku bertarung, dan semakin banyak mayat disekitarku, kekuatanku akan terus meningkat."

"Kekuatan, kecepatan, daya tahan....dan bahkan regenerasi tubuhku....Ini adalah berkat yang diberi oleh Kakek kepadaku! Ini adalah arti nama Agares!"

"Meskipun nama asliku lebih ke kekuatan manipulasi waktu, tapi kemampuan ini membosankan. Melawan sosok yang tidak bisa bergerak, apa artinya itu?!"

"Lihat, itu seperti ini!"

Tiba-tiba lingkungan menjadi tenang, dan di mata Paus, orang-orang yang dia manipulasi tiba-tiba berhenti bergerak pada saat ini!

Menunjuk ke arah mereka dengan tangan lainnya, Agares berkata: "Di Dunia sunyi ini, di Dunia dimana hanya aku dan orang yang kuizinkan untuk bergerak..."

"Dimana arti gairah peperangan yang kucari?! Karena itulah aku benci menggunakan kemampuan ini."

Agares mengatakan ini dengan penuh semangat!

Tapi pada akhirnya, dia tiba-tiba merasakan sengatan panas di tangannya, dan dia melihat bahwa tangan yang mencekik Paus saat ini melepuh dan mulai menunjukkan tulangnya!

Sayangnya rasa sakit ini membuat senyuman Agares menjadi lebih lebar, "Cahaya suci memang kelemahanku, tapi...apa cahaya sucimu ini, cacat!"

"Jika aku menyentuh salah satu dari enam lawan saudariku saat mereka serius melawan, jangankan tanganku, tubuhku akan langsung terbakar."

"Itulah, arti Cahaya Suci..."

Mata Agares menyipit dan genggeman di tangannya menguat, "Tapi apa cahaya suci milikmu? Ini CACAT..."

"Untuk, seukuran Malaikat Jatuh, kau banyak, bicara..." kata Paus dengan darah keluar dari mulutnya!

Senyuman mengejek itu tidak membuat Agares tersinggung, malahan dia berkata: "Begitukah...Yahh, aku ini bodoh dan tidak sepintar Belial ataupun Leviathan."

"Jadi kata-katamu memang benar. Aku adalah garis depan saudariku, itu saja yang cukup kutahu !!!"

"Hahaha— Kau, yang ditinggalkan oleh Tuhan, adalah sosok yang benar-benar cacat! Cahaya kami, adalah cahaya manusia!"

"Selama manusia percaya padaku, cahayaku, cahaya kami akan terus bersinar !!!"

"Ohhh... Kepercayaan buta kepadamu? Jadi ini asal kekuatan cahaya sucimu?" Agares mengangkat alisnya, "Jadi karena itulah..."

"Kau ingin menjadi Tuhan, bukan?"

"...."

Tidak ada yang menjawab ini, tapi Agares sudah tidak peduli lagi, dimana pada saat ini, suara retakan tulang terdengar!

Membuang sosok Paus disana, tiba-tiba dia meraih sosok putih disana yang ingin melarikan diri!

Menatap mata sosok putih itu, Agares berkata dengan liar: "Aku lupa mengatakan, aku adalah sipir di Neraka kau tahu?"

"Mengangkat, mengambil, memenjarakan, menentukan lantai Neraka, dan menyiksanya....itulah tugasku !!!"

"Kau ingin menjadi Tuhan? Tapi sayang~ Tuhanmu sekarang adalah aku!"

"Saa, Paus...kau akan bermain bersamaku sampai saat kau kehilangan semangat hidupmu!"

...

Di sisi lain.

"Selamat malam, Lilith, Belphegor."

"Ohh, aku akan masuk dulu. Maafkan Belphegor, jika seseorang memiliki mental yang lemah, kehadirannya saja akan membuat mereka memasuki tidur dan bermimpi~"

Lilith yang masuk sambil membawa Belphegor yang tidur di atas awan hitam tiba-tiba mengatakan ini.

Belphegor disisi lain tiba-tiba sampai ke sisi Atira yang tertidur, dan menariknya ke atas awannya dan mulai tidur lagi dengan menggunakan Atira sebagai bantalnya~

Lilith di sisi lain duduk di sofa yang sudah ada teh hitam di meja, dengan diseberangnya adalah Nona yang tersenyum disana.

"Jadi kau yang dimaksud Master bukan?"

"Ya, itu yang Samael pikirkan tentangku bukan? Aku mengerti semuanya tentangnya, tapi sayang sekali...dia tidak tahu tentangku." kata Nona itu.

Mata birunya terlihat menyesal, dimana dia mengatakan: "Tapi itu tidak masalah, aku dan dia akan bersatu lagi tidak lama lagi..."

"Ahh benar, Lilith, terima kasih sudah membantuku untuk..."

"Itu benar, pertama untuk masalah Paus dan para pengikutnya yang fanatik seolah melihatnya sebagai Tuhan."

"Lalu yang kedua untuk masalah kekacauan ini bukan?"

"Tidak, tunggu dulu." Lilith tiba-tiba mengatakan ini, "Kau...sebenarnya, Paus adalah pionmu!?"

"Kekuatan yang dia punya, itu juga darimu, tapi kau mengubah ingatannya? Tidak hanya ingatannya, tapi semua orang....Ini, kau...kenapa?"

Nona itu memiringkan kepalanya dan berkata, "Berbicara dengan orang yang bisa membaca ingatan orang lain itu agak mengesalkan terkadang..."

Dengan nada menyesal, Nona itu tiba-tiba berkata: "Ohh lupakan, gunakan saja...Jadi sekarang, bagaimana?"

"Hah? Apa maksud...mu???" Lilith mengerutkan keningnya karena saat ini, dia benar-benar tidak bisa membaca pikiran wanita di depannya!

Nona itu hanya tersenyum dan berkata, "Sekarang untuk pertanyaanmu...Ya, aku memang yang memberi Paus kekuatan itu, dan disaat yang sama mengubah ingatannya."

"Jika kau ingin tahu kenapa, itu demi saat ini."

Lilith mengambil teh di meja dan bertanya, "Ohhh, kau ingin memanfaatkan situasi sekarang...demi meningkatkan kekuatan Gereja dan Vatikan?"

"Malaikat Jatuh, iblis, Neraka... Jika ini ada, berarti Surga dan Malaikat ada. Dengan kata lain, Gereja adalah hal yang asli..."

"Dan kau, Saint menggunakan ini untuk meningkatkan pamormu?"

"Bagaimana mungkin? Kekacauan yang terjadi hari ini murni karena keterlibatan Master kalian."

"Aku tidak suka melakukan rencana, karena aku bisa melihat hasil semuanya seolah aku membaca sebuah buku."

"Itu Samael yang suka melakukan ini, aku hanya aktor yang sengaja ikut. Itu saja."

Nona itu tersenyum sangat indah dan mengatakan, "Lagipula, pemikiran Samael, kecuali dia sendiri dan aku...kalian tidak tahu bukan?"

"Jangan berbicara seolah kau sangat mengenalnya!"

"Ara~ Tapi aku memang mengenalnya~ Dari luar, sampai kedalam, semuanya, aku tahu itu~~

avataravatar
Next chapter