559 Ahh...Aku Sudah Mengatakannya

Kata-kata yang keluar dari mulut Samael membuat semua orang disana merasakan bahwa detak jantung mereka berdetak sangat cepat saat ini.

Bagaimanapun, di pemikiran dan mata mereka sekarang, Samael ini adalah "orang asing" yang benar-benar berbeda dari yang mereka tahu.

Bahkan ada beberapa sudut di hati mereka yang merasa agak tidak nyata.

Tapi ada juga pemikiran di hati mereka yang merasa bahwa Samael yang sekarang, benar-benar lebih tampan karena aura misterius yang sudah terungkap lebih jelas ini!

Samael sendiri sudah merasa ada sesuatu yang salah dengan wanita-wanita ini, tapi dia tidak bisa menyalahkan mereka.

Disaat yang sama dia juga berpikir, "Aku harus menghabiskan berhari-hari untuk menemani mereka setelah ini."

"Hei, hati wanita itu, benar-benar sedalam Abbys dan aku hanya bisa menarik kail kepada mereka dengan meraba-raba."

Tapi untuk saat ini, Samael mengetukkan jarinya ke tahta itu, sebelum akhirnya miasma hitam meluncur keluar dari tanah di sebelah kiri.

Retakan muncul darisana, gempa besar terjadi, dan bahkan ada batu-batu hitam merah curam yang terbentuk karena pergeseran ini!

Beberapa Malaikat yang ada disana langsung terbang menjauh ke kanan dan menatap kejadian di sebelah kiri dengan sangat marah!

Tapi pada akhirnya, sebuah garis lurus terbentuk antara kanan dan kiri ini, yang kebetulan garis lurus ini adalah tempat dimana kelompok Helina berdiri.

Dan apa yang muncul di sebelah kiri adalah...

"Malaikat Jatuh..."

Kakek Henry akhirnya tidak bisa menahan diri untuk jatuh keras ke tanah, tapi dia masih lebih baik karena Nenek Haura sudah pingsan!

Ririca memeluk Tilina dengan ketakutan, begitu pula dengan beberapa wanita disana yang juga mengingat apa yang dilakukan pasukan di sebelah kiri ini pada Vatikan beberapa hari yang lalu!

Tidak, bukan hanya Vatikan, hampir satu Roma dihancurkan oleh kelompok monster yang muncul di sisi kiri mereka, dan yang memimpin mereka, itu adalah kelompok Malaikat Jatuh di atas sana!

Jika para Malaikat memakai pakaian yang tepat dan tertutup menunjukkan kesucian mereka;

Para Malaikat Jatuh ini, pakaian tertutup? Apa itu?

Mereka lebih suka berpakaian dengan senang hati, apapun pakaian yang menunjukkan otot perut, pusar, atau bahkan beberapa belahan dada disana!

Dari semua itu, ada satu sosok menggoda ditengah sana yang sedang duduk di atas punggung seorang (?) yang dijadikan kursi.

Sosok lainnya duduk di atas tebing curam sana sambil menggerakkan kakinya beberapa kali.

Sementara disampingnya terlihat sesosok wanita menakjubkan yang tidur malas disana...

Ada juga yang memegang cambuk dan disebelahnya seorang wanita jangkung dengan tubuh sensual sedang menjilati bibirnya.

Dan akhirnya, satu sosok yang mereka kenal jelas, melesat maju menuju sisi Samael, dan tiba-tiba memeluknya dengan sangat intim!

"Master~"

"Lilith, jangan buat masalah." kata Samael sambil memegang dagunya disana.

Pandangan obsesif sekali lagi muncul di mata Lilith, tapi dia akhirnya mengubah pandangannya menuju Gabriel dan yang lain disana.

"Lilith! Menjauh dari Milord!"

"Hm, Yegudiel, apakah kau ingin melawanku?"

Lilith dan Yegudiel saling melirik, dan dua bumil ini memang suka saling membandingkan.

Dan saat ini, Leviathan, Belphegor, Asmodeus, Belial, dan Agares juga datang sambil membuka sayap hitam segelap malam milik mereka sendiri!

Sisi kanan adalah Surga dan Malaikat.

Sisi kiri adalah Neraka dan Malaikat Jatuh.

Sedangkan di tengah, garis perbatasan antara Surga dan Neraka, itu adalah kelompok Helina dan Kakek Henry!

Semuanya benar-benar terjadi dengan cepat, dan Samael disana sambil terus membiarkan Lilith duduk di pangkuannya, sedang tersenyum nakal tidak seperti senyuman lembutnya tadi.

Dia berkata, "Namaku Samael, kurasa itu juga takdir dalam hidup ini bukan?"

"Nama ini sering muncul dalam kisah Taman Eden dan merekayasa kejatuhan Adam dan Hawa dengan seekor ular dalam tulisan selama periode Bait Suci Kedua."

"Dalam satu catatan terpenting lainnya, nama ini juga diyakini versi lain dari Lucifer, anak kesayangan Tuhan yang akhirnya jatuh ke neraka dan akhirnya menjadi ayah dari Kain, serta suami dari Lilith...."

Mata beberapa orang menjadi lebih rumit sekarang, tapi Samael masih mengatakan: "Entah kalian berpikir apa, apakah itu ironi atau keajaiban..."

"Tapi aku, Samael Duodere, selain menjadi Reinkarnasi Michael, penguasa Surga, tapi aku juga adalah seorang pendosa besar yang menanggung nama Lucifer !!!"

"Benar, akulah Lucifer, penguasa Neraka, pemimpin yang menyarankan Malaikat Jatuh ini menjatuhkan Vatikan !!!"

"Tidak, mungkin...Yang Mulia, Anda, jadi itulah alasan kata-kata Anda waktu itu..."

Sophie jatuh dengan pandangan kosong saat menatap Samael, terutama disana dia melihat mata Samael yang gelap juga menatapnya.

Keluarga Kardashian benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, tapi reaksi mereka benar-benar berbeda dibanding yang lain.

Karena mereka, terlihat lebih panas!

Mungkin, ini alasan "racun" yang sering mereka terima?

Lagipula, Samael sering bermain dengan sifat tekanan Lucifer pada mereka di beberapa malamnya.

Kalika juga seperti ini, dan bagian tertentu darinya sudah basah kuyup disana!

Tidak seperti mereka, Fan Bingbing dan Yang Mi sudah menggetarkan gigi mereka karena kedinginan halus di tubuh mereka, adapun Dilraba...

Dia juga pingsan sekarang tanpa alasan yang jelas!

Olivia menatap Samael dengan mata yang rumit, dan dia akhirnya tahu kenapa orang ini tidak terpengaruh pada ketidakberuntungannya...

Karena orang ini, adalah asal dari ketidakberuntungan yang merujuk pada Tujuh Dosa Asal!

Tilina dan Ririca sedikit kesal karena mereka tidak tahu apa-apa, tapi pada saat ini, mereka terkejut karena Helina tiba-tiba melepaskan tangan mereka.

Helina sendiri, dia sudah menarik nafas dalam-dalam saat dia melangkahkan kakinya ke arah yang sudah tidak bisa berhenti untuk berbalik sekarang!

Semua ini diperhatikan oleh mereka dibelakang, dan tiba-tiba sebuah tangga transparan muncul.

Helina menarik nafas dalam-dalam, lalu dia mengambil sebuah cincin yang jarang dia pakai kecuali sendirian bersama Samael dari sakunya...

Ini membuktikan kebulatan tekadnya!

Setelah memasang ini di jari manisnya, dia mengangkat kepalanya untuk menatap putra sekaligus suami dari dua anak di dalam kandungannya saat ini.

Mata itu mengandung sifat yang panas dan ganas, tapi dia tahu ada kelembutan dan cinta yang dalam disana...

"Samael sudah berani membuka, dan aku juga harus melakukannya."

Dengan ini, Helina naik dibawah narasi Samael: "Helina Viollen, ibuku...apakah kau sudah memutuskannya?"

"Jika kau maju lagi, tidak ada jalan memutar sama seperti yang aku lakukan kau tahu?"

Sayangnya Helina yang sudah semakin dekat masih melangkah dan berkata, "Apakah kau berhak mengatakan itu, dasar bajingan tercinta yang menjadi suamiku..."

Helina akhirnya jatuh ke pelukan Samael san berkata: "Juga suami yang menghamiliku?"

" !!!!! " xN

avataravatar
Next chapter