webnovel

Obat kuat jebakan

lampu kamar sudah di matikan, Vino menutup laptop dan menaruhnya rapi ke dalam buffet di sampingnya, pria itu bersiap untuk tidur, dia menarik selimut

Vira mencoba mengintip dari balik selimutnya yang menutupi hampir semua tubuhnya, gadis itu melirik ke arah Vino, tapi hanya terlihat punggung pria itu yang sudah terlelap

" hohoho .... xixixiixixi.... apa yang sedang kau pikirkan saat pukul dua belas malam ? "

Vira bisa mendengar jelas suara dari kamar sebelah, posisi sofa yang mepet tembok kamarnya jelas membuat suara microphone om Eman terdengar jelas

" kikikiki..... kikikiki..... " suara suara horor semakin jelas Vira tangkap, gadis itu seketika merinding, dia menutupi semua tubuhnya dengan selimut, dia berusaha memejamkan mata

malam jumat

malam jumat

malam jumaaat

Malam jumaaaat

MALAM JUMAAT !!

" kyaaa...!! " Vira berteriak ketakutan, dia tidak sanggup lagi dengan suara efek horor dari kamar sebelah

entah apa kali yang lagi dilakuin sama om Eman yang pasti terasa ngeri untuk di simak

Vira melompat ke ranjang Vino

gadis itu segera menyembunyikan wajahnya di belakang punggung Vino

Vira tak peduli lagi kalau dia sudah melanggar ucapannya sendiri, pada akhirnya gadis itu menyerah dengan ketakutan yang menyelimuti jiwanya, gapapa deh harga diri turun, daripada daripada deh.. pikir Vira menyerah

Vino membalikkan badannya, pria itu refleks memeluk tubuh Vira, dia menaruh guling tadi di belakang punggungnya tapi sudah terjatuh karena gerakan lincah Vira

Vino merangkul kan tangannya dan mengangkat kaki ke atas paha Vira

gadis itu seketika membatu, dia tak berani bergerak

" aduh gimana nih " gumam Vira bingung, raut wajahnya terlihat putus asa, gadis itu pasrah saja

" nyaaammm... nyamm... " Vino mengigau

Vira semakin membatu tak berani bergerak ketika melihat wajah Vino tepat di depan wajahnya

" mampus banget kalo dia bangun " pikir Vira takut

Vino semakin mendekatkan wajahnya, pria itu terlihat sudah pulas

Vira berusaha menjauhkan wajahnya, dia tak ingin Vino menyadari ada orang lain yang naik ke ranjangnya, gadis itu mencari waktu yang tepat untuk melarikan diri

tapi Vino malah mengeratkan pelukannya

" pudiiing.. mau pudiiing.. " ucap Vino

tangannya terangkat membuat Vira bisa bergerak sedikit, gadis itu segera mengganti posisi miringnya menjadi telentang, dia sudah sangat pegal menahan diri dari tadi

BRUUUKK..

telapak tangan Vino menggenggam dada Vira, gadis itu ternganga tak percaya, dia memasang wajah kaget dan kesal, tangannya seketika hendak menepis tangan Vino

tapi gadis itu lagi lagi sadar kalau saat ini pria di sebelahnya sedang ngelantur, ini salah dia sendiri kenapa terjatuh di lubang buaya

Vira berlahan lahan mengangkat tangan Vino dari dadanya, gadis itu menahan geram dan marah

" iiihhh.... pengen gue bunuh rasanya ! " kesal Vira berusaha meletakan tangan Vino ke kasur, gadis itu melepaskan dadanya dari genggaman tangan jahil Vino

gadis itu mencoba mengangkat paha Vino yang berat dengan berlahan, gadis itu segera akan meloloskan diri

tapi baru saja dia melangkah ingin menjauh, lengan Vino menjangkau pergelangan tangan Vira dan menarik tubuh wanita itu hingga terjatuh menimpa Vino

pria itu merasakan kepalanya berat tertimpa sesuatu, dia perlahan membuka matanya

" KYAAAAAAA... !!!! " teriak keduanya kompak

Vino segera menarik selimutnya dan menutupi tubuhnya, pria itu melirik isi dalam selimutnya, meyakinkan diri dengan apa yang terjadi di antara mereka berdua.

" masih pake baju.. " gumamnya heran dan lega.

" apa lo ! jangan mikir aneh deh ! " ujar Vira kesal melihat tingkah kaget Vino

" lu ngapain ke kasur gue ? " tanya Vino tak mau kalah

" lu yang narik gue maliih ! " balas Vira mengeles, cepat berpikir otak. Ayo buat alasan masuk akal!

" boong lu, ngapain lu deket ranjang gue, mau modus yaa... " tuduh Vino memaksa, telunjuknya mengarah kesal ke wajah Vira. gadis itu berusaha menangkap telunjuk Vino. Meminta untuk menurunkannya

" diih.. gue kebelet mau ke kamar mandi tuh ya, truuus.. lu maen tarik tarik aja, gitu ! " Vira melipat tangan kesal sambil mengarang bebas dengan wajah yang meyakinkan.

" masa sih ? perasaan gue lagi narik kambing guling tadi.. " pikir Vino keheranan

KLIIKK !!

tiba tiba lampu kamar nyala

om Eman tersenyum manis dengan dua cangkir di tangannya

pria itu sedang mengenakan wig berwarna pink, dan lingerie seksi memperlihatkan dada bidang dan paha sekeul penuh lemak nya itu

om Eman berjalan berlenggak lenggok masuk ke dalam kamar Vino

Vira ataupun Vino cuma melongo tak percaya, pertunjukan apa lagi ini? pikir keduanya

" kalian kenapa siih teriak teriak tengah malem gini, bikin aku kaget deh yaaa khaaan... " ucap nya sok centil

Vira memasang wajah aneh melihat penampilan om Eman yang sungguh luar biasa

Vino malah berkeringat dingin dia membayangkan seandainya ada wanita yang bentuknya seperti pria melambai ini

" ini buat Vino! ini buat Vira! " Menyodorkan gelas satu persatu

" udah om kasih es batu ye khan biaaar nyeeesss... seugeeuur gitu.. " ucap om Eman sambil mendorong gelas itu ke mulut masing masing, aksinya persis kayak iklan di tv tv, yang gigi sensitif itukan!

aroma segar dari minuman itu membuat Vino yang kegerahan segera menghabiskan isi gelasnya

Vira pun segera menghabiskan minuman yang diberi om Eman, tenggorokannya sudah seret dari tadi karena perdebatan sengit mereka, belum lagi pas di kasur, dia cukup kehilangan banyak tenaga istilahnya engap menahan tubuh Vino yang berat

tangan om Eman segera merampas dua gelas kosong itu lagi, dengan gaya fashion show pria itu mundur alon alon.

" uda tenang ye khan.. sekarang cus ke ranjang yey bedua ya.. jangan ganggu konsen live eike yaaa.. " ancam om Eman dengan wajah serius, membuat Vira dan Vino mengangguk saja

tingkah om Eman sungguh tak bisa di duga, kadang melambai seperti wanita manja tapi kadang mendadak tegas dengan tatapan mata tajam, itu terasa ngeri tau !

Vino menghembuskan nafas lega, dia membuka selimutnya, kok rasanya nambah gerah ya fikir Vino

Vira kembali ke sofa mencoba bersandar

keringatnya mulai turun tetes demi tetes, gadis itu mengibas ngibaskan piyama satinnya, ko mendadak gerah yaaa

Vira menatap Vino yang juga kegerahan, pria itu segera menurunkan suhu ac kamarnya, mereka bertatapan lalu membuang muka kompak

" lu gerah ga sih ? " tanya keduanya serempak

mereka lalu mengangguk kompak, ko bisa sinkron gitu ya

" sorry ya gue bukannya mesum, tapi sumpah rasanya badan gue gerah banget, gue akan buka baju " ujar Vino membelakangi Vira, lelaki itu melepas piyama nya dan hanya menggunakan kaos kutang dan celana pendek

sontak Vira menutup wajahnya, gadis itu mengintip dari sela sela jarinya

" masa gue juga harus buka baju sih ? " pikir Vira bingung, gadis itu merasakan suhu tubuhnya juga meningkat drastis

dia berlahan menatap punggung Vino, wah badannya sempurna, punggungnya terlihat bidang dan berotot membuat air liur Vira tumpah

" aaah gilaaa... " Vira memukul kepalanya, berusaha membuang pikiran kotornya

gadis itu melirik sekali lagi kini Vino sudah membalikkan badan, mata Vira meneliti kaki jenjang Vino, pria itu terlihat gagah dan masculin, Vira sungguh merasa Vino sangat mempesona kali ini

perlahan pandangannya naik dari telapak betis paha dan...

Vira menatap isi kolor bermerk Vino, sesuatu menonjol disana

" KYAAAAA !!! "

teriak Vira menutup matanya

Vino segera melirik mpu nya yang sudah on, dia segera meraih bantal dan menutupi senjatanya yang siap perang

pria itu menatap tajam ke arah Vira

teriakan takut Vira terasa lain di telinganya, suara itu seperti mendesah membuat hasratnya semakin menjadi, pria itu semakin tergoda dengan kehadiran gadis di depan sana

dalam bayangannya gadis itu sedang menggoda dengan lidah dan tatapan genitnya, Vino tak bisa membedakan mana asli mana halusinasi, dengan cepat dia melangkah mendekati Vira

BRUUKKK !!!

Vira menabrak tubuh Vino hingga pria itu tersungkur ke lantai, Vira berlari menuju kamar mandi, gadis itu segera menyalakan air dan mengisi penuh bath up, dia akan berendam untuk menahan suhu panas tubuhnya

Vino menggedor gedor pintu kamar mandi, meminta Vira membukanya

" tolooongg, aku ingin masuuukk!! " pinta Vino dengan suara setengah berteriak berkali kali hingga terdengar lemas, pria itu kehilangan tenaganya

" hihihi... kali ini teriakan garang... aaauuuu !! Vino sampai memohon mohon.. " bisik om Eman sambil menempelkan kuping di pintu kamar Vino

" ini sangat manjuuur... " pria itu mengangkat bungkus minuman kuat yang sudah kosong di tangannya

Next chapter