webnovel

bukan pilihan ibumu

Putri_Nilarasati · Teen
Not enough ratings
2 Chs

akhir kisah cinta rere

Sebagaimana pun perlakuan ibu baim terhadap rere, namun rere tetap bertahan dan melanjutkan hubungan nya dengan baim 3 tahun sudah mereka merajut hubungannya liku-liku yang mereka rasakan.

Mengenal laki-laki yang bernama Baim itulah anugerah terindah bagi Rere, mereka merajut kisah cinta dengan susah payah, perjuangan yang sungguh-sungguh bahkan mereka berdua bermimpi untuk membina rumah tangga dan memiliki anak.

Rere yang selalu mengalah atas perbuatan ibu baim, Rere tidak melawan atau membantah satu katapun. bahkan rere selalu bersikap manis dan sopan santun terhadap ibunya Baim.

Rere selalu bersikap lemah lembut, bahkan sering sekali membantu bi Surti di rumah Baim. membantu mengurusi rumah mengepel dan menyapu, bahkan memasak pun rere sering sekali membantu.

Setelah kehadiran sosok wanita yang bernama ghina, rere tidak ada minat untuk berharap menikah dengan baim.

Namun itu semua tidak akan berakhir karena menyerah atas kehadiran ghina di kehidupan Baim.

****

baim terus berusaha bagiamana caranya agar ibu tercinta nya merestui hubungan nya dengan rere, Baim membujuk ibu nya lagi dan lagi. namun tetap saja tidak membuahkan hasil apapun.

"bu baim ingin menikahi wanita yang Baim cintai"ungkap baim dengan perasaan berharap agar ibunya menyetujui

"siapa yang kau cintai sekarang"ghina atau Rere?"jawab ibu

"Rere Bu"

"sudah ibu duga kenapa si kamu tidak mau nurut apa kata ibu, menikahlah dengan ghina sudah cantik, pengusaha dan berpendidikan tinggi apa yang kurang si dari ghina, sedangkan Rere hanya wanita kampung yang hidup pas-pasan!"

"tapi bu apa wanita seperti ghina bisa terjamin untuk menjadi istri yang baik?"tanya Baim yang mengerutkan keningnya, lantaran kesal dengan apa yang ibunya bicarakan

"tentu saja!!cetus ibu yang dari tadi hanya melipat kedua tangannya.

"terserah ibu aku tidak akan pernah menikahi ghina!"jawab Baim dengan berlalu meninggalkan ibunya yang sedang berdiri di teras pagar besi minimalis.

"Baim!!!!, jangan jadi anak durhaka kamu!"ibu baim berteriak melontarkan kata-kata seperti itu namun Baim mengabaikan nya

apa yang harus Baim lakukan sekarang, sedangkan dia sangat mencintai Rere dengan sepenuh hati nya. pilihan ini sangat berat untuk baim, jika baim tidak menuruti kemauan ibu nya pasti baim akan di cap anak durhaka, sedangkan di hati Baim hanyalah nama rere yang terukir.

Baim hanya melamun, memikirkan bagiamana berusaha membujuk dan meminta restu namun hasilnya sangat mengecewakan hati baim, baim terpaksa untuk membicarakan sesuatu kepada Rere besok pagi di pantai tempat dimana baim mengungkapkan perasaan cinta nya kepada Rere. baim mengirim pesan singkat kepada Rere

"bisakah kita bertemu besok di pantai pasir putih ada yang ingin ku bicarakan"ungkap isi pesan Baim kepada Rere

"bisa jam berapa mas?"

"jam 10"

***

Rere merasa penasaran apa yang ingin Baim katakan kepada rere, perasaan rere sangat cemas dan kawatir sebelum nya tidak ada perayaan anniversary.

mungkin Baim akan memberikan kejutan indah kepada rere(ungkap Rere dalam hati)

Rere hanya bisa tersenyum membayangkan hari esok.

pagi menjelang siang, cerah nya di siang hari langit yang di selimuti awan putih, dengan diiringi alunan ombak yang indah menenangkan hati dan pikiran rere menikmati keindahan pantai dengan pasir putih dan air laut bewarna biru muda.

keindahan pantai ini membuat rere mengingat di pantai inilah Baim mengungkapkan perasaan Nya terhadap rere,Rere menyunggingkan senyuman manis di bibirnya,

lamunan rere buyar setelah baim menepis pundak nya dengan pelan, perlahan Rere membalikan badan nya ke arah laki-laki berpakaian kemeja putih dengan celana jeans pendek berwarna coklat, sungguh tampan dan gagah Baim hari ini saat bertemu dengan rere

"re ada yang mas ingin katakan pada mu ini sangat penting"ungkap baim dengan menggenggam tangan rere dengan erat

"pasti mas akan memberikanku coklat dan bunga sudah ku tebak"jawab rere penuh rasa tawa di bibirnya.

"bukan itu re ini sangat penting, tapi kamu harus janji dulu kamu tidak boleh marah"

"ahhhh!, kamu selalu begitu" jawab rere yang mulai memanyunkan bibirnya.

"re bagaimana kalau aku menyetujui keputusan ibu?"tanya Baim

"maksud kamu?"

"iya re, aku akan mengambil keputusan meskipun ini sangat sulit sekali bagi aku dan juga kamu"

"kamu akan menikahi ghina?"jawab Rere dengan mengangkat alis kanan nya, lalu tawa dan senyuman di bibir manis rere hilang seketika.

"iya re"jawab Baim dengan nada pelan.

"itulah yang aku kawatir kan mas,baiklah aku tidak bisa memaksakan dirimu untuk selalu mencintai dan bersamaku, jika memang itu pilihan terbaikmu maka lakukanlah itu demi kebaikan ibumu dan dirimu juga, aku hanya wanita yang tidak berpendidikan dan terlahir dari orang miskin, ibumu tidak menyukaiku apalagi mengharapkan menantu lugu dan miskin sepertiku tidak ada restu dari ibumu untukku, meskipun aku menangis berdarah ibumu tidak akan mau merstui aku menjadi istrimu"netra mata Rere mulai mengeluarkan bulir air mata, tak bisa terbendung lagi air mata rere pun terjatuh

"maafkan aku re, ini semua salahku"jawab Baim dengan memeluk erat Rere

namun Rere melepaskan pelukan erat baim, dan memilih untuk pergi.

"tidak apa-apa mas, ini akhir dari hubungan kita awal nya kau mengungkapkan perasaan cintamu padaku di tempat yang sama dan indah ini namun kau mengakhiri hubungan ini ditempat yang sama juga"

"aku pamit, selamat untuk dirimu dan mbak ghina semoga rencana kalian berdua berjalan dengan lancar"ungkap Rere dengan mengusap air matanya

"reee?, tunggu"

Rere berlari, rere tidak mau mendengarkan penjelasan dari Baim lagi. tidak kuat menahan Isak tangis yang terus menerus

hati rere sangat kecewa dan pasti itu membuat hati rere hancur.

Rere tak ingin terlihat lemah, semua ini demi kebaikan baim rere hanya bisa mengalah ini yang terbaik untuk rere.

hubungan mereka sangat romantis dan penuh rasa cinta dan kasih sayang Namun terhalang tidak di restui oleh ibu baim

kisah cinta Rere berkahir sampai disini.

bersambung!