webnovel

Prolog

***

Hera menunduk sambil menangis. Ia sedang meratapi kehidupannya yang kelam dan selalu mendapatkan perlakuan semena-mena dari abangnya.

Sekarang Ia sedang mencoba membersihkan luka memar di wajahnya, dan memberi plester di bagian bibirnya yang sobek

karena di tampar oleh abangnya.

Wajah Hera menunduk ke bawah sambil jalan sempoyongan ke arah Halte bus. Mencoba menutupi wajahnya yang kini sudah di penuhi luka memar di mana mana karena ulah abangnya.

Hera terluka, Hera sudah tak tahan, hanya saja Ia menunggu waktu tepat untuk mengakhiri kekelamannya.

***