webnovel

BTS Dark Story

"Apakah kau menyukai sesuatu yang mistis dan menegangkan? Jika iya, maka bergabunglah bersama kami, Bangtan!" -Kim Namjoon

Roy_Kiyowo · Horror
Not enough ratings
8 Chs

Dark Story (Chapter 8)

Namjoon, Seokjin, Yoongi, Hoseok, Jimin, dan Taehyung berpencar mencari keberadaan Jungkook. Mereka mencari di seluruh tempat, namun tak kunjung menemukannya.

Disaat Namjoon tengah mencari Jungkook, tiba-tiba wali kelasnya, Sora sonsaeng-nim memanggilnya.

"Kim Namjoon, ikut ke ruangan saya," ujar beliau. Namjoon mengikuti Sora sonsaeng-nim ke dalam ruang guru. Rupanya, beliau ingin memberikan hasil ujian para murid kelas 2-A Psikologi untuk dibagikan. Selama menunggu Sora sonsaeng-nim, Namjoon memerhatikan ruangan wakil kepala sekolah yang tertutup rapat. Tampaknya, wakil kepala sekolah itu sedang pergi ke suatu tempat.

Setelah menunggu selama beberapa saat, Sora sonsaeng-nim pun akhirnya datang dengan membawa tumpukan lembaran ujian dan memberikannya kepada Namjoon.

"Selama beberapa hari, aku akan pergi. Karena, kau adalah ketua kelas, aku percayakan kelas kepadamu dan suruh murid-murid itu mengerjakan tugas. Arrasseo?" ujar beliau. Namjoon pun menganggukkan kepala.

"Nde, geuraesimnida," sahut Namjoon. Laki-laki itu hendak kembali ke kelas. Namun, ia teringat sesuatu.

"Sora sonsaeng-nim, Choi gyojang-nim... beliau di mana?" tanya Namjoon dengan sedikit ragu.

"Aku tidak tahu. Tapi, beliau pergi sejak satu jam yang lalu. Ada apa kau mencarinya?" tanya beliau. Namjoon pun menggelengkan kepala sembari tersenyum tipis.

"Tidak apa-apa," sahut Namjoon. Ia lantas membungkukkan tubuhnya, dan meninggalkan ruangan itu sembari terus memerhatikan ruang wakil kepala sekolah.

*****

"Mianhae, aku mengejutkanmu. Tapi, bisakah kita berbicara?" tanya Jungkook. Gadis itu pun menganggukkan kepalanya, dan berjalan mengikuti Jungkook. Lalu, Yunji pun berkata.

"Sebaiknya jika ingin membicarakan sesuatu yang penting, jangan membicarakannya di sekolah," ujar Yunji. Jungkook pun tersenyum mendengar saran itu.

"Oh, benar juga. Apa kau punya saran tempat yang bagus?" tanya Jungkook. Gadis di hadapannya itu pun tersenyum tipis.

"Tentu saja,"

*****

Beberapa saat kemudian, mereka berdua berhenti di sebuah tebing yang terlihat sepi. Hanya beberapa orang wisatawan saja yang berada di sana.

Jungkook pun duduk di bibir tebing yang cukup curam itu tanpa merasa takut sedikitpun. Yunji sedikit terheran-heran melihat Jungkook yang sangat tenang meski berada di ketinggian.

"Yunji, di sini sangat menyenangkan, duduklah!" seru Jungkook.

"Kau tidak takut, Jungkook-ah?" tanya Yunji.

"Mwo? Kenapa harus takut?" tanya Jungkook. Yunji menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kecut.

"Tidak apa-apa," sahut Yunji. Gadis itu pun duduk di samping Jungkook dengan perasaan sedikit takut.

"Ada apa? Apa yang ingin kau bicarakan padaku?" tanya Yunji. Jungkook memastikan bahwa di sekitarnya tidak ada orang yang mendengar pembicaraan mereka. Lalu, Jungkook pun mengembuskan napas panjang.

"Begini, Yunji, sebaiknya kau berhati-hati mulai sekarang," ujar Jungkook. Gadis itu pun mengernyitkan dahinya.

"Apa maksudmu?" tanya Yunji. Jungkook berusaha untuk mengumpulkan kekuatan agar bisa mengatakannya.

"Begini, gadis yang beberapa hari lalu kita bedah tubuhnya, kini mulai menghantui semua orang," ujar Jungkook. Yunji mengerutkan alisnya. Gadis itu sedikit tidak suka dengan ucapan Jungkook yang membuatnya merasa tersinggung.

"Kenapa kau hanya mengingatkanku? Kenapa kau tidak mengatakannya kepada yang lain saja? Aku tidak melakukan apapun terhadap mayat itu!" seru gadis itu.

"Aku sudah berusaha mengatakannya kepada yang lain. Tapi, mereka tidak percaya," sahut Jungkook. "Lagipula ... bukankah, kau dan dua orang dari kelompok kita melihat gadis itu dibunuh?"

Mendengar ucapan Jungkook, Yunji sangat terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Jungkook akan berkata seperti itu. Gadis itu pun mengalihkan pandangannya dan berubah menjadi sangat gugup.

"Tentu saja itu tidak benar," ujar gadis itu.

"Oh ya? Apa kamu punya bukti bahwa kau tidak melakukan apapun?" tanya Jungkook. Akibat tak tahan lagi, gadis itu pun menatap Jungkook dengan tajam serta senyuman yang begitu sinis hingga membuat Jungkook mengerutkan alisnya.

*****

Seokjin membelalakkan matanya secara tiba-tiba, napasnya tersengal-sengal seperti orang yang baru saja berlari mengelilingi lapangan sekolah puluhan kali. Taehyung, Yoongi, Namjoon, Hoseok, dan Jimin begitu terkejut melihat Seokjin yang tiba-tiba seperti itu.

"Ada apa, Hyung?" tanya Namjoon. Seokjin pun berusaha mengatur napasnya yang tak karuan dan menenangkan diri.

"Jungkook ... aku melihatnya berada di tebing," sahut Seokjin sembari berusaha untuk mengingat kejadian yang baru saja ia lihat. "Aku tidak tahu itu di mana. Yang jelas, dia tidak sendiri. Dia bersama beberapa murid lain,"

"Apa mungkin di Gwangju ada tebing? Aku tidak pernah melihatnya," ujar Namjoon. Semuanya berusaha untuk mengingat, namun tidak ada hasilnya.

Lalu, Jimin tiba-tiba berkata dengan antusias.

"Aku tahu tebing mana yang dimaksud Jin hyung!" seru Jimin. "Tempat itu tidak jauh dari rumahku. Lagipula, itu adalah satu-satunya tebing yang ada di Gwangju,"

"Kalau begitu, ayo kita ke sana!" seru Namjoon.

*****

Mereka berenam menaiki dua taksi karena sudah pasti tidak cukup jika hanya menaiki satu taksi. Selama berada di dalam taksi, Taehyung memerhatikan 'seseorang' yang duduk di antara dirinya dan juga Yoongi.

"Ada apa? Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Yoongi. Taehyung pun menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak melihatmu. Aku melihat gadis itu," sahut Taehyung. Yoongi seketika begitu ketakutan mendengar perkataan Taehyung. Sementara Taehyung tetap saja terlihat tenang dan misterius seolah-olah tak terjadi apa-apa.

"Lalu, gadis itu mengatakan apa?" tanya Namjoon yang duduk di kursi depan.

"Dia tak mengatakan banyak hal. Dia... hanya memanggil nama Jungkook," sahut Taehyung. Laki-laki itu terdiam dengan pikirannya yang mengkhawatirkan Jungkook. Apa yang terjadi dengan laki-laki itu?

***** TBC *****