webnovel

BTS Dark Story

"Apakah kau menyukai sesuatu yang mistis dan menegangkan? Jika iya, maka bergabunglah bersama kami, Bangtan!" -Kim Namjoon

Roy_Kiyowo · Horror
Not enough ratings
8 Chs

Dark Story (Chapter 5)

"Aku bisa merasakan kemarahan gadis itu. Ia sangat marah dengan orang-orang yang telah membuatnya seperti ini. Termasuk orang-orang yang ada di dalam kelompokmu," gumam Taehyung. "Dia ... Ingin membalas dendam pada semua orang yang telah membunuhnya,"

Jungkook benar-benar terkejut mendengar ucapan Taehyung. Di dalam hatinya, ia merasa bersyukur bahwa dirinya tidak terlibat. Namun di sisi lain, ia merasa kasihan kepada teman-teman satu kelompoknya.

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Jungkook. Laki-laki di hadapannya itu pun tersenyum.

"Semalam, aku berkomunikasi dengannya. Jadi, aku tahu soal itu. Dan aku rasa, Jin Hyung juga tahu itu," sahut Taehyung. Ia pun menarik tangan Jungkook dan membawa laki-laki itu keluar dari perpustakaan.

"Tunggu, Hyung, kau mau membawaku ke mana?" tanya Jungkook.

"Aku akan membawamu ke atap, dan berkumpul dengan member Bangtan lainnya. Kita harus mendiskusikan soal ini dengan member lainnya," sahut Taehyung. Jungkook hanya bisa pasrah melihat Taehyung yang begitu bersemangat membawanya pergi.

Sesampai di atap, rupanya semua orang telah berkumpul di sana. Namjoon yang terlihat sibuk bermain game di ponselnya, Hoseok yang asyik berfoto, Seokjin yang asyik membaca buku kedokteran, Yoongi yang tertidur pulas, sedangkan Jimin terlihat berusaha dengan keras mengganggu Yoongi. Lalu, Namjoon pun menyadari kedatangan Taehyung dan Jungkook.

"Oh, akhirnya kalian datang juga," ujar Namjoon. Ia lantas memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Jungkook pun langsung berjalan menghampiri Seokjin dengan antusias.

"Hyung, ceritakan, apa yang kau lihat semalam?" tanya Jungkook. Seokjin pun meletakkan bukunya sembari mengembuskan napas panjang.

"Aku melihat bahwa gadis itu ... aku melihat, tiga orang dari anggota kelompokmu melihatnya ketika si pelaku mencoba membunuhnya," gumam Seokjin. Jungkook pun mengerutkan alisnya seolah-olah bertanya, siapakah yang dimaksud Seokjin.

"Aku tidak bisa melihat dengan jelas siapa pria yang meracuninya dan juga memperkosanya karena saat itu sangat gelap. Tapi, aku melihat dengan sangat jelas bahwa mereka diam saja. Mereka tak berbuat apapun untuk menolong gadis itu," lanjut Seokjin. Ia lantas kembali melanjutkan ceritanya.

"Paginya, wakil kepala sekolah menemukan tubuh gadis itu di jalan dekat sekolah. Karena denyutnya yang sangat lemah, maka ia menganggap bahwa gadis itu telah mati," lanjut Seokjin.

"Lalu, apa tiga orang itu tahu bahwa sebenarnya saat itu, gadis itu belum mati?" tanya Namjoon. Seokjin pun menganggukkan kepala.

"Mereka tahu, bahkan dengan sengaja melakukan itu," ujar Seokjin. "Hanya Jungkook, dan juga gadis yang berteriak itu yang tidak terlibat dalam masalah itu. Siapa kira-kira nama gadis itu?"

"Namanya Ryu Sujeong. Sejak kejadian itu, dia hanya bisa terdiam dan ketakutan," sahut Jungkook. Ia pun mengembuskan napas panjang. "Dalam kelompok kami, aku dan Sujeong tidak begitu disukai oleh mereka,"

Mendengar suara sahabat-sahabatnya yang begitu mengganggu, Yoongi pun terpaksa membuka matanya.

"Kalian ini sedang membicarakan apa sih? Kalian tahu? Gara-gara semalam, aku jadi tidak bisa tidur karena takut diganggu oleh hantu itu," keluh Yoongi. Hoseok dan Jungkook pun menceritakan semua masalah itu kepada Yoongi.

"Oh, tiga orang itu benar-benar menyebalkan. Siapa sih mereka? Gara-gara mereka, tidurku jadi tidak nyenyak!" seru Yoongi.

"Tiga orang itu adalah Kim Hyuyon, Park Yunji, dan juga laki-laki bernama Lee Jungoh," sahut Jungkook. Mereka semua pun memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi, rasanya ini cukup rumit untuk mereka. Lalu, Namjoon pun berkata.

"Jungkook, tampaknya tak ada cara lain, kau harus memberitahu mereka bertiga soal itu," ujar Namjoon. Jungkook membelalakkan matanya. Ia benar-benar tak menyangka bahwa Namjoon akan menyuruhnya melakukan itu.

"Hyung, mereka bahkan tak mau mengajakku berbicara. Bagaimana mungkin mereka akan mendengarku?" tanya Jungkook.

"Karena hanya kau yang bisa melakukan itu," sahut Namjoon. "Setidaknya, kau harus mencobanya meskipun mereka tak mau mendengarmu,"

Jungkook pun mengembuskan napas dengan kasar. Sejujurnya, ia enggan melakukan itu. Tapi, ia tidak punya pilihan lain. Lantas, ia pun menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan mencobanya,"

*****

Begitu bel pelajaran berakhir berbunyi, semua murid pun berhamburan keluar kelas untuk kembali ke kamar masing-masing. Jungoh yang sedang menunggu Hyuyon di luar kelas itu terlihat sangat tidak sabar sekali.

"Chagiya, cepatlah!" seru Jungoh kepada Hyuyon yang sedang memasukkan peralatan tulisnya.

"Iya, sebentar!" sahut Hyuyon. Tak lama kemudian, Jungoh merasakan seseorang menyentuh bahunya dari belakang. Sentuhan itu sangatlah terasa hingga membuat Jungoh geli dan menangkap tangan itu.

"Chagiya, kau jangan membuatku geli," ujar Jungoh sembari tertawa. Namun saat ia menoleh ke belakang, rupanya tak ada seorangpun di sana. Sedangkan Hyuyon yang ia tunggu, baru saja selesai memasukkan peralatan rulisnya ke dalam tas dan menghampiri Jungoh. Jungoh sangat terkejut melihat Hyuyon.

"Chagiya, apa kau tadi menyentuh bahuku?" tanya Jungoh. Hyuyon yang tak mengerti dengan maksud kekasihnya itu pun mengernyitkan dahi.

"Apa? Aku bahkan baru saja menghampirimu," sahut Hyuyon. Mendengar jawaban Hyuyon, Jungoh pun semakin terkejut sekaligus merasa ketakutan. Hyuyon jadi semakin bingung dengan tingkah Jungoh yang tidak biasa itu.

"Kamu kenapa?" tanya Hyuyon. Namun, pria itu menggelengkan kepalanya sembari tersenyum pahit.

"Tidak apa-apa,"

***** TBC *****

Chagiya = Ucapan sayang terhadap pacar

Roy_Kiyowocreators' thoughts