1 Putus

"Happy birthday sayang…" ucap Leo sambil memberikan sebuket bunga mawar yang begitu indah.

"Thank's sayang," jawab Angel lalu mengambil bunga mawarnya dan menghirup aromanya yang begitu tajam dan sangat harum. Angel sangat menyukainya.

"Tumben kamu terlambat?" tanya Angel.

"Iya maaf, tadi mampir ke toko bunga dulu," ucap Leo.

"Sayang, ada hal yang harus aku bicarakan dengan kamu," ucap Leo.

"Hmmm, katakanlah," ucap Angel sambil menikmati hembusan angin yang menerpa kewajahnya.

"Sepertinya ini adalah pertemuan kita yang terakhir," ucap Leo dan Angel mengernyit.

"Kenapa?" tanya Angel penasaran dan hatinya sudah cukup hancur mendengar ucapan itu dari mulut kekasihnya.

"Aku harus meneruskan Perusahaan Papa yang ada di Amerika. Jadi mau tidak mau aku harus pergi ke sana," ucap Leo.

"Tidak bisakah kita menjalaninya walau jarak memisahkan kita?" tanya Angel yang tidak percaya dengan semua ini. Sudah bertahun-tahun mereka menjalin hubungan dan tepat di hari ulang tahunnya ia harus mendapatkan hadiah yang cukup istimewa sekali.

"Aku takut di antara kita akan ada yang mengingkarinya. Jika memang kita berjodoh maka kita akan bertemu kembali," ucap Leo.

"Baiklah kalau itu mau kamu. Bawa saja bunga ini, aku tidak membutuhkannya!" ucap Angel lalu melempar bunga itu ke tubuh kekar Leo.

Angel mencoba berjalan ke tepi pantai. Ia menangis sambil terus melangkahkan kedua kakinya tanpa menoleh kebelakang lagi. Hatinya sudah cukup hancur dan ini adalah hari terburuk untuknya.

Dari jauh Leo bisa melihat kesedihan itu dan hatinya juga ikut sedih. Ia memang sangat mencintai Angel tapi dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa saat perbedaan di antara mereka yang membuat mereka tidak bisa bersatu.

Seorang wanita langsung memeluk Leo dari belakang dengan manja.

"Sayang ayo pulang, kenapa kamu bawa bunga? Untuk aku ya?" tanya wanita itu.

Leo tersenyum lalu memeluk wanita itu. "Iya untuk kamu," ucap Leo dan wanita itu langsung mencium bibir Leo dengan rakus.

Angel berhenti dan membalikan tubuhnya. Ia melihat semua kejadian yang terjadi di depan kedua matanya. Hatinya semakin hancur berkeping-keping.

"Jadi ini alasan kamu memutuskan aku? Bukankah wanita itu mantan kekasihnya yang dulu pergi meninggalkannya? Kenapa wanita itu kembali? Apa tujuannya? Merusak hubungan orang lain?" ucap Angel dengan kesal dan Leo melihat ke arah Angel. Tatapan mata mereka berdua saling bertemu. Terlihat jelas ada rasa menyesal dari bola mata milik Leo dan ada rasa amarah yang begitu membara terlihat dari bola mata Angel.

Siapa yang tidak kesal. Di hari bahagianya bukan cincin berlian atau makan malam romantis yang ia dapatkan melainkan kata 'Putus' dan lebih parahnya lagi ternyata dia berselingkuh.

Angel melihat kekasih baru Leo menariknya dengan manja. Dan ia sadar jika dirinya tidak secantik wanita itu dan tidak seseksi wanita itu.

Ya Angel ini gadis yang cukup sederhana. Ia tidak pernah macam-macam dan juga tidak pernah menuntut sesuatu yang berlebihan.

Angel memutuskan untuk pulang. Ia menuju mobilnya lalu mengendarainya.

"Dasar laki-laki seenaknya saja memaikan perasaan wanita. Memangnya dia pikir dirinya siapa? Berani-beraninya melukai hati aku?! Lihat saja aku akan menggandeng banyak lelaki tampan nanti," ucap Angel kesal sambil mengemudikan kendaraannya sampai ia tiba diapartemennya.

Sepi dan terasa sangat sunyi sekali. Apartemen ini tidak terlalu luas hanya saja Angel tinggal sendirian. Kedua orang tuanya sudah berpisah dan ia memilih untuk tinggal jauh dari kedua orang tuanya karena saat ini kedua orang tuanya sudah memiliki kehidupan bahagia masing-masing.

Angel memasuki apartemennya dan ia langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidurnya.

"Huuufftt… Apa hidup harus selalu tersakiti seperti ini. Lalu apa gunanya bertemu jika harus terpisahkan?" ucap Angel dan air matanya kembali mengalir.

Angel mengambil boneka Tazmania kesayangannya lalu memeluknya. Dan ia menyadari sesuatu yang begitu terasa ditubuhnya.

"Cincin ini sudah tidak ada gunanya lagi. Untuk apa aku pakai lagi," ucap Angel lalu ia membuangnya ke tempat sampah.

"Dasar laki-laki buaya, laki-laki kadal, laki-laki tidak tahu diuntung, ingin sekali aku membuntungkan kaki dan tanganmu biar kau tak bisa lagi berjalan dan tak bisa lagi memeluk wanita lain," ucap Angel sambil meremas tangan boneka tazmania-nya.

Angel langsung duduk dan mengusap air matanya. "Tidak boleh menangis. kamu harus bisa membuat dia menyesal karena telah meninggalkan kamu," ucap Angel lalu ia menuju meja riasnya. Angel membersihkan wajahnya lalu ia menggunakan masker dan hari ini ia harus mempercantik diri demi misi balas dendam.

Angel mencari dress seksinya. Dress yang jarang sekali ia kenakan. Gaun ini biasanya ia pakai jika ada acara penting saja. Sehari-hari ia lebih nyaman dengan celana jeansnya.

"Aku tahu biasanya jam segini kamu berada di mana. Aku akan menunjukan jika aku jauh lebih cantik dari wanita murahan itu," ucap Angel dan benar saja riasan wajahnya yang sangat natural membuatnya terlihat semakin cantik. Gaun yang melekat di tubuh rampingnya terlihat sangat pas dan lekuk tubuhnya sangat indah sekali.

Angel mengambil asesorisnya. Ia memakai kalung dan anting yang pernah ia beli dulu. Leher jenjangnya yang mulus itu kini terlihat begitu berkilau sekali. Bukan seperti Angel yang tomboy seperti laki-laki. Angel yang kita lihat kali ini sungguh seperti bidadari.

"Sempurna, apa kamu siap balas dendam?" gumam Angel sambil tersenyum.

Ia kembali keluar dari apartemennya dan suara high heelsnya sangat nyaring sekali. Terdengar begitu berirama di lorong apartemen yang sepi ini.

"Selamat malam Non," sapa security apartemen yang mengenal Angel.

"Selamat malam," jawab Angel sambil tersenyum.

Angel memasuki mobilnya dan ia menuju sebuah club di mana Leo biasa pergi ke sana kalau weekend seperti ini.

"Oke Angel, kamu pasti bisa dan kamu pasti siap melihat dia bersama dengan wanita lain," ucap Angel saat dirinya sudah tiba di salah satu club.

Angel turun lalu ia dengan percaya diri melangkahkan kakinya.

Aroma asap rokok mulai tercium dengan sangat menyengat dan suara dentuman musik juga terdengar begitu nyaring. Bagi Angel ini hal biasa. Ia pernah ke tempat ini beberapa kali tapi tidak sendiri. Biasanya ia kesini bersama dengan Leo atau bersama dengan Tantenya yang memang suka dunia malam seperti ini yang biasa mereka habiskan hanya untuk bersenang-senang.

Dari kejauhan tatapan kedua mata Angel sudah tertuju ke salah satu sofa yang biasa ia duduki. Dan benar saja, ada Leo di sana bersama dengan wanita sialan itu.

"Dasar banci, alasan yang tidak masuk akal sama sekali. Bilangnya mau ke Amerika padahal mau selingkuh," ucap Angel kesal.

"Hai, mau menari bersama?" sapa seorang lelaki tampan.

"Ah tidak terima kasih," ucap Angel lalu ia menuju meja bar lalu memesan satu gelas minuman beralkohol favoritnya.

"Lho tumben sendiri? Mana Leo?" tanya bartender.

"Tuh di sana sama pacar barunya," ucap Angel.

"What serius? Kebetulan Bos aku ada disini, kamu mau aku kenalin gak? Siapa tahu kalian bisa dekat. Sekalian panasin Leo, bukannya dia cinta sekali sama kamu," ucap bartender.

"Boleh juga tapi orangnya gimana? Rese tidak?" tanya Angel sambil menyesam minumannya.

"Tidak, dia orang yang baik," ucap bartender lalu ia melambaikan tangannya saat melihat bosnya.

"Bos, kenalin teman saya," ucap bartender dan Angel menoleh ke arah lelaki yang ada disampingnya.

"Lho kamu yang tadi di sana bukan?" ucap Angel.

Lelaki tampan itu tersenyum dan ia duduk menemani Angel yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Iya, aku Alexander," ucap Alex sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Angel," ucap Angel yang juga mengulurkan tangannya dan mereka berdua saling tersenyum bersama.

Dari kejauhan Leo bisa melihat Angel. Ia melihat dengan jelas dan hatinya sungguh panas saat melihat mantan kekasihnya bersama dengan laki-laki lain. Leo langsung menghampiri Angel dan meninggalkan kekasihnya yang setengah mabuk itu sendirian.

"Kamu kenapa ada disini? Dan pakaian ini?" ucap Leo sambil mengernyit dan tangan kekarnya sudah mencengkram dengan erat lengan kecil Angel.

"Ini tempat umum, siapa saja bisa kesini," ucap Angel.

Alex bisa melihat ada yang aneh. Ia segera memainkan perannya dengan baik. Alex merangkul pinggang ramping Angel dengan erat dan kedua mata Leo yang melihatnya langsung memanas dan memukul Alex dengan kencang.

BUG!!!

Alex terjatuh dan Angel panik. "Leo kamu apa-apaan sih? Urus saja wanita kamu dan jangan pernah sakiti dia," ucap Angel lalu menolong Alex.

"Apa kamu baik-baik saja? Maafkan aku, karena aku kamu jadi seperti ini," ucap Angel lalu ia megeluarkan saputangan dari tas kecilnya dan membersihkan darah yang berada di sudut bibir Alex.

"Angel…" ucap Leo.

"Stop Leo, kita sudah putus. Dan kamu bukan siapa-siapa aku lagi, jadi aku harap kamu tidak mencampuri urusan pribadiku lagi," ucap Angel lalu ia mengajak Alex pergi dari club ini. Dan Leo hanya bisa menatap kepergian mantan kekasihnya.

Bersambung

avataravatar
Next chapter