12 Ciuman Yang Tak Disengaja

Karena kelelahan membuat Angel tak sadar jika dirinya tertidur di rumah Alex. Dan rasa nyaman dari tempat tidur milik Alex membuat Angel semakin terlelap.

Berbeda dengan Angel yang ada di kamar. Alex malah terlihat pulas tidur di sofa miliknya. Selimut yang sudah terjatuh ke lantai itu tidak membuat dirinya kedinginan.

Waktu terus berlalu dan mentari pagi mulai bersinar terang. Cahaya matahari mulai memasuki ruang apartemen milik Alex. Alex terbangun saat sinar matahari itu menyinari wajah tampannya dan ia merasa tidurnya belum cukup lama.

Alex melihat jam di tangannya lalu ia mengambil selimut yang terjatuh. Alex kembali memejamkan kedua matanya namun tak lama ia membuka kedua matanya dan duduk dengan kaget.

"Angel sudah bangun belum ya?" tanya Alex lalu ia melipat selimutnya lalu memutuskan untuk membuatkan sarapan untuk Angel.

Alex menyiapkan roti, daging, telur serta keju. Ia akan membuat roti panggang untuk calon kekasihnya yang entah kapan dirinya akan mendapatkan cinta dari Angel.

Dengan senang hati Alex menyiapkan semua ini. Ia merasa seperti sudah memiliki seorang istri saja. Ia bangga bisa melakukan ini. Dan ini adalah impian sederhana Alex jika nanti ia memiliki seorang istri. Ia ingin sekali bisa membantu istrinya menyiapkan segala hal mulai dari memasak atau bersih-bersih yang bisa ia lakukan bersama-sama dengan istrinya.

Sementara Alex masih sibuk dengan urusan dapurnya namun Angel mulai mengernyit saat ia membuka kedua matanya. Seluruh tubuhnya terasa sangat sakit sekali. Ia tidak menyangka jika latihan bela diri itu akan seberat ini.

"Di mana aku?" ucapnya lalu ia duduk dan melihat dari balik selimut jika pakaiannya masih utuh melekat pada tubuhnya.

Angel melihat sekeliling dan ia mendapati sebuah foto lelaki tampan yang sangat ia kenal.

Angel menepuk keningnya dengan sebelah tangannya. "Bodoh kenapa bisa tertidur di rumah Alex? Lalu di mana Alex?" ucapnya lalu ia turun dari tempat tidur dan mencoba untuk keluar dari kamar Alex tapi langkahnya terhenti saat ia melihat sebuah foto lelaki yang berusia sekitar lima tahun.

Angel mengambilnya lalu ia menatapnya sambil tersenyum. "Imut sekali," gumam Angel lalu ia menaruhnya dan melihat beberapa penghargaan milik Alex yang terpampang di dalam kamarnya.

Angel melihat sebuah cermin. Ia langsung merapihkan rambutnya yang seperti singa itu dan ia segera keluar dari kamar Alex lalu menuruni anak tangga perlahan-lahan.

Angel mencium aroma roti panggang yang sangat lezat sekali. Aroma ini semakin membuat perutnya bernyanyi dan Angel mengusapnya lalu ia menuju dapur.

Benar saja Alex ada di sana. Angel tersenyum, kalau saja lelaki yang ada dihadapannya ini adalah suaminya, mungkin saja Angel sudah memeluknya dan mengucapkan kata-kata sayang untuk suaminya hanya saja lelaki yang ada dihadapannya ini adalah pria yang baru saja ia kenal.

"Hai." Sapa Angel.

"Hai, sudah bangun? Kebetulan sekali sarapannya sudah siap," ucap Alex sambil memperlihatkan hasil masakannya.

Angel tersenyum. "Terima kasih. Kenapa semalam tidak membangunkan aku?"

"Oh, aku tidak enak sama kamu. Lagi pula aku lihat kamu sangat nyenyak sekali. Aku pikir kamu pasti sangat kelelahan."

Angel tersenyum. "Hmmm… Sepertinya aku memang sangat kelelahan sekali," ucap Angel lalu ia membantu Alex membawa roti panggang dan segelas susu hangat yang sudah Alex siapkan untuknya. Mereka berdua menuju ruang makan bersama.

"Hari ini libur kan?"

"Hmmm… Tanggal merah."

"Nanti biar aku antar kamu pulang ya."

"Tidak usah repot-repot aku bisa pulang sendiri kok."

"Tapi aku mengkhawatirkan kamu."

Angel meminum susunya lebih dulu sebelum ia tersedak. Angel menatap Alex yang terus melihat wajahnya. Ia malu sebenarnya karena dirinya belum mencuci wajahnya ataupun menggosok giginya. Tapi justru dirinya malah sudah menikmati sepotong roti panggang yang sangat lezat. Keju mozarelanya sangat banyak sekali membuat Angel tak ingin menghabiskan roti ini dengan cepat.

Pergerakan tangan yang Alex lakukan membuat Angel kaget. Alex menyentuh sudut bibir Angel dengan ibu jarinya dan kedua mata Alex terus memandangi bibir ranum yang terlihat sangat menggoda sekali.

Angel menatap Alex yang terlihat begitu serius. Detak jantungnya kembali berdegup dengan kencang.

"Mmmm… Maaf ini ada saus," ucap Alex yang sudah menyadarkan dirinya.

Wajah Angel sudah merona merah. Ia tidak menyangka dengan perlakuan manis Alex yang selalu saja membuat dirinya harus selalu siap untuk mengontrol jantungnya yang semakin tidak normal.

"Kamu mau mandi? Bawa pakaian ganti lagi tidak?"

"Tidak bawa, aku hanya bawa satu stel ini saja. Tidak apa-apa nanti aku ganti di rumah saja."

"Mau pakai bajuku?"

"Hah? Mana cukup tubuhku kan kecil!"

"Nanti lihat saja dulu," ucap Alex dan Angel mengangguk lalu ia menghabiskan susunya.

"Yuk kita lihat dulu pakaiannya," ajak Alex dan Angel mengangguk.

Alex berdiri dan Angel pun ikut berdiri tapi sayang kaki Angel harus tersandung kaki kursi makan yang ia duduki saat ia sedang melangkahkan kakinya.

Alex yang menyadarinya langsung berusaha menolong Angel dan mereka berdua pun terjatuh.

Tubuh Angel berada di atas tubuh Alex dan tanpa sengaja saat mereka berdua terjatuh kedua bibir mereka saling bersentuhan. Cukup lama mereka berdua saling diam mematung dan mereka berdua bahkan bisa merasakan getaran dada mereka yang begitu hebat sekali. Ciuman yang tak terduga ini membuat Angel dan Alex jadi salah tingkah. Mereka berdua benar-benar sangat kaget sekali. Entah ini sebuah musibah atau sebuah keuntungan untuk mereka berdua.

Angel langsung mengangkat tubuhnya. Wajah mereka berdua sudah merona merah dan Alex tersenyum saat melihat Angel membalikan tubuhnya dan Alex menyentuh bibirnya.

"Apa ini awal yang baik?" ucap Alex di dalam hatinya.

"Ya Tuhan apa yang baru saja terjadi. Kenapa bisa-bisanya aku begitu ceroboh," ucap Angel di dalam hatinya yang terus merutuki dirinya sendiri.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Alex sambil memperhatikan kaki Angel.

"A-aku baik-baik saja kok."

"Ah syukurlah. Ayo kita ke atas dulu," ajak Alex dan Angel mengikuti langkah kaki Alex.

Angel terpukau saat melihat isi lemari pakaian Alex yang sangat rapih. Tata letak pakaian dan asesoris yang ada di dalam kamarnya benar-benar sangat rapih sekali. Angel melihat sekelilingnya.

Alex mengambilkan satu stel pakaian olah raga miliknya yang tidak terlalu panas jika digunakan.

"Kalau yang ini bagaimana? Hanya sementara juga kan nanti sampai rumah kamu ganti dari pada tidak ganti sama sekali."

"Hmmm, ya sudah nanti aku coba pakai."

"Iya, kamu bisa gunakan kamar mandi yang ada di kamar."

"Terima kasih ya Lex."

"Iya, aku tunggu di bawah ya," ucap Alex dan Angel mengangguk lalu Alex keluar dari kamarnya.

Angel masuk ke dalam kamar mandi dan ia segera membersihkan diri. Setelah selesai Angel memakai pakaian milik Alex yang sangat kebesaran di tubuhnya.

"Celananya tidak muat bagaimana ini? Padahal sudah diikat juga," ucap Angel sambil membuang nafasnya lalu ia duduk di sofa yang berada di dalam kamar mandi.

Sudah hampir satu jam Alex menunggu Angel yang tidak keluar dari dalam kamarnya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk menghampiri Angel.

"Angel apa kamu baik-baik saja?" tanya Alex sambil mengetuk pintu kamar mandinya.

"Iya Lex," teriak Angel.

Angel membuka pintu kamar mandinya lalu ia mengintip dari balik pintu.

"Ada apa?"

"Celananya kebesaran. Kalau aku tidak pegang seperti ini maka celananya akan turun ke bawah," ucap Angel dengan polosnya dan Alex mencoba menahan tawanya.

"Tunggu sebentar ya," ucap Alex lalu ia mencari sebuah tali yang berada di laci nakasnya. Alex membawa tali itu lalu ia mengikatkan tali itu ke pinggang kecil Angel.

Angel terus memperhatikan Alex. Ia malu sebenarnya tapi perlakuan Alex benar-benar membuat dirinya semakin berbunga-bunga. Apa ini tidak terlalu cepat jika aku jatuh hati padanya? Batin Angel.

"Nah sudah selesai. Tidak akan terjatuh lagi, sekarang kamu bisa melepaskan tangan kamu."

Angel mencoba melepaskan tangannya dan benar saja celana ini sudah melekat di pinggang rampingnya dan tidak akan terjatuh lagi.

"Terima kasih ya."

"Hmmm, tunggu dulu ya di bawah. Ada camilan sama jus untuk kamu. Aku mandi dulu sebentar."

"Ah iya, aku keluar dulu ya," ucap Angel lalu ia melewati Alex dan menghentikan langkah kakinya.

"Alex tunggu jangan masuk dulu!" ucap Angel yang langsung berlari dan masuk ke dalam kamar mandi.

Alex mengernyit dan ia masih diam mematung di depan pintu kamar mandi lalu Angel keluar dengan membawa pakaian kotor miliknya.

"Pakaianku ketinggalan," ucap Angel lalu ia segera keluar dari dalam kamar Alex. Alex yang melihatnya hanya bisa tertawa melihat tingkah Angel yang sangat lucu. Ia masuk ke dalam kamar mandi lalu berdiri di depan cermin menatap wajah tampannya sambil memegang bibir seksinya.

"Rasanya aku tidak ingin mencuci bibir ini. Bibir Angel sangat manis sekali."

Bersambung

avataravatar
Next chapter