1 Broken homes

Kamar yang gelap sampah berserakan di mana mana, nampak seorang gadis duduk di sudut ruanga itu.

"seseorang.... seseorang... siapa saja tolong.... tolong... bawa aku pergi dari sini." ujar gadis itu sambil menunduk memasukan wajah nya di sela sela betis dan paha nya.

"tolong... tol...long....."suara itu nyaris ta ter dengar.

Dug.... dug.... dug....dug

"coba lebih kers, ada lingis...?"

"coba...coba kita buka lewat jendela"

"pecahin saja jendela nya"

Suara gaduh yang terdengar dari luar kamar itu.

BRAK.... pintu ter buka dan terlihat gadis yang berlumuran darah di pergelangan tangan nya..

"kaaaayyy..." teriakan dan tangisan dari wanita yang berada di luar kamar.

"angka.... angkat..... cepat bawa ke rumah sakit" kepanikan yang dirasakan semua orang di rumah itu

"tolong.... tolong... tolong aku" ucap gadis yang masih ta beranjak diri sudut ruangan itu dan dalam posisi yang sama

seolah-olah tak ada yang melihat

semua orang beranjak pergi dengan kepanikan

Di UGD 8 orang menunggu dengan cemas

"Pasien sudah bisa di pindahkan ke ruangan dok...? " ucap seorang suster

"ya karna luka nya tida terlalu dalam, kita tinggal menungu pasien siuman" ucap dokter sambil menuju pintu keluar UGD

suasana di luar UGD sangat suyi, sampay bisa mendengar suara jantung masing masing dan suara hembusan napas yang terkesan berat penuh peyesalan

"Dok gimana putri saya...?" ucap lakilaki berumur kira" 40th nan, semua orang berdiri dan mendatangi 2orang itu

"urat nadinya tida terpotong cuman darah yang keluar lumayan banyak, tp sekarang kita tinggal menunggu pasien siuman. " ucap DR itu.

"alhamdulillah. "ucap sepua orang yang mendengarnya dan meng hembus kan napas yang terasa tertahan dari tadi.

Di tempat yang lain di ruangan yang kotor dan gelap itu masih menyisa kan seorang yang meminta tolong seolah olah mengalami penderitaan yang amat sangat berat.

"aku... aku... sa...kit.. sakit... sakit sekali tolong siapa pun tolong....!!" suara dari gadis itu dengan tenaga yang menurut nya akan habis itu.