1 Pertemuan yang ditakdirkan

HALO PEMBACA !

MAAF CERITANYA AKU PINDAHKAN KESINI KARENA DISANA GENRE NYA TIDAK BISA DIGANTI. JADI JANGAN LUPA TAMBAHKAN KE COLL KALIAN DAN TOLONG BERI AUTHOR RIVIEW AGAR MENAMBAH SEMANGAT NYA DALAM MENULIS🙏

Bulan bersinar begitu terang di langit malam yang penuh dengan bintang-bintang, tidak ada yang menyangka jika beberapa saat setelah itu hujan turun dengan sangat derasnya. Bahkan langsung membuat tanah yang tandus menjadi basah dalam sekejap mata, semua orang pun berlarian untuk mencari tempat berteduh. Termasuk juga lelaki berjaket kulit itu, yang sejak tadi mendorong motornya karena kehabisan bensin.

"Ah sialan! kenapa harus hujan begini, padahal langit terlihat begitu cerah tadi."

Kenzo Raditya, atau orang-orang lebih akrab memanggilnya dengan sebutan Kenzo. Lelaki tampan berkulit putih dengan pesonanya yang sangat menonjol ini sangat populer di media sosial maupun dunia real. Bukan hanya tampangnya saja yang menarik, namun sikap hangat dan senyuman manisnya mampu membuat siapa saja yang dekat akan langsung terhipnotis. Tidak heran jika para wanita begitu menyukainya, bahkan berlomba-lomba untuk mendapat cinta seorang Kenzo. Dan dengan senang hati, lelaki tampan ini pun akan selalu menerima siapa saja yang mencoba masuk ke dalam kehidupannya.

Drrrttt drrrttt

Ponsel itu terus bergetar, bahkan mungkin sudah puluhan kali. Beberapa panggilan tak terjawab dari wanita yang hendak Kenzo temui malam ini, namun harus gagal karena hujan yang mengganggu. Dia mencoba untuk memberi pengertian agar si wanita yang baru saja dia kencani beberapa hari yang lalu itu tidak langsung marah, dan seperti biasa bujukan Kenzo selalu saja berhasil.

"Astaga, kapan hujan akan berhenti? menyebalkan sekali."

Dia melirik kesana-kemari, mencari pom mini atau mungkin pedagang bensin eceran yang selalu dia lihat setiap melintas ke daerah ini. Namun tidak ada satupun yang terlihat kecuali rintikan air hujan, mungkin para pedagang sudah menutup lapak jualan mereka karena udara yang semakin dingin ini.

Gubrakk!

Suara sebuah benda jatuh mengagetkan Kenzo yang sedang asik terdiam sembari memandangi keadaan sekitar. Rupanya itu berasal dari seorang gadis yang berlarian lalu tanpa sengaja menubruk tong sampah yang ada dibelakang Kenzo. Dia terlihat sangat berantakan dengan rambut dan juga pakaian yang basah kuyup, namun wajah cantik nya tidak bisa disembunyikan walau pun sudah dalam keadaan begini.

"Ah berkas-berkas ku basah semua?!"

Dia terlihat sangat kesal karena setumpuk kertas yang dibawanya basah terkena air hujan, Kenzo yang sejak tadi memperhatikan gerak-geriknya hanya bisa terdiam. Bukan karena merasa kasihan, melainkan terpesona dengan kecantikan si gadis yang terlihat masih sangat muda itu. Dengan memikirkan segala cara, Kenzo pun mulai mengajaknya untuk bicara.

"Nona, apa kau baik-baik saja?" tanya lelaki itu kepada gadis yang ada dihadapannya.

"Maksudmu aku? iya aku baik-baik saja, maaf mungkin tadi sempat membuatmu terkejut. Aku sangat terburu-buru karena takut jika berkas-berkas penting ini sampai rusak!" jawab gadis itu heboh.

Kenzo tersenyum kecil, ini adalah pertama kalinya ada orang yang begitu heboh dan polos dalam menjawab pertanyaan yang dia lontarkan. Karena biasanya para wanita-wanita cantik akan langsung mencari perhatian lebih dengan situasi yang seperti ini. Gadis yang sangat menarik.

"Nona kau terlalu mengkhawatirkan berkas daripada dirimu sendiri, lihatlah kau sangat basah. Mungkin ini tidak cukup membantu, akan tetapi bisa menghangatkan tubuhmu," ucap Kenzo sembari menyerahkan jaket miliknya kepada gadis asing itu.

Gadis itu menatap dengan penuh curiga pada lelaki dihadapannya, mereka tidak pernah bertemu atau bahkan saling mengenal satu sama lain. Namun siapa saja pasti akan merasa heran jika diperlakukan istimewa oleh lelaki asing yang baru ditemui.

"Lalu bagaimana denganmu? kau juga pasti sangat kedinginan, ambillah lagi jaket ini. Rumahku tidak terlalu jauh, dan mungkin sebentar lagi hujan juga akan segera reda," ucap gadis itu.

Kenzo jelas menolaknya, dingin seperti ini tidak akan sampai membunuhnya. Lagi pula dia sudah terbiasa dengan cuaca dingin, bahkan hujan lebat seperti ini. Lebih baik membiarkan gadis itu merasa hangat dan menutupi tubuhnya yang sudah hampir terjiplak sempurna karena pakaian basah.

Ctarrrrrr!

Suara gemuruh petir menambah suasana semakin buruk saja, sudah hampir dua jam Kenzo dan gadis ini menunggu hujan reda namun masih belum ada perkembangan. Udara disekitar bahkan semakin dingin saja, hingga membuat wajah keduanya terlihat pucat. Kenzo mencoba untuk menyalakan mesin motornya dengan sisa bensin yang dia miliki, mungkin cukup untuk sampai ke pom bensin terdekat. Dan ternyata upayanya itu berhasil, motor itu menyala walau pun dengan gerak yang akan sedikit terganggu.

"Nona, apa kau akan diam disini saja? naiklah aku akan mengantarmu pulang. Bukankah tadi kau bilang jika rumahmu tidak jauh dari sini?" tanya Kenzo dengan senyum kecil diwajahnya.

"Tapi apa itu tidak akan merepotkanmu? sudahlah aku bisa berlari untuk sampai disana, kau duluan saja," jawab gadis itu.

Kenzo menarik lengan mungil gadis itu untuk memaksanya naik ke atas motor, "Dimana rumahmu?"

"Di persimpangan jalan teratai," jawab gadis itu.

"Baiklah, maaf tapi kau harus pegangan kuat-kuat karena aku akan melaju sangat cepat!" perintah Kenzo.

"Hah kenapa?!"

Tanpa aba-aba lagi Kenzo langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, bahkan sampai hampir membuat gadis dibelakang itu terjungkal ke belakang. Dengan gerak refleks dia memeluk erat tubuh lelaki dihadapannya, mungkin sedikit memalukan namun dari pada terjatuh ini adalah pilihan yang paling aman.

Beberapa menit diperjalanan akhirnya mereka pun sampai disebuah rumah berdesain tua dengan ukuran yang sederhana. Gadis itu turun dari motor Kenzo dan menyerahkan jaket yang sebelumnya dia pakai.

"Terima kasih ya karena sudah mengantarkan aku ke rumah, apa kau yakin akan melanjutkan perjalanan ditengah hujan deras begini?" tanya gadis itu dengan ekspresi khawatir.

Kenzo mengangguk, "Tentu saja. Sekarang masuklah! kau bisa sakit."

Brummm

Ketika lelaki tampan ini hendak melaju kembali, tiba-tiba motor itu mati dan tidak bisa dihidupkan lagi. Ini adalah scene paling memalukan yang pernah Kenzo alami seumur hidupnya, ketika baru saja mengantar seroang gadis pulang, bensin yang ada di motor itu benar-benar habis. Dia pun turun dan berniat untuk mendorongnya sampai pom bensin terdekat, namun gadis asing itu menepuk punggung Kenzo dan memintanya untuk mampir ke dalam terlebih dahulu.

"Jangan memaksakan diri ditengah hujan begini, mampirlah sebentar! aku akan membuatkanmu minuman hangat," ajak gadis itu kepada Kenzo.

Lelaki itu berfikir sejenak, mungkin tidak akan terlalu menyenangkan jika seorang lelaki asing masuk ditengah malam begini. Walau pun Kenzo memiliki sifat brengsek! tetapi sedikitnya dia paham cara bertamu yang benar.

"Sepertinya tidak perlu Nona, aku tidak enak dengan kedua orang tuamu," ucap Kenzo dengan senyum manisnya.

Gadis asing itu memegang erat lengan Kenzo dan menariknya untuk segera masuk ke dalam, "Jangan khawatir aku tinggal sendirian disini, jadi masuklah!"

Kenzo menatap dengan segala pikiran kotor yang ada dikepalanya, apakah ini sebuah takdir? ketika dia gagal kencan dengan kekasihnya malam ini seorang gadis asing malah mengajak dia untuk masuk ke dalam rumah.

"Begitukah? baik aku akan mampir sebentar."

avataravatar
Next chapter