webnovel

Break Package

Please try to translate to be english language before reading the chapter. Break Package is a unique novel by PonkPoi with a fantasy action theme that tells the adventures of a group of five people who work as package delivery couriers and also as mercenaries who travel to various places from planet Earth to outer space. ______________________________________ One of the main characters in this story is an ordinary man named Doni Suvelius who is a 15 year old young man who wants to help his father from a mysterious illness that he contracted while working as a courier at a company called Zender Sender and now Doni is determined to help. his father applied for a job there in the hope of finding a clue about the disease his father was suffering from and also hoping to find a cure. ______________________________________ The story line of Break Package will be quite complex and also slow because there are many mysteries and other problems that will occur, even though there are plots that go back and forth, it all still has something to do with the main story, so please enjoy the story. ______________________________________ Each 1 chapter / 1 chapter contains more than 1000 words, some can even reach more than 2000 words. ______________________________________ This novel is inspired by many other types of fantasy stories, but if there is a story that is really similar to the story here from another novel application with the same author's name different, please report it here, thank you. [ponkpoiservice@gmail.com]

PonkPoi · Fantasy
Not enough ratings
35 Chs

Bab 20 : Arti dari Kehidupanku yang Kosong

Nelia dan Zodris yang saat ini berada di atas langit, mereka saling bertatap muka dari jauh sambil memegang senjata jiwa mereka masing-masing yang sudah ditahap akhir yaitu Union Mode.

*Apa itu Union mode?, Itu merupakan teknik terkuat dari senjata jiwa tipe spesial yang dimana sebuah elemen dan juga wujud transformasi berubah menjadi satu yang artinya union atau (penyatuan), untuk mencapai mode ini tidaklah mudah karena yang bisa melakukannya hanyalah senjata jiwa tipe spesial saja*.

*Dan juga mode ini tidak bisa dipakai selamanya jadi hanya bertahan sementara saja dan dibeberapa kasus union mode hanya bisa dipakai untuk satu jurus serangan, lalu setelah itu ketika mode mereka telah habis mereka tidak bisa memakai semua kemampuan dari senjata jiwa mereka untuk sementara waktu*.

Baiklah kembali lagi kedalam pertarungan mereka berdua yang saat ini akan mulai saling menyerang.

Di sini akhirnya mereka mulai menggerakan senjata jiwa mereka dan yang pertama kali menyerang adalah Zodris dengan tombak pusaran angin miliknya yang langsung mengarah menuju Nelia.

Lalu Zodris mulai mengucapkan jurus serangan terkuatnya.

"Union Soul Ultimate Mode Endless Wind Gale Strike".

Jurus tersebut merupakan pusaran udara berwarna kuning yang sangat besar dan juga sangat cepat menuju kearah Nelia yang saat ini.

Nelia juga ikut menyerangnya dengan mengayunkan senjatanya keatas lalu mengayunkannya kebawah.

Nelia juga mulai mengucapkan jurus serangan terkuatnya.

"Union Soul Ultimate Mode Endless Madness Slash".

Jurus tersebut membuat gelombang tebasan api biru yang sangat besar menuju kearah Zodris dan juga serangan pusaran anginnya.

'WOOOOOOO',(suara pusaran angin yang menuju kearah Nelia).

'ZRRRRROOMMM',(suara gelombang tebasan api biru yang menuju kearah Zodris).

'TRUUUUUUUUUB!!!',(suara tabrakan dari kedua serangan).

Serangan dari Nelia langsung menghancurkan pusaran angin dari Zodris dengan cukup mudah lalu serangan gelombang tebasan api biru itu menuju kearahnya dengan sangat cepat.

Zodris yang masih terdiam di udara dan juga memperhatikan serangan dari Nelia yang menuju kearahnya dengan ekspresi wajah yang terlihat tersenyum.

Dia saat ini sedang berbicara dalam hati.

"Sepertinya sekarang aku mengerti.... maksud darimu itu....Kotora".

"Tujuan dariku sebenarnya....adalah...".

Ucap Zodris yang saat ini union mode miliknya mulai terlihat memudar.

Lalu Flashback pada waktu 31 tahun yang lalu dari Zodris yang merupakan salah satu pasukan yang saat itu berada disebuah tanah yang tandus dan luas.

Di tempat yang begitu mencekam dengan langit yang berwarna oranye dan awan yang berwarna abu-abu.

Di tempat itu juga terdapat banyak sekali pesawat luar angkasa yang hancur dengan asap dimana-mana.

Pada saat itu banyak sekali pasukan manusia yang memakai zirah warna hitam yang sudah berbaring ditanah dengan darah yang mengalir dan juga banyak senjata yang tertancap ditanah.

Zodris yang saat itu hanya sendirian dengan kondisi sedikit terluka dibagian muka dan juga dikerumuni oleh ribuan pasukan elemantist yang akan menyerangnya.

Disana banyak elemantist yang tertawa melihatnya dan juga ada yang mulai berbicara.

"Hehehehehe...manusia....sepertinya hanya kau saja yang saat ini masih bertahan dari serangan kami".

"Meskipun kau telah menghabisi banyak pasukan dari kami apa kamu pikir kami akan lari begitu saja? ".

"Habisi orang itu semuanya!!!, dia hanya sendirian!!! ".

Saat salah satu dari mereka mengatakan hal itu,lalu semua pasukan mulai berteriak dan menyerbunya menggunakan senjata seperti pedang dan pistol dan juga ada yang menyerangnya menggunakan elemen.

Zodris yang diserbu oleh para pasukan itu lalu mencoba melawan mereka semua menggunakan senjata tombak dan juga pedang besar ditangannya.

Dia lalu mulai membantai seluruh pasukan itu tanpa tersisa sedikit pun, lalu setelah itu Zodris duduk diatas tumpukan tubuh dari elemantist yang telah dia kalahkan.

Dengan wajah yang terlihat tidak berekspresi dan suram,dia bergumam mengatakan.

"Ini... membosankan sekali.... sialan.... kenapa aku tidak bisa merasakan apapun.....meskipun bertarung mati-matian dengan mereka semua"

"Aku masih saja merasakan kekosongan....",ucap Zodris dengan nada yang pelan.

Setelahnya terduduk murung dan juga bengong cukup lama,lalu tiba-tiba ada suara langkah kaki seseorang didekatnya.

Orang tersebut terlihat hanya memiliki satu mata disebelah kanannya dan juga hanya memiliki satu tangan yang berada disebelah kiri sambil memegang sebuah katana yang penuh noda darah.

Pakaian yang dia pakai adalah zirah samurai berwarna merah dengan memakai ikat kepala warna merah (tanpa memakai kabuto atau helm samurai).

Penampilan muka darinya adalah seorang pemuda dengan rambut setengah panjang yang berwarna abu-abu dan mata berwarna hitam yang saat ini ekspresi dari wajahnya terlihat suram.

*Dia merupakan Kotora Kurogami pada masa lalu*.

Dia yang melihat Zodris duduk diatas sana lalu mulai menghampirinya disana sambil menaiki tumpukan tubuh elemantist dia mulai mengatakan.

"Tumben sekali ada satu orang manusia yang bisa menghabisi kumpulan sampah ini hanya mendapatkan sedikit luka saja.....".

"Hei apa kau mendengarkan ku? ".

Zodris lalu mulai melirik kearah seorang pemuda itu dan juga melihat kondisi dari orang itu yang terlihat memprihatinkan.

Setelahnya Zodris mulai berbicara dengan posisi badan yang membungkuk.

"Pergilah....aku tidak ingin berbicara dengan siapapun saat ini".

Setelah mengatakan hal itu pemuda itu lalu mulai berbicara kepadanya.

"Sepertinya kau terlihat sedang putus asa apakah kau juga merasakan sebuah kekosongan dihati mu? ",ucap dari pemuda itu yang menatap kearah Zodris dari depan.

Zodris yang mendengarnya lalu melirik kearah wajah pemuda tersebut yang terlihat sangat menyeramkan lalu pemuda tersebut mulai lanjut berbicara.

"Aku juga sedang merasakan hal yang sama sepertimu.....".

"Tetapi apakah kau saat ini menginginkan sebuah tujuan di dalam hidup mu? ".

Zodris yang masih menatap wajahnya dan juga mendengar perkataan darinya lalu mulai berbicara.

"Aku..... aku... ".

"..... ughh..... ".

"Aku...hanya menginginkan sesuatu yang bisa mengisi hatiku yang kosong".

"Apapun itu tetapi aku masih belum menemukannya".

Setelah mendengar hal tersebut lalu pemuda itu mulai sedikit tersenyum dengan tatapan yang serius dia mulai berbicara kepada Zodris.

"Begitukah...aku juga merasakan hal seperti itu tetapi aku tidak akan menyerah saat ini".

"Jadi ikutlah denganku....aku akan membantu mu menemukan jawabannya suatu hari nanti ".

Ucap pemuda itu yang mulai mengulurkan tangannya kearah Zodris.

Lalu kembali lagi pada waktu sekarang yang dimana serangan dari Nelia akhirnya mulai mengenai Zodris yang sudah kembali normal.

*Mode union miliknya sudah habis*.

Zodris yang mulai menerima serangan tersebut dia masih tersenyum lebar sambil berbicara dalam hatinya.

"Kotora.... aku sudah mendapatkannya... ".

"Tujuan ku saat ini adalah... ".

"Mendapat sebuah pertarungan yang cukup menyenangkan dan juga mati sebagai seorang pejuang...".

"Aku berterima kasih padamu....Nelia Ludofrid....karena telah membantuku mendapatkan tujuan hidupku sebenarnya".

"Ini.... cukup... menyenang...kan".

Setelah mengatakan itu lalu serangan dari Nelia akhirnya mengenainya yang dimana serangan itu membelah setengah dari dirinya dan juga terbakar hingga tak bersisa.

'ZUUUUUUUURRRB',(suara tebasan api biru yang mengenainya). 

Serangan dari Nelia lalu mulai menghilang saat sesudah mengenai musuhnya diikuti dengan mode union miliknya yang juga mulai memudar.

Nelia yang masih berada di langit lalu mulai perlahan-lahan turun kebawah hingga akhirnya mode union miliknya sepenuhnya menghilang.

*Senjata jiwa miliknya juga ikut menghilang*.

Setelah itu Nelia mulai menghadap kearah langit sambil berbicara dalam hati.

"Zodris Lekoperon..... itu adalah pertarungan yang cukup bagus".

Saat selesai mengatakan itu lalu Nelia mulai menghadap kedepan dan berjalan kedepan sambil berbicara dalam hati.

"Baiklah sekarang aku akan mencari para korban yang mungkin masih hidup disekitaran sini".

"Aku merasa ini cukup memalukan sebagai seorang komandan squad aku tidak bisa secepatnya menyelamatkan para korban yang tidak selamat".

Lalu saat ini sudut pandang berganti kepada salah satu orang berjubah hitam lain yang masih tersisa dia merupakan Kotora Kurogami yang saat ini sudah berada di dalam gedung zender sender yaitu dilantai 37.

Dia saat ini sedang berlari menuju lorong yang cukup gelap sambil menghabisi para karyawan yang ada di depannya.

Disana terdengar perkataan para karyawan lainnya yang sedang mengejarnya dari belakang.

"Kejar orang itu!!, aku akan mencoba mengisi amunisiku".

"Jangan biarkan dia sampai menuju keruangan itu".

"Semuanya jangan berhenti tembak dia!!! ".

Kotora yang terus berlari dengan sangat cepat sambil fokus menghindari serangan jarak jauh dari para karyawan squad lain.

Saat ini Kotora menghadap kearah depan dia berbicara dalam hati.

"Para tikus-tikus ini tidak ada habisnya...".

"Aku juga saat ini tidak merasakan kehadiran anggota lainnya di luar".

"Sepertinya aku terlalu meremehkan para tikus-tikus yang ada di dalam sini".

*Mereka bertiga hanya dijadikan umpan agar Kotora bisa menyusup kedalam gedung*.

Saat Kotora berlari menuju ke lantai 38 disana

dia mulai berpapasan dengan salah satu komandan squad Lime Rabbit dia adalah Amelia Koguri yang saat ini sedang memegang ponselnya.

Setelah Amelia melihat orang berjubah hitam yang berlari menuju ke arahnya.

Dia langsung menggunakan senjata jiwa miliknya untuk menyerang Kotora dari depan sembari mengatakan jurusnya.

"Soul mode tranformasi kedua ranting pohon lebat".

Saat ranting kayu itu menyebar dan mencari Kotora,dia bisa dengan mudahnya menebas semua ranting-ranting tebal tersebut sambil berlari melewati Amelia yang masih memegang senjata jiwa miliknya.

Kotora yang saat itu telah melewati dirinya, lalu Amelia langsung melepaskan senjata jiwanya dan mulai bergegas mengejar Kotora dengan sekuat tenaga.

Saat ini Kotora yang sedang kejar oleh Amelia dan para karyawan squad lainnya, dia lalu mulai menaruh senjatanya menuju sarung pedang yang berada disamping kanan.

Setelah itu Kotora memegang empat bom asap yang dia jepit disetiap jari tangan kirinya dan langsung melemparkannya kearah dinding yang langsung menutupi seluruh area lorong dengan asap berwarna hijau.

Semua karyawan squad lain termasuk Amelia yang terus mengejarnya langsung berhenti berlari saat asap itu mengerumuni mereka semua.

Kotora yang berhasil kabur dari kejaran mereka pada akhirnya bisa mencapai ruangan yang dia inginkan.

Ruangan tersebut dikunci sangat rapat dengan pintu besi yang berisikan pengaman tingkat tinggi yaitu laser-laser disetiap sudut lorong yang bisa memotong apapun yang mengenainya.

Meskipun ruangan itu dijaga sangat ketat oleh pengaman dan juga pengunci lainnya.

Tetapi Kotora masih dengan mudahnya menerobos masuk ke dalam ruangan tersebut tetapi saat sampai di dalam dia disambut oleh para komandan squad yaitu.

Komandan Squad Purple Axolotl : Mareleo Hol Viandez yang saat ini berada dihadapannya di ikuti oleh komandan lainnya yaitu.

Komandan Squad Silver Wolf : Ted Pondy yang saat ini juga berada di samping Mareleo.

Mereka berdua telah memakai senjata jiwa mereka masing-masing untuk menyerang Kotora yang ada dihadapannya.

Mareleo yang saat ini sedang memegang dua pistol revolver mengarah kepala Kotora,dia lalu berbicara dengan nada yang tegas.

"Merpati merah!!, kau tidak akan kubiarkan menyentuh benda artefak ini dan juga...".

"Atas nama keluarga Hol Viandez aku akan mengeksekusi mu disini sekarang juga!! ".

Bersamaan dengan Ted yang saat ini masih sedang tertidur sambil memegang sebuah bantal besar yang membentuk kucing.

Itu merupakan senjata jiwa miliknya yang juga menghadap kearah Kotora.

Kotora yang saat ini sedang terdiam lalu mulai tersenyum dengan tatapan yang dingin dan langsung menyerang mereka berdua sekaligus dengan katana yang masih ada disarung pedangnya.

Saat menyerang mereka berdua.

Kotora berlari dengan sangat cepat menuju tepat di depan hadapan mereka dan langsung menyerang mereka berdua di bagian kepala.

Serangan tersebut langsung membuat mereka berdua terpental cukup jauh hingga menabrak tembok besi yang ada dibagian belakang sampai jebol.

'ZUUUNG',(suara mereka berdua terpental jauh).

'TUUUURRRR',(suara mereka berdua terbentur ditembok besi yang sangat tebal hingga jebol).

*Pada akhirnya mereka berdua langsung terlihat tidak sadarkan diri dengan posisi badan yang menempel di dalam dinding*.

Setelah itu Kotora mulai berjalan menuju sebuah kotak besi kecil berwarna hitam yang berada ditengah ruangan tersebut dan langsung membukanya.

Disana terlihat sebuah benda berbentuk bola yang terus berputar.

Disini akhirnya terungkap tujuan dari Kotora menyusup kedalam kantor pusat zender sender.

Yaitu untuk mencuri sebuah artefak kosmik yang berbentuk bola hitam yang terus memutar di tengahnya.

*Apa itu artefak kosmik?, itu merupakan sebuah benda misterius yang tersebar diseluruh dunia yang dimana setiap artefak memiliki kekuatan uniknya masing-masing dan salah satunya berada dibumi dan benda yang saat ini ada di hadapan Kotora adalah artefak kosmik tipe pengontrol tanah atau bisa dikatakan benda tersebut bisa menggerakan lempengan bumi*.

Nama dari artefak kosmik itu adalah Gaia Sphere.

Setelah itu Kotora mulai membawanya dan langsung pergi menuju ruangan yang cukup gelap dan berantakan yang masih berada di lantai 38.

Ditempat itu banyak sekali beling-beling kaca dan juga kertas-kertas yang berserakan dilantai.

Saat sampai di ujung jendela sebelah kanan dia mulai menendang salah satu jendela tersebut hingga pecah dan diluar sana terlihat ada sebuah tali yang terikat dari atas menuju kebawah.

Setelah itu Kotora mulai menuruni gedung tersebut hingga akhirnya turun kebawah yang berada di halaman belakang sebelah kiri.

*Sebenarnya rute pelarian ini telah direncanakan oleh pemimpin dari black rose yaitu Raiden Notsuki yang ikut membantunya untuk bisa kabur dengan mudah*.~

~==========================~

[(Petit Package Time) Ponk Sensei apa sebenarnya nama senjata jiwa dari Ted Pondy?,"Baiklah kembali lagi bersama Ponk Sensei disini aku akan memberitahunya kepada kalian, nama dari senjatanya adalah "Paw Mancer",Senjata itu bisa menjadi hidup dan bisa berubah wujud menjadi berbagai macam jenis kucing dari yang terimut hingga yang paling ganas dan tentu saja senjatanya juga bisa ikut bertarung bersama tuannya jadi senjata tersebut adalah tipe pendukung, baiklah sekian",Terima kasih Ponk Sensei infonya ].

[Bab 20 : Arti dari Kehidupanku yang Kosong Selesai]

Total Revisi : 1 Kali