webnovel

Break Package

Please try to translate to be english language before reading the chapter. Break Package is a unique novel by PonkPoi with a fantasy action theme that tells the adventures of a group of five people who work as package delivery couriers and also as mercenaries who travel to various places from planet Earth to outer space. ______________________________________ One of the main characters in this story is an ordinary man named Doni Suvelius who is a 15 year old young man who wants to help his father from a mysterious illness that he contracted while working as a courier at a company called Zender Sender and now Doni is determined to help. his father applied for a job there in the hope of finding a clue about the disease his father was suffering from and also hoping to find a cure. ______________________________________ The story line of Break Package will be quite complex and also slow because there are many mysteries and other problems that will occur, even though there are plots that go back and forth, it all still has something to do with the main story, so please enjoy the story. ______________________________________ Each 1 chapter / 1 chapter contains more than 1000 words, some can even reach more than 2000 words. ______________________________________ This novel is inspired by many other types of fantasy stories, but if there is a story that is really similar to the story here from another novel application with the same author's name different, please report it here, thank you. [ponkpoiservice@gmail.com]

PonkPoi · Fantasy
Not enough ratings
35 Chs

Bab 14 : Merpati Merah

Pertandingan babak kedua yang akhirnya di menangkan oleh tim kurir yaitu Doni Suvelius [No 25] dan juga Frans Lumifred [No 24].

Didalam arena pertandingan saat ini Doni masih tergeletak ditanah dengan posisi tubuh yang berbalik menghadap kerumah bertanda yang telah berisi kotak kardus.

"Heh.....aku...menang....ayah aku bisa melakukannya...",ucap Doni dalam hati dengan nada yang sudah cukup lemas karena banyak kehilangan darah di daerah kaki kanannya yang terluka.

Setelahnya Doni mengatakan itu ia lalu pingsan ditempat.

Lalu Reina yang dari tadi berdiri disebelah Doni, dia lalu mulai menggunakan kemampuan senjata jiwa miliknya untuk menutup luka yang berada pada kaki kanannya agar tidak banyak kehilangan banyak darah.

"Laki-laki bodoh satu ini cukup nekat juga ya.....padahal dia itu sudah kehilangan banyak sekali darah saat menuju ke rumah ini dan juga waktu itu aku sudah sekuat mungkin untuk menahannya tapi".

"Dia masih saja memaksakan diri untuk melakukan semua hal itu.....dia nanti bisa kena anemia tahu.....".

"Akan lebih baik aku akan menututupi semua lukanya sekarang juga",ucap Reina dalam hati yang dimana dia sudah tidak menangis lagi.

Sementara itu disisi lain Frans yang saat ini masih dikejar oleh Leila, mereka berdua saat ini sedang memutari arena pertandingan sembari berteriak kencang hingga terdengar oleh para penonton dari kejauhan.

"SUDAH AKU BILANG PERTANDINGAN INI SUDAH BERAKHIR PUTRI GORRILA!!!.....SAMPAI KAPAN KAMU MASIH TERUS MENGEJARKU DENGAN PEDANG ITU WOI!...AKU SAAT INI SEDANG TERLUKA TAHU!!",ucap Frans yang terus berlari sekuat tenaga.

"Hah gorrila?!...Berakhir katamuuuu?!.....siapa yang bilang kalau ini sudah berakhir aku masih belum mengakhiri mu disini sekarang juga!!.....jangan kabur kau kacamata hitam norak!! ",ucap Leila yang terus mengejar Frans sembari menerjang serangan tusukan kearahnya.

"HEI SIAPA PUN TOLONG AKU!!.....MANIAK PISIKOPAT INI BELUM JUGA MENYERAH DENGAN PERTARUNGAN TADI!!...AHHHHH!! ",ucap Frans yang berteriak.

"Haaaahhhh!!.....Siapa yang kau panggil maniak?!...kau akan kubunuh sekarang juga sialan!! ",ucap Leila yang berteriak.

"HUEEEH!.....LARINYA JADI TAMBAH CEPAT!!.....UGGHHH!.....AKU SANG FRANS LUMIFRED TIDAK AKAN KALAH DARIMU!!....HURAAHH!! ",ucap Frans yang berteriak sembari terus menghindari serangan dari Leila.

Pada saat mereka berdua berlari mengitari arena pertandingan, seluruh rintangan yang ada didalam arena seperti perumahan,semak-semak dan pepohonan ikut hancur terpotong oleh senjata milik Leila yang terus-terusan menyambar serangan tusukan.

Lalu disisi para penonton yang berada dikursi peserta tes, pada saat ini mereka semua sedang menonton Frans dan juga Leila sembari memasang ekspresi wajah yang datar dan juga suram, lalu mereka semua mulai berkomentar.

"Dia beneran mau dibunuh.....tuan putri Leila seram juga".

"Doakan saja dia bisa tenang di alam sana".

"Huuhaa!...aku mau kabur dulu deh...".

Lalu saat ini berpindah kesudut pandang dari para trainer yang dari tadi menonton pertarungan tersebut dan mereka kini mulai berkomentar satu per satu.

Trainer pertama yang memberi komentar yaitu.

*( Dominik Lupionez [Komandan divisi squad Blue Alpaca] )*.

"Mereka berdua masih berenergi saja meskipun telah terluka...hahahahahahaha ayo ayo...kejar dia! ",ucap Dominik yang saat ini sedang melihat kearah Frans yang dikejar oleh Leina, dengan ekspresi wajah yang tersenyum.

Lalu trainer kedua yang saat ini terlihat mau eek, dia adalah.

*( Nosil Silvester [Komandan divisi squad Golden Deer] )*.

'gruuuuuuuwwm',(suara raungan ganas didalam perut). 

"Sialan!....sampai kapan aku harus menunggu tes ini!....disisi lain aku sekarang sedang bertarung dari dalam loh! ",ucap Nosil dalam hati dengan raut wajah yang seperti kesakitan sembari duduk untuk menahan rasa eek yang ingin keluar.

Berpindah ke trainer ketiga yaitu.

*(Nelia Ludofrid [Komandan divisi squad Red Fox] )*.

"Lilia...apa kau benar-benar ingin aku merekomendasi kan anak itu untuk bergabung ke dalam squad milik ku....",ucap Nelia yang saat ini sedang melirik kearah Doni yang sudah turu dengan ekspresi wajahnya yang terlihat serius.

Lalu berpindah lagi kearah Trainer keempat yaitu.

*(Ted Pondy [Komandan divisi squad Silver Wolf] )*.

(umm dia lagi tertidur...).

"zzzzzz.....",ucap Ted yang saat ini sedang tiduran dibantal bulat besar berbentuk kucing miliknya.

Lalu berpindah ke Trainer kelima yaitu.

*(Mareleo Hol Viandez [Komandan divisi squad Purple Axolotl] )*.

"Kedua orang dari tim kurir itu....mereka bisa mengalahkan kedua adikku dengan cara yang tak terduga......menurutku itu lumayan juga terutama bocah kacamata itu",ucap Mareleo dalam hati sambil berdiri diatas kursi dan juga menatap kearah Reina dan Doni.

Lalu berpindah ke trainer yang terakhir yaitu.

*(Amelia Koguri [ Komandan divisi squad Lime Rabbit] )*.

"Aku jadi kasihan melihat si kacamata hitam itu.....aku harap dia tidak dibunuh oleh tuan putri......apa aku harus menghentikan mereka? ",ucap Amelia yang saat ini sedang berdiri didepan pintu ruang ganti sembari melihat Frans yang terus berlari dikejar oleh Leila dengan ekspresi wajah Amelia yang  terlihat cemas.

*Setelah itu akhirnya pertandingan babak ketiga akan segera di mulai yang dimana Frans sampai saat ini masih diterror oleh Leila hingga keluar dari ruang perekrutan*.

Lalu kita berpindah kedalam sebuah ruangan kerja boss yang berada di gedung lantai 50 dari kantor zender sender yang berada di ibu kota Lapice.

Di dalam ruangan tersebut, terlihat cukup terang dengan dinding besi tebal yang berwarna putih dan lampu bergaris berwana ungu di beberapa bagian tengahnya dan juga terdapat satu jendela kaca yang sangat besar yang berada diujung ruangan.

Lalu didalam sana juga terdapat sebuah kursi yang sangat besar berwarna merah dan juga sebuah meja yang cukup lebar yang berisikan sebuah tumpukan dokumen disetiap sisi meja tersebut.

*Dimeja tersebut juga terdapat papan nama kecil yang bertuliskan [Zender Don Honorale]*.

Dan diruangan tersebut terdapat satu orang kakek-kakek yang sedang duduk dikursi besar berwarna merah tersebut.

Penampilan dari kakek tersebut seperti orang yang berumur 60 tahun yang berambut setengah panjang warna abu-abu dengan gaya rambut rapi yang dibawa kebelakang, mata berwarna hitam sambil mengenakan kacamata hitam, berpakaian jaket kulit tebal berwarna hitam berlapis warna merah dengan baju kemeja putih polos dan memakai dasi warna hitam, celana jeans panjang berwarna hitam dan juga sepatu warna hitam.

Saat ini kakek tersebut sedang menghisap sebuah cerutu sambil melihat sebuah lembaran kertas laporan yang bertuliskan 'Merpati Merah'. 

Lalu kakek tersebut menghadap kearah jendela dan menatapi gedung-gedung tinggi lainnya yang terlihat sangat jauh dari sana.

"Jadi mereka sedang bergerak kemari kah? ".

"Merpati merah...tidak.....Kotora Kurogami".

"Kau tidak akan kubiarkan mengambil benda itu dan pergi hidup-hidup dari sini",ucap dari kakek tersebut sambil menghisap cerutu ditangannya.

Lalu berpindah ke sudut pandang lain di sebuah kota futuristik yang tidak diketahui, disana cuacanya terlihat sedang hujan lebat dan juga terdengar suara petir yang menyambar.

Lalu disebuah gang yang berukuran cukup besar dan kotor, disana terdapat tiga deret tempat sampah yang berukuran besar dan juga sebuah tragedi.

'brrrsss...sssrrrr',(suara tetesan air hujan lebat).

'durrrrr! ',(suara petir yang juga tanpa henti menyambar dilangit).

"Aku...aku benar-benar tidak tahu ku mohon ampuni nyawaku!!....accchhhh!! ",ucap dari seorang elemantist disana dengan tubuh yang akhirnya tidak bisa bergerak lagi (terbunuh).

'SING!',(suara ayunan pedang mengenai orang tersebut).

'SWOONG!',(suara ayunan yang mengenai orang lainnya).

'SPLAT',(suara cipratan darah).

Suara tersebut terdengar nyaring dengan tambahan ayunan pedang yang sangat cepat membanjiri tempat tersebut dengan warna merah darah.

Di tempat itu terdapat satu orang misterius yang menutupi seluruh tubuhnya dengan jubah hitam sembari menebas sekelompok elemantist yang sedang terpojok dihadapannya.

Orang misterius ini terlihat hanya mempunyai satu mata disebelah kanan dan juga satu tangan yang tersisa disebelah kirinya sambil memegang sebuah katana yang berdarah.

Setelah dia menyelesaikan semua urusannya disana, orang tersebut lalu berbalik kebelakang dan berjalan keluar dari gang tersebut.

Lalu orang berjubah tersebut berhenti berjalan sambil melirik ke arah langit yang sedang hujan lebat dan menghiasi wajahnya dengan air hujan.

"Sepertinya para agen sampah itu tidak ada yang mengetahui informasi soal keberadaan Black Rose (mawar hitam) ".

"Sepertinya aku akan menuju ke tempat yang memiliki banyak populasi elemantist...yaitu di tempat itu".

Setelah mengatakan hal tersebut orang berjubah hitam terlihat memasang ekspresi wajah yang terlihat serius lalu mulai melanjuti lagi perkataannya.

"Kekaisaran Lumicia.....heee",ucap dari orang tersebut dengan wajahnya yang berubah menjadi tersenyum lebar.

*(Pemimpin dari organisasi Merpati Merah Kotora Kurogami )*. 

'durrrrr!....durrrr!....daarrr!! ',(suara petir yang terus tanpa henti menyambar dilangit).

Setelahnya berdiam ditempat itu lalu orang berjubah hitam tersebut, langsung menghilang dari gang berdarah tersebut seperti ninja yang menghilang dari balik bayangan.~

~==========================~

[(Petit Package Time) Pengingat untuk kalian semua para pembaca, sebenarnya itu sistem senjata jiwa yang ada dinovel ini?.

Aku akan menjelaskannya kepada kalian jadi baiklah kita mulai dulu dari sebenarnya apa senjata jiwa ini, Jadi senjata ini adalah jiwa yang memiliki wujud entitas seperti mahluk binatang atau hanyalah entitas senjata saja dan itu tergantung dari seseorang yang sudah terpilih pada saat melakukan ritual pengontrakan.

Mereka hanya berbicara kepada tuan yang telah mereka pilih jadi setelah senjata tersebut telah dikalahkan oleh orang yang telah dipilihnya, jiwa tersebut akan bergabung menjadi satu dengan jiwa seseorang yang telah terpilih tersebut dan ketika orang tersebut sudah tiada maka senjata jiwa tersebut akan berpindah untuk mencari tuan barunya lagi.

Dan untuk yang lainnya senjata jiwa mempunyai kemampuan uniknya masing-masing seperti. Elemen - Perubahan Transformasi - Perubahan Wujud dan yang lainnya. 

Setiap senjata memiliki tipenya masing-masing seperti contohnya mereka bisa saja mengeluarkan semua jenis mode seperti mode elemen dan mode transformasi sekaligus dan itu disebut tipe spesial yang merupakan tipe langka.

Dan ada juga yang hanya bisa mengeluarkan salah satunya saja dan itu adalah senjata jiwa yang umum dimiliki oleh orang yang sudah mengikat kontrak dengan senjata jiwa mereka masing-masing ].

[Bab 14 : Merpati Merah Selesai]

Total Revisi : 3 Kali