webnovel

Break Package

Please try to translate to be english language before reading the chapter. Break Package is a unique novel by PonkPoi with a fantasy action theme that tells the adventures of a group of five people who work as package delivery couriers and also as mercenaries who travel to various places from planet Earth to outer space. ______________________________________ One of the main characters in this story is an ordinary man named Doni Suvelius who is a 15 year old young man who wants to help his father from a mysterious illness that he contracted while working as a courier at a company called Zender Sender and now Doni is determined to help. his father applied for a job there in the hope of finding a clue about the disease his father was suffering from and also hoping to find a cure. ______________________________________ The story line of Break Package will be quite complex and also slow because there are many mysteries and other problems that will occur, even though there are plots that go back and forth, it all still has something to do with the main story, so please enjoy the story. ______________________________________ Each 1 chapter / 1 chapter contains more than 1000 words, some can even reach more than 2000 words. ______________________________________ This novel is inspired by many other types of fantasy stories, but if there is a story that is really similar to the story here from another novel application with the same author's name different, please report it here, thank you. [ponkpoiservice@gmail.com]

PonkPoi · Fantasy
Not enough ratings
35 Chs

Bab 12 : Penentuan Terakhir Pertandingan (1)

Semua penonton maupun trainer yang menyaksikan pertandingan ronde kedua ini mulai berekspetasi kalau tim perompak yang akan menang.

Dikarenakan tim tersebut berisikan dua orang putri bangsawan yang sudah ahli dalam menggunakan senjata mereka masing-masing, jadi mereka terlihat lebih unggul.

Sementara itu disisi tim kurir yang hanya tersisa Doni yang merupakan seorang pemula dalam menggunakan senjata miliknya.

Disaat inilah momen penentuan kelulusan dari masing-masing tim akan segera dimulai yang dimana waktu pertandingan masih terus berjalan.

Lalu kembali lagi pada sudut pandang dari Doni yang saat ini, ia sedang menaruh kotak kardus terakhir diatas tas pengangkutnya yang dimana kotak kardus tersebut telah diberikan oleh Amelia Koguri.

Saat ini Amelia yang masih berdiri disamping Doni yang sedang mengunci kotak kardusnya, dia lalu mulai mengatakan sesuatu kepada Doni.

"Bocah kacamata....aku mendukungmu loh! ".

"Meskipun lawanmu kali ini cukup terampil tapi kamu tadi cukup mengejutkan bisa mengalahkan mereka....hehe...semoga beruntung dipertarungan kali ini ya bocah kacamata",ucap Amelia dengan nada bahagia dan wajah imutnya yang menatap kearah Doni.

Setelah mendengar ucapan dari Amelia, lalu Doni mulai mengatakan.

"Sejujurnya tadi hanyalah sebuah keberuntungan saja.....jadi jangan terlalu berharap aku cukup hebat untuk bisa mengalahkan mereka berdua secara langsung loh".

"Aku tadi itu hampir saja terbunuh oleh mereka berdua",ucap Doni yang melirik kearah Amelia.

Setelah mendengar itu Amelia tetap merasa kalau Doni masih cukup baik untuk seukuran manusia biasa yang bahkan tidak memiliki sebuah keterampilan apapun.

Setelahnya Doni selesai mempersiapkan segalanya, ia lalu bersiap-siap untuk maju kedepan dengan wajah yang terlihat tegang dan juga keringat dingin.

Saat ini Doni merasa cukup ngeri dengan kemampuan dari kedua lawannya tadi.

"Ini cukup gila....meskipun mereka setuju untuk memulainya lagi di titik awal start tapi tetap saja aku tidak akan bisa mengalahkan mereka berdua dengan hanya bermodalkan nekat saja.....aku harus membuat sebuah rencana kali ini",ucap Doni dalam hati sembari memikirkan rencana untuk kedepannya.

Setelah itu Doni langsung bergerak maju dan itu diikuti juga oleh tim perompak lainnya yang ikut bergerak maju yang dimana Reina kali ini mulai menyusun sebuah perangkap diarea sekitaranya dan Leila langsung berlari menuju ketempat Doni berada.

Saat ini Doni yang sedang berlari sembari memegang pedang cambuk ditangan kanannya, ia terus berlari menuju kedepan sampai akhirnya Doni mencapai sebuah semak-semak yang dimana didekatnya terdapat beberapa rumah kecil yang tidak memiliki tanda.

Lalu disaat itu juga Leila yang dari tadi berlari cukup cepat menuju kearah Doni sembari menerjang semua penghalang yang ada dihadapannya.

Sampai pada akhirnya dia muncul tepat dihadapan Doni dengan pedang rapier yang sudah tertuju kearahnya.

"Mata empat!....persiapkan dirimu!....karena aku akan mengakhirimu sekarang juga disini!!! ",ucap Leila yang berteriak kencang dengan nada yang marah.

Pada saat itu Doni sudah mengetahui bahwa Leila pasti akan secara langsung menghadap kearahnya.

Jadi Doni memberikannya sebuah hadiah berupa lemparan tanah yang langsung mengenai wajahnya dan membuat Leila secara otomatis menutup wajahnya.

Setelah melakukan itu Doni lalu memanfaatkan momen tersebut untuk berlari sekuat tenaga sembari melihat-lihat rumah yang kemungkinan ada tanda lingkarannya.

Sayangnya disaat Doni terlalu asik melihat-lihat sekitarnya, ia lalu dihampiri lagi oleh Leila yang langsung menerjang serangan dari arah belakang.

"Sialan kau mata empat!!....apa kau hanya bisa melakukan hal tidak terpuji seperti itu saja?!....ayolah hadapi aku secara langsung disini sekarang juga mata empat!!! ",ucap Leila yang menjadi sangat marah.

Doni yang menyadari keberadaannya pun lalu dengan cepat menghindari serangan tersebut tetapi serangannya masih bisa mengenai tangan kanan dan juga pinggiran tas pengangkut miliknya yang langsung membuatnya tergores.

Setelah Leila menyerang Doni dari belakang, dia langsung melanjutkan serangan beruntun lainnya yaitu sebuah rentetan tusukan kearahnya.

Pada akhirnya Doni dengan sekuat tenaga mencoba menepis semua serangan dari Leila menggunakan pedang cambuk miliknya dengan cara mengayunkan pedang tersebut dengan cepat kearah kanan dan kiri sambil berteriak.

"Uwaawaawaah!.....kumohon ampuni aku!!...tadi aku tidak sengaja mengatakan dirimu gorilla!! ",ucap Doni yang panik sambil mengatakan apa yang ada di isi kepalanya.

Setelah Leila mendengarkan dengan jelas perkataan dari Doni sembari terus menyerangnya tanpa ampun dia lalu berteriak kearah Doni.

"Siapa yang kau panggil gorilla hah!!.....bahkan keluargaku sendiri tidak pernah mengatakan itu kepadaku!!!...ughhhh!!!....sepertinya aku benar-benar akan membunuhmu kali ini mata empat sialan!!!! ",ucap Leila dengan nada menjadi sangat-sangat marah.

"Aku minta maaf!!!..maaf!!!...maaf!!!...ahhhhh!!! ",ucap Doni yang menjadi ketakutan sembari terus mengayunkan pedang cambuk miliknya.

"Aku tidak akan memaafkanmu begitupun juga dengan kacamata hitam norak tadi!!....kalian berdua akan kucincang habis!!! ",ucap Leila dengan wajah yang berwarna merah sembari terus menerjang serangan kearah Doni.

Hebatnya Doni bisa menahan semua serangan mematikan dari Leila yang tanpa henti menerjang kearahnya.

Lalu para penonton yang berada dikursi perserta tes, pada saat menyaksikan pertarungan Doni dengan Leila, mereka mulai berkomentar sambil terlihat keheranan.

"Woi lihatlah orang itu bertarung cukup seimbang dengan tuan putri Leila".

"Huuhaa!....tetapi tuan putri Leila masih terlihat lebih unggul dari orang berkacamata itu aku bahkan merasa kalau orang berkacamata itu cukup ngawur menggerakan senjatanya.....kyuu!".

"Tidak kau salah....orang berkacamata itu mungkin saja sengaja melakukannya untuk mencari celah agar bisa menemukan titik kelamahan dari tuan putri Leila".

Para penonton tersebut terpaku kearah pertarungan Doni dengan Leila yang dimana mereka saat ini tidak menyadari bahwa Reina sedang mempersiapkan sebuah jebakan untuk menjebak Doni dari belakang.

Lalu berpindah kesudut pandang dari Reina yang saat ini dia sedang bersembunyi dari balik-balik perumahan yang berada didekat area pertarungan mereka berdua sembari mengintip kearah pertarungan mereka yang intens.

Disini Reina secara diam-diam menggerakan benang-benang miliknya menuju kearah kaki Doni untuk menguncinya dari belakang.

Disaat itu Doni yang mulai perlahan-lahan berjalan mundur sembari mengayunkan pedang cambuk miliknya dengan gerakan yang acak.

Disana secara perlahan-lahan benang milik Reina mulai menuju kearah kaki Doni dan setelah berada sangat dekat lalu.

'Whooosh',(suara dari benang-benang yang menuju kearah Doni).

'Tap',(suara dari benang yang langsung mengikat).

Tetapi Doni yang merasa tidak nyaman dengan pijakannya, lalu ia mulai melompat kebelakang dan secara tidak sengaja menghindari jebakan benang dari Reina.

"Ehh benang?!.....pastinya perempuan yang bernama Reina itu tadi ingin memerangkapku lagi dari belakang.....sepertinya aku akhirnya bisa menahan pergerakan darinya",ucap Doni dalam hati dengan ekspresi wajah yang tersenyum sambil melirik kearah Leila yang maju kearahnya.

Lalu pada akhirnya jebakan tersebut malah langsung mengenai kaki dari Leila yang terlalu fokus untuk menyerang Doni.

Setelah Leila tersangkut oleh benang-benang tersebut, lalu Doni manfaatkan hal itu untuk kabur dengan sekuat tenaga menuju ketempat perumahan lain yang berada didekatnya.

Pada saat Doni berlari cukup jauh, lalu pada akhirnya ia bertemu lagi dengan Reina yang saat ini telah keluar dari persembunyiannya dan mulai berhadapan dengannya.

Setelah itu Reina langsung menyerang Doni dengan jarum-jarum miliknya dengan cepat menuju kearah wajahnya lagi.

Lalu dengan sontak Doni langsung menghindari serangan tersebut dengan berlari menjauhinya sambil melihat-lihat perumahan yang memiliki tanda lingkaran yang saat ini sudah berada didepannya.

Setelah itu Reina langsung ikut mengejarnya sembari terus menyerangnya tanpa henti dan juga berteriak kearahnya.

"Ihhh!!....kamu itu udah kayak kucing aja ya!..bisa menghindari jebakanku tadi!!....tapi apa kamu masih bisa keluar dari jebakanku yang satunya ini?!! ",ucap Reina yang terus mengejarnya sambil tersenyum dengan wajah yang imut.

Setelah Doni terus berlari kedepan, lalu secara tiba-tiba muncul gumpalan benang yang sangat besar yang terangkat keatas dan juga secara bersamaan terdapat banyak jarum-jarum berukuran besar yang ikut muncul dari gumpalan benang tersebut, yang membuat Doni pada akhirnya masuk kedalam jebakan Reina yang memiliki area yang sangat luas.

Setelah itu Doni mulai berhenti berlari dan berbalik kearah belakang untuk berhadapan langsung dengan Reina.

"Kamu hebat sekali bisa melakukan semua ini dengan sangat cepat.....tapi....apa kamu pikir aku akan menyerah begitu saja?! ".

"Aku masih punya cara lain untuk bisa kabur dari sini loh! ",ucap Doni dengan pedenya sambil melirik kearah Reina dengan tatapan yang serius.

Setelah Reina sudah berada didekat Doni, dia lalu berhenti berlari dan mulai berhadapan lagi dengannya.

"Ada apa?....apa kamu masih bisa berharap kabur dari serangan tahap akhir senjataku? ",ucap Reina yang merasa kalau dia akan menang.

Disaat Reina selesai mengatakan itu lalu secara tiba-tiba terdengar suara yang sangat nyaring terdengar dibelakangnya.

'WHOSSSSSH '.

'SWOOWOOWOONG! '.

'CRACK! '.

Suara tersebut merupakan terjangan dari senjata Leila yang dengan mudahnya memotong-motong gumpalan benang dan juga jarum milik Reina dan setelah itu Leila langsung berlari menuju kearah Reina.

"Reina apa yang kamu tadi pikirkan!....aku jadinya tidak bisa mengakhiri si kacamata berengsek itu!! ",ucap Leila yang berteriak kearahnya.

Setelah itu Reina lalu melirik kearah Leila yang sudah berada dibelakangnya.

"Maafkan aku kakak...aku tidak menduga dia bisa menghindari jebakanku",ucap Reina dengan ekspresi wajah yang cemas.

Disini pada akhirnya Doni akan berhadapan dengan mereka berdua secara langsung, apakah Doni bisa memenangkan pertandingan ini.~

~==========================~

[Bab 12 : Penentuan Terakhir Pertandingan (1) Selesai]

Total Revisi : 2 Kali