" Lia...10 menit lagi kita berangkat ke restoran untuk bertemu klien . " Kata Presdir Nalan di telepon
" Baik Presdir . " Jawabku singkat
Aku yang duduk di sebelah Presdir pun sedikit canggung dan grogi . Karena kurang nyaman duduk bersebelahan dengan beliau .
" Kamu sudah menyiapkan dokumennya ? " Tanya Presdir ? " Tanya Presdir
" Sudah Pak , ini jika Bapak mau memeriksa kembali . " Jawabku menyerahkan dokumen
" Oke...bagus dan besok jangan lupa suruh Ayu serahkan laporan perkembangan proyek bulan lalu . " Kata Presdir melihat dokumen
" Baik Presdir . " Jawabku singkat tetap gugup dan tidak nyaman karena duduk bersebelahan
" Jangan panggil Presdir , panggil saja Nalan atau Kak juga boleh . " Kata Nalan sambil tersenyum kecil
" Iya Presdir eh ... Nalan maksud ku . " Kata ku canggung
Tiba-tiba Pak sopir mengerem mendadak dan aku pun terjatuh di pelukan Nalan . Tanpa sadar bibir kami hampir bersentuhan , aku pun merasakan nafas Nalan yang tidak beraturan .Tubuhnya yang seksi dan kekar menimpa tubuhku yang kecil . Aku tak bisa menahan nafasku lagi dan muka ku mulai memerah karena malu . Kejadian ini membuatku malu bukan kepalang .
" (Hosh...hosh) ma...maaf Nalan saya tidak sengaja . " Kataku lirih
" (Hosh...hosh ) Aku juga minta maaf . Kalau bawa mobil pelan-pelan saja Pak . " Kata Nalan merapikan baju dan rambut
" Iya Pak . " Jawab Pak sopir
Kita berdua pun tidak berani saling memandang . Setiap kami mau berbicara , aku selalu memalingkan wajah takut dia marah atau berpikir macam-macam . Kami pun selesai bertemu klien pukul 11 malam . Tak disangka Nalan menawarkan untuk mengantarku
" Kamu mau pesan taksi online ...? " Tanya Nalan saat keluar restoran
" Iya Nalan , rumah kita kan tidak sejalan . " Jawabku sambil memegang handphone
" Tidak usah , ini sudah malam mending aku antar sampai depan kost kamu bagaimana ?" Kata Nalan
"Tapi takut merepotkan Nanti Presdir . " Kata LIA sedikit malu-malu
" Sudah lah tidak apa-apa , ayo masuk mobil sudah malam . " Ajak Nalan membuka pintu mobil
" Besok jangan lupa urus visa dan paspor kamu , biar Renald bantu kamu . " Ucap Nalan mengantar LIA di depan pintu kost
" Iya makasih Nalan sudah mau mengantar ku . Hati-hati di jalan . " Ucapku pelan
" Iya ...aku pulang dulu ya ? Bye " Kata Nalan
" Bye..." Ucapku
Suara langkah datang dari belakang dan mengagetkan ku .
" Cie...cie yang di antar pacar baru . " Canda Susi
" Pacar baru dari mana ...itu bos ku . " Kataku berjalan menuju ke dalam rumah
" Bos yang selalu ada di hati . Hahaha . " Kata Susi sambil tertawa
" Terserah ya...darimana malam-malam ? " Ucapku penasan
" Beli pembalut ke supermarket depan jalan . Eh mau mie instan gak aku tadi beli 2 " Kata Susi menuju ke kamar
" Gak udah kenyang " ucapku sambil rebahan di kasur
" Udah nge date nie ye..." Ucap Susi
" Ketemu klien ya...udah matiin lampunya aku ngantuk capek mau tidur . " Ucapku memejamkan mata
" Iya...iya , buset galak banget nie cewek . " Ucap Susi Mematikan lampu menuju tempat tidur
Di dalam mobil Nalan tidak pulang kerumah Ayahnya justru pulang ke rumah Kakeknya
" Pak pulang ke rumah Kakek saja . Aku sedikit pusing kalau pulang ke rumah Ayah . " Kata Nalan ke pak sopir
" Iya Mas , tapi bukan nya nanti ganggu Kakek ya Mas . " Tanya Pak sopir ragu-ragu
" Tidak ...Kakek senang kok kalau aku pulang . Lagian aku gak betah dirumah selama ada Tante Reva yang sok berkuasa. Padahal dia cuma perusak rumah tangga orang . " Tegas Nalan
" Saya mau punya saran buat Mas Nalan , siapa tau di gunakan . " Kata Pak sopir
" Saran apa pak ? " Tanya Nalan
" Mending Mas Nalan tinggal sama Kakek menetap seterusnya atau bisa juga Mas Nalan beli rumah sekitar kantor biar lebih efisien Mas . Daripada ribut terus sama Bapak gara-gara Tante Reva . " Ucap Pak sopir
" Iya pak makasih sarannya , besok kalau Kakek bangun mending aku tanya Kakek dulu . " Kata Nalan keluar dari mobil
"Cup...selamat malam Kakek . " Ucap Nalan pelan Masuk kamar Kakek
" Kamu ribut sama Bapakmu lagi ? " Tanya Kakek yang tiba-tiba bangun
"Enggak kok Kek , Nalan tadi habis ketemu klien di Daerah sini makanya jenguk Kakek sekalian . " Jawab Nalan
" O...kalau gitu cepat tidur besok kan kamu harus pergi ke kantor lagi . " Ucap Kakek
" Baik ...selamat malam Kek . " Mengecup pipi Kakek tua
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam . Tapi Nalan tidak bisa tidur . Nalan terus memikirkan bibir imut Lia dan ekspresi Lia saat mendesah ketika hampir di cium di dalam mobil .
" Lia...Lia memikirkan bibir imut mu membuatku hampir gila . Jangan sampai laki-laki lain tau ekspresi cantikmu ketika hampir dicium . Tunggu saja Lia kau pasti jadi istri ku . " Kata Nalan sambil membayangkan wajah Lia dan mengambil selimut