Suami Manis dan Menggemaskan

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian kakak beradik Hutama. Keduanya menoleh pada pintu dengan serempak dan menemukan Sebastian Lim yang berdiri sambil bersandar pada kusen kayu tua di samping lengannya.

"Tera, ada tamu di depan."

Tera mengernyit bingung, sudah sejak lama dirinya tidak mendapat tamu di rumah ini. Semua teman kecil maupun teman sekolahnya sudah jarang berkunjung karena mereka tahu bahwa Tera tinggal di Singapura.

"Siapa?" tanya Tera penasaran.

"Someone – that I believe – you don't want to meet anymore." Jawab Sebastian.

Tora dan Tera saling memandang, keduanya sepakat bahwa mereka sedang mengingat satu sosok yang sama. Seorang pria yang baru saja mereka bicarakan.

"Wah, panjang umur sekali." Gumam Tora.

Tera mengangguk setuju, "Sangat kebetulan."

"Ya, I think so. Saya sudah memberi tahu pria itu bahwa kamu tidak akan mau menemuinya. Tapi dia memaksa. Sangat memaksa sampai saya merasa malu di depan gerbang karena semua orang memandang."