1 Sinopsis

Bos Tampan dan Wanita Cantik merupakan novel karyaku sendiri dengan imajinasiku sendiri dan tidak menyangkut kehidupan orang lain di sekitarku. Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang bos muda yang memiliki paras wajah sangat tampan, dia memimpin sebuah perusahaan besar dan sukses. Kekayaan yang dia miliki merupakan hasil dari berbagai kerjasama dengan beberapa bos muda lainnya. Rumah besar, kaya raya, banyak wanita yang ingin sekali menjadi pendampingnya. Namun hingga saat ini dia belum mendapatkan pendamping di usianya 30 tahun.

Bos muda ini bernama Du-ho, Du-ho memiliki sifat kepemimpinan yang luar biasa hingga perusahaan yang dia pimpinpun menjadi sukses. Suatu ketika ada seorang wanita yang membutuhkan pekerjaan dan dia lulusan dari sebuah universitas namun untuk pekerjaan, wanita itu tidak begitu beruntung hingga akhirnya bertemu dengan Du-ho, kehidupan gadis itupun berubah drastis. Gadis itu bernama Yuri, Yuri tinggal bersama dengan saudara perempuannya bernama Aurora. Dan mereka akan mengalami banyak hal yang tidak terduga dalam kehidupan mereka dan

Dalam novel ini, karakter Du-ho terinspirasi dari seorang idola bernama Park Jimin(BTS) yang memiliki kharisma sangat kuat.

Sedang karakter Yuri hanyalah peran yang di buat oleh penulis seperti saya. Jadi, tidak terinspirasi dari siapapun.

Suatu hari, ketika Yuri baru saja lulus dari sebuah universitas di tempat dia belajar, dia merayakannya bersama Aurora. Beberapa bulan mereka masih bersantai dan belum memikirkan sebuah pekerjaan.

"Wuaahh, selamat ya.. Kamu sudah lulus Yuri. " Kata Aurora.

"Iya, yeeee akhirnya aku lulus dan bekerja. " Ucap Yuri sangat bahagia.

"Harus kita rayakan!! " Aurora bersemangat jika ada traktiran dari Yuri.

"Hahahah. Kamu minta dimana? " Yuri menyuruh Aurora untuk memilih.

"Steak daging bagaimana? " Aurora memilih tidak tanggung-tanggung.

"Aahhh, selalu saja memilih yang mahal. Tetapi untuk saudaraku tidak apa-apa. " Kata Yuri pasrah saja.

"Hahahaha, ayolah kita pergi sekarang! " Aurora sangat bersemangat.

"Tunggu, kita pulang dulu karena aku harus ganti pakaianku. " Kata Yuri.

"Ah, ya sudah. " Jawab Aurora.

Kemudian mereka berdua pulang ke rumah terlebih dahulu untuk berganti pakaian, Yuri dan Aurora berjalan kaki berdua saja untuk menuju ke rumah. Dengan santai mereka berjalan tanpa rasa lelah dan bercanda di setiap jalan.

Rumah yang mereka tempati merupakan rumah sewa, jadi setiap bulannya mereka harus membayar agar bisa tetap tinggal di rumah tersebut. Pada saat Yuri masih bersekolah, Auroralah yang harus membayar uang sewa. Namun setelah Yuri lulus, uang sewa mereka tanggung berdua.

"Ahh,, sudah sampai. " Yuri masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi yang sederhana.

"Cepatlah ganti pakaian! " Suruh Aurora.

"Sebentar, aku istirahat terlebih dahulu. Lelahnya aku berjalan kaki. " Kata Yuri memberi alasan.

"Kalau begitu aku tunggu. " Kata Aurora sambil bermain handphone.

Setelah selesai istirahat, Yuri akhirnya ganti pakaian dan mereka berdua pun berjalan kaki menuju ke warung steak dekat dari rumah. Mereka memilih yang dekat dengan rumah agar tidak memerlukan transportasi yang mahal.

Warung di dekat rumah juga tidak kalah enak dari restoran, warung tersebut hanya berada di dalam gang saja.

"Wuaahh, aroma steak yang diolah sudah tercium sampai sini. Hehehe. " Kata Aurora.

"Iya, Wangi sekali. Ayo! " Yuri langsung saja mengajak Aurora masuk ke dalam warung.

Tanpa ragu, Yuri langsung memesan dua porsi untuknya dan Aurora. Mereka berdua duduk sambil menunggu.

"Kami pesan dua porsi ya,, " Kata Yuri saat masuk ke warung.

"Baiklah, " Jawab Penjual.

"Terimakasih. " Kata Yuri lagi.

"Wuaahh, melihat mereka semua makan sepertinya lezat. Hehehe. " Kata Aurora.

"Hahaha, itu karena kamu lapar. " Tawa Yuri.

Setelah beberapa menit, steak pesanan mereka berdua datang.

"Yeee, akhirnya datang. " Kata Aurora yang sudah tidak sabar karena lapar.

"Ayo, ayo kita makan. " Yuri langsung makan.

Satu potongan Aurora mencicipi dan diapun ketagihan untuk menghabiskannya.

Saat mereka makan, selalu saja mereka sambil berbincang-bincang.

"Mmmmm, Yuri. " Aurora memanggil dengan jarak dekat.

"Ya? " Tanya Yuri.

"Setelah ini, apa rencana kamu selanjutnya? " Tanya Aurora kepada Yuri.

"Aku belum memikirkan apapun, sepertinya aku akan di rumah dulu. " Jawab Yuri dengan santai.

"Kamu tidak ingin mencari-cari pekerjaan? " Tanya Aurora lagi.

"Nanti dulu, ah. Aku harus istirahat dulu karena aku sudah lelah selama belajar. " Jawab Yuri lagi.

"Terserah kamu saja, tapi ingat kalau kita harus bayar uang sewa rumah. " Kata Aurora mengingatkan.

"Iya, aku ingat. Sudahlah,, makan saja dulu! " Suruh Yuri sangat menikmati steak tersebut.

"Aahh, kenyang sekali aku. " Kata Aurora.

"Aku juga, steak di sini sangat lezat tidak kalah dengan restoran. " Kata Yuri memuji masakan warung tersebut.

Kemudian, Yuri membayar dan merekapun pulang dengan kondisi perut kenyang dan merasa senang. Sampainya di rumah, mereka duduk sebentar sambil menonton TV.

Kondisi rumah belum begitu rapi karena Yuri dan Aurora memang belum membereskan rumah setelah pulang dari acara kelulusan Yuri.

Yuri menghapus make upnya terlebih dahulu sambil menonton TV.

"Kamu sedang apa? " Aurora bertanya.

"Ini aku akan bersihkan make up aku dulu. " Jawab Yuri.

"Aahhh, ya sudah. Aku masih kenyang karena steak tadi. " Kata Aurora, cerita sedikit.

"Apalagi dapat traktiran pasti kenyang dan enak ya. " Kata Yuri bercanda dikit.

"Hahahahaha, " Aurora ikut tertawa.

Setelah Yuri dan Aurora bersenang-senang dengan makan steak daging di warung dekat rumah, merekapun tidur terlelap di kamar masing-masing.

Di tempat lain, berbeda dengan rumah Yuri dan Aurora yang menyewa, tinggal seorang pria tampan bernama Du-ho yang sedang sibuk mempersiapkan pekerjaan untuk besok pagi. Pria berusia 30tahun yang hingga sekarang belum menikah karena sibuk bekerja.

Du-ho tinggal bersama kedua orang tuanya yang memiliki selera kelas sangat tinggi karena mereka terbentuk dari keluarga yang berkelas.

Orang tua Du-ho juga menginginkan pendamping Du-ho dari kalangan yang sama.

Du-ho yang terus-terusan didesak untuk segera menikah, diapun tidak memperdulikannya. Du-ho hanya mengikuti alur kehidupannya saja.

"Du-ho,, kapan kamu akan mengenalkan teman wanitamu kepada kami? " Orang tua Du-ho bertanya.

"Iya nanti. " Jawab Du-ho asal menjawabnya.

"Selalu seperti itu menjawabnya. " Kata Ibu Du-ho.

"Sudahlah, tenang saja. Anakmu ini tampan jadi tidak perlu khawatir untuk seorang pendamping. " Jawab Du-ho bercanda lagi.

"Aish, dasar. " Ibunya sedikit kesal.

Du-ho kemudian menyelesaikan tugas dari kantor untuk besok, dan karena dia sudah lelah akhirnya diapun pamit untuk tidur dan meninggalkan kedua orang tuanya yang sedang mengobrol dan minum secangkir teh hangat.

Kehidupan keluarga berkelas memang berbeda, penuh dengan rencana kedepan, penuh dengan aturan, dan kebiasaan yang sangat rutin di lakukan. Du-ho sudah terbiasa dengan kehidupan tersebut.

Pembicaraan kedua orang tua Du-ho hanya menyangkut tentang kisah asmara Du-ho saja. Karena orang tua Du-ho sudah lepas tangan tentang perusahaan.

avataravatar
Next chapter