webnovel

3.Meleset

Ramai suasana jalan Candi di Kota S ,tepatnya dirumah tante Ayu yang luas dengan bangunan model lama ,layaknya istana , konon papanya tante Ayu mantan Kadis Hub kota ,S , dan Mei Lie memanggilnya Eyang Sepuh ,dia senyum terus teringat kalau di rumah ,pastilah panggilan Eyang sepuh diganti dengan oppung doli ,hhmm keluarga Mei Lie emang Multi Etnis dan Mei Lie bersyukur! karenanya , dan sinar rembulanpun terang di langit yang cerah dipenuhi bintang ,Malam Minggu yang sempurna , Om Cuda beserta Tante langsung menhilang ditengah tamu yang begitu ramainya ,padahal acara puncak besok , tapi sampai jam 22.00 wib ,Mei Lie melirik pergelangan tangannya , suasana masih sangat ramai ngga ada tanda tanda tamu tamu akan pulang , agaknya mereka akan bermalam disini ,pikir Mei Lie , alamat ngga jelas nasib gue ,pikir Mei Lie ,galau dan sekumpulan pemuda duduk duduk di tenda depan rumah tante Ayu dan menyapa Mei Lie , Halo Moi ,mat malam sapa seorang pemuda itu ramah ,kamu ponaannya mba Ayu ,ya katanya lagi ,saya Raka masih sepupu Tante kamu ,Oh ya malam mas ,eh bang Raka ,jawab bingung Mei Lie ,panggil Mas Raka saja imbuhnya ,baik kata Mei Lie sopan ,oh ya sampean dari Kota J ,ya wes sueh neng nggoni mba Ayu ? Hah , ai aha do di dok amataon ,kata kata itu meluncur saja dari Mulut Mei Lie , dan Raka sadar ,lalu minta maaf ,oh maaf ya , kamu ngga ngerti ya ,tadi aku ngomong apa ,dia tersenyum malu ,aku cuma nanya kok ,kamu dah lama sama mba Ayu di kota J ,oh ...kata Mei Lie ,belum aku baru beberapa hari saja ,aku dari kota B , Oh ya ,aku Mei Lie katanya sambil mengulurkan tangannya ,tadi kamu ngomong apa ,itu bahasa Hokien ya ,katanya lucu ,hahaha ...Mei Lie tertawa Lepas ,ngga tertahankan ,dia megangi perutnya ,sampai sakit ,matanya sampai berair ,dia merasa lucu banget Mas Raka , sampai teman -temannya Raka yang lain melotot kearah mereka ,itu bahasa Batak lho ,oh bahasa kota M ,ya ,kok kamu pake bahasa itu ,bukannya kamu berdarah Cina ya ,kata mba Ayu kamu Cina ,ah..aku menggumam aku ini Sumatra ,Batak kata Mei Lie lagi ,Mama emang Cina asal kota J

Pantesan kamu tertawanya keras ,besok Sama pak De ,papinya tante Ayu ngga boleh tertawa keras keras dan ngomong itu ngga boleh, kenceng kenceng ,Bah.... Meleset kawan ini pikir Mei Lie ,dia ajari pula aku cata tertawa n bicara ,macam betul aja ,neh orang pikir Mei Lie ,awas loe mas Raka ,jangan kira loe bisa ,ngejek daku seenaknya ",bilang cewek ngga boleh tertawa keras keraslah' ,ngga boleh ngomong kencang kencanglah ,ada ada azha ,emang gue pikirin ,emang gue putri keraton ,"Gue ini ya ,putri Sumatera orang Batak ,Boru Panggoaran. Gumamnya dalam hati. Jam menunjukkan pukul 24.00 ,udah ngantuk Mei Lie , malas n capek mau Debat mas Raka ,atau Abang Raka ini yang sok-sok an bilang Mei Lie ketawanya keraslah ,ngomongnya kencanglah ,aku benar benar sebal sama nee orang ,sampai kata kataku berulang terus ,ngga tahan aku desak Mei Lie di hatinya , untung lah tante Ayu ,keliatan dari jauh mencari cari seseorang ,Mas Raka berbisik tantemu itu orang yang langka lho ,hati hati Azha ,hah...Mei Lie terperangah ,ngga ngerti aku pikirnya. Tante Ayu sudah ada disampingnya ,Eh Lie ,udah malam istirahat ya ,besok pagi pagi kita ,mau didandani sama bidan pengantin kata tante Ayu ,Eh .. mas Raka udah kenalan ya sama Mei Lie ,tante menyapa mas Raka acuh, ia mba kata mas Raka sopan ,kami ke dalam dulu ya ,imbuh tanteku segera melangkah cepat melewati bangku bangku dan nyusul Mei Lie dam memegang tangannya ,tante dah siapin kamar kamu di atas ya dan juga kamar mandi ada di atas Tante sama om Cuda juga kamarnya diatas. Ya tante makasih jawab Mei Lue lesu ,dia dah ngantuk berat , otaknya udah susah diajak ngobrol ,ngga nyambung ,dia langsung menuju lantai atas dan ganti baju segera dengan tank top dan short pant dan segera menjatuhkan diri ke kasur n terlelap ,ngga peduli sekeliling nya lagi.

Mei Lie duduk di bawah pohon Jambu air ,disebelahnya ada pohon sauh ,buahnya sangat rimbun ,dia beranjak ke dekat pohon sauh dan mencium wangi bunga , wangi yang bercampur baur antara buah sauh dan buah jambu air , sangat menyenangkan baunya ,dia sangat gembira dan tertawa senang sambil berlari kecil dan eh ,ada mas Raka dia lumayan juga ,qute gitu pikir Mei Lie dan berteriak Mas Raka sini , dia menoleh dan memandang ,aneh gitu , dan dia diam saja ngga mau ngomong ,eh ada yang salah neh ,pikir Mei Lie ,tapi dia ngga peduli mas Raka ambilin buah dauh yang udah Mateng ya,kata Mei Lie merengek ,ya mas ya,dia menggoncang lengan mas Raka ,tapi aneh mas Raka ngga peduli ,tapi dia menuju pohon Sauh dan memilih milih buahnya dan memetiknya dan di berikan ke Mei Lie ,Ada keranjang ditangan Mei lie segera buah buah Sauh itu di pindahkan ke keranjang dan ia mengguncang punggung mas Raka dan berkata manja ,ambilin juga dunk itu jambu air,"katanya ", mas Raka menoleh dan;segera dia nemanjat pohon jambu air itu dan memberikan buahnya ke keranjang Mei Lie ,pohon jambunya ngga tinggi bercabang rendah fan buahnya sangat lebat berwarna hijau ke coklatan ,jambu madu kata orang ,Mei Lie sangat senang ,dan melompat lompat kecil ,tempat ini sungguh indah ,banyak buah dan rumput di bawah hijau dan tebal ,dia duduk di bawah pohon jambu beralaskan rumput hijau nan tebal , persis permadani dan juga ada bunga bunga sungguh tempat yang sangat indah ,dia makan jambu air sambil memandang lepas ke setiap penjuru mata angin ,hijau segar dan ada bukit bukit kecil dan eh ,ada kelinci berlari melompat ke sana ke mari di sudut sebelah kanan Mei Lie , dia takjub dengan pemandangannya yang begitu indahnya dan damai terasa ,tiba tiba ,gedebuk suara benda jatuh dan Mei lie terkejut dan melihat ke arah jatuhnya benda tadi , pastilah mas Raka yang jatuh pikirnya ,dia bergerak menuju orang itu , dan orangnya tertelungkup dan ia membalikkan orang tersebut ,dia kaget setengah mati kok wajahnya berubah jadi wajah tante Ayu dan karena kaget Mei Lie berteriak ah ,tante....Ayu....katanya sontak dia mundur 1 langkah ke belakang dan penasaran ,trus mendekat sekali lagi ,eh wajah tante Ayu berubah jadi ukiran kayu yang sering di beli dari daerah wisata Bali ,sekali lagi lagi Mei Lie kaget dan berteriak tante....eee Ayuuu dia bergidik dan ketakutan dan bergidik ngeri dan balik badan ,eh dia terjatuh fan mengaduh , aduhhhh sakit ,benaran Mei Lin jatuh dari tempat tidur ,dia meringis pegal ,untung di bawah afa karpet jagi ,Mei Lie ngga kenapa napa ,dia terbangun ,rupanya Mei Lie mimpi ,Ah sungguh hari ini ,adalah hari yang Meleset pikir Mei Lie ,bergidik apa ya arti mimpinya yang kacau balau itu, mas Raka yang diam saja ,ngga mau bicara dengan pandangan Anehnya dan jatuh dari pohon jambu ,trus waktu dilihat wajahnya berubah jadi wajah' tante Ayu trus berubah jadi patung kayu ukir Bali ,ah ....Mei Lie ,pusing sambil menggosok pelipisnya ,dia masih gamang dan belum sadar ada dimana , masih mengira dirumahnya di kota B ,dirumah Papah ,dia melirik pergelangan tangannya ,pukul 04.30 subuh ,dia keringat dingin meskipun di dalam kamar suhunya dingin ada AC yang disetel suhunya 16 °C.

Masih pagi sekali ,Mei Lie ,bersiap untuk membersihkan dirinya alias mandi , keburu ntar semua pada bangun , pasti sangat sibuk dan ramai nantinya ,bersiap untuk di dandani bidan pengantin. Pikirannya menerawang ,jauh dan air hangat jatuh di kepalanya ,membuat Mei Lie sadar kembali dan terasa bodynya segar kembali dan siap mandi dia menuju kamarnya kembali. Dia mematut diri dan benar saja ,ada langkah kaki naik menuju lantai atas tempat Mei Lie dan tantenya istirahat ,pagi semua sapa seorang wanita dewasa dan ada 3 orang asisten yang mendampinginya , Mei lie membuka pintu kamarnya dan menyahut pagi juga mba ,ia tersenyum santun dan bertanya ,mau didandani di kamar atau di ruang tamu ya ,mba .... panggil Ratih kata pemimpin bidan pengantin itu ,sini mba disini azha biar mba e lebih nyaman ujarnya.