19. Kebohongan Suzy

Detik berganti dengan menit. Gian dan Gino masih berada di posisi yang sama dengan keadaan yang tidak bisa disebut baik. 

Gian sendiri merasa tubuhnya amat lemas, pandangannya kabur dengan tubuh yang lemas. Seluruh tubuhnya dari atas kepalahingga kaki terasa amat panas karena terlalu banyak menangis. 

Namun tidak lama kemudian, Gian berusaha untung bangkit dari posisinya yang berada di atas lantai. 

"Gino." Beberapa kali Gian jatuh seraya memanggil nama adik kembarnya yang bahkan sama sekali tidak menyahut apa-apa. Gino sedari tadi hanya meringkuk, matanya terpejam dengan kesadaran yang masih penuh mengambil alih. 

Gino hanya tidak bisa untuk menolak reaksi dari obat penenang yang disuntikan Dokter Hani kepadanya. 

"K-kita cari laki-laki itu .... Nevan." Lutut Gian terlihat amat bergetar, seluruh energinya seolah tersedot dan tidak sanggup untuk membawa bobot tubuhnya sendiri.

Bodoh, bodoh, dan bodoh.