webnovel

Gara-gara Gosip

Karina Putri Diningrat , siapa yang nggak kenal dengan wanita cantik putri bungsu dari pengusaha kaya raya yang setiap gerak geriknya menjadi sorotan di tanah air.

Ya itu aku, sama seperti namaku yang cantik wajah ku tentunya juga cantik. Selain cantik aku juga kaya raya, sukses, menjadi kesayangan di keluarga besar Diningrat. Sempurna bukan?

Semua kesempurnaan itu hilang dalam sekejap saat gosip merusak ketenangan hidup ku.

"Papa nggak mau tau, lebih baik kamu berhenti aja dari pada jadi bahan gosip kayak gini"

"Nggak mau pa, itu cuma gosip, biarin aja nanti juga hilang sendiri"

"Kamu ini putri papa satu-satunya, semua yang kamu mau bisa papa berikan. Apa sih yang kamu cari dari kerjaan kamu?"

"Udahlah pa, biarkan Karin selesaikan masalahnya sendiri" terima kasih mama, emang terlove.

"Berhenti kerja, selesai masalahnya"

"PAPA,,, pokoknya Karin nggak mau" ucap ku mulai sebal dengan pembicaraan ini. "Papakan tau, aku suka kerjaanku. Dari dulu inilah yang ku inginkan, susah paya sampai pada titik ini, pokoknya Karin nggak mau berhenti, titik."

"Kamu ini kalau dibilangin emang susah"

"Papa kasih kesempatan, tapi kamu harus dikawal bodyguard kemanapun"

"Papaaaaaa...."

"Kenapa? mau protes? pilih dikawal bodyguard atau berhenti kerja?"

"Pa, jangan gitulah sama Karin, kasihan anak kita" bujuk mama, emang wanita satu ini Ter the best.

"Justru papa lakukan ini untuk kebaikan Karin, agar ada yang menjaganya, terhindar dari gosip-gosip aneh"

"Kalau di gosipkan sama yang keren masih mending, ini sama anak kencur, pendatang baru, nggak level"

"Iya, iya, tapi Karin aja ya pa yang milih bodyguardnya" tawarku, siapa tau bisa ngadalin papa, hehe.

"Nggak, semua biar papa yang urus, kamu terima bersih aja"

"Yahhhh papa...." keluhku.

~

Hari ku benar-benar kacau, baru buka mata udah dibikin kaget dengan kemunculan laki-laki asing di dalam kamarku.

"Selamat pagi nona" sapanya.

"Kamu siapa?"

"Bodyguard nona"

"Nggak,, aku nggak punya bodyguard"

"PAPA,, MAMA,, ADA ORANG MESUM DI KAMAR KARIN,, PAPA MAMA...." teriakku sambil lari keluar kamar.

Aku yang langsung keluar kamar nggak sadar kalau muka masih muka bantal, masih pakai piyama, rambut kusut, lari-lari menuju meja makan mencari keberadaan mama dan papa berakhir menjadi tontonan para asisten rumah tangga, duh malunya.

"Ada apa sih Rin, pagi-pagi sudah teriak-teriak mana belum mandi lagi, jelek kali anak mama ini" perkataan mama semakin menampar aku.

"Ada orang mesum di kamar Karin ma, gimana sih ma kerja pak satpam, kok bisa sembarang orang masuk ke rumah ini, lebih tepatnya di kamar Karin" keluhku.

"Mana orang mesumnya?" tanya nama.

"Ada di kamar Karin ma"

Aku dan mama langsung menuju kamarku.

"Pagi nyonya" eh laki-laki itu kok dengan santainya menyapa mama.

"Pagi juga Kevin" balas mama.

"Jadi ini yang kamu bilang orang mesum, Rin?"

"Iya, apa coba namanya kalau bukan orang mesum ma, masuk kamar anak gadis yang masih tertidur, mana anak gadisnya secantik aku, kan bahaya ma"

"Coba kamu lihat kaca, cantik darimana? muka masih muka bantal, masih acak-acakan, sana cepat mandi"

"Tapi ma,,,,"

"Nggak ada tapi-tapi, mandi"

~

Bukan Karina namanya kalau nggak cantik, dengan mini dress biru muda selutut dengan lengan 3/4 sedikit motif bunga di ujungnya, wedges putih lima cm yang menghiasi kaki ku menambah kecantikan ku. Karina gitu loh..

"Woy dek,, bisa-bisanya lo nuduh orang sembarangan, mana nuduhnya parah lagi"

"Apaan sih bang, gue kan cuma bilang apa adanya" ucapku sambil mendarat bokong disamping tempat duduk kakak terlaknat dan mulai makan.

"Karin, sesuai kesepakatan kemarin, papa sudah menentukan bodyguard mu"

"Mana pa?" tanya sambil mulut menyantap nasi goreng.

"Tuh di depan lo"

Di depan ku yang duduk si laki-laki mesum tadi, eh berarti dia bodyguard yang dibilang papa. Susah paya ku telan masih yang sudah ada di mulut, sangking kagetnya.

"Benar pa? Bang Rey bercanda kan pa?"

"Iya, kenalkan dia Kevin yang akan jadi bodyguard mu Karin, jadi kemana pun kamu pergi harus dalam pengawasan Kevin".

"Tapi pa Ka,,,,"

"Nggak ada tapi-tapi, atau kamu berhenti kerja" tegas papa.

"Sudah-sudah, dimakan dulu sarapannya. Ayo Kevin di makan, makan yang banyak biar nanti kamu kuat hadapi anak tante"

"Benar tuh, manusia satu ini super aneh, lo butuh asupan gizi yang banyak agar kuat ngurusin bocah satu ini" dengan santainya tangan kakak ku yang laknat ini mengacak-acak rambut yang sudah ku tata rapi, kurang ajar.

"Apaan sih lo bang, kurang ajar kali tuh mulut, sini ku kasih pelajaran" Cabe rawit sudah ada di tangan ku siap memberi pelajaran pada mulut lemes milik laki-laki notabene kakak kandung ku. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindar, sampai intrupsi dari kepala rumah terdengar.

"BERHENTI, DUDUK".

~

"Lo di mobil aja, nanti ada asisten dan manager gue jadi lo nggak perlu ikut gue" perintah ku sambil keluar dari mobil

Bukannya ngikutin perintah ku, tuh bodyguard ikut keluar dan terus ngintilin aku kemana aja, nyebelin.

"Siapa tu Rin? pacar lo?"

"Gila lo, kayak itu pacar gue? nggak banget"

"Wuss,, kalau ngomong nggak boleh gitu, nanti beneran baru tau"

"Amit-amit,,, amit-amit"

"Jadi siapa lo?"

"Bodyguard gue"

"Percaya anak sultan, pakai bodyguard"

"Gue juga nggak mau pakai-pakai bodyguard segala, kesannya kayak penjahat yang harus diawasi kemana aja. Ini semu gara-gara gosip sialan itu".

"Gosip yang mana? yang lo dating sama si Dirga?"

Mau nggak mau akhirnya keluar semua cerita tentang kesepakatan ku dengan papa yang berakhir pengawalan bodyguard 24 jam dan respon kedua makhluk abstrak ini (asisten dan manager) hanya tertawa terbahak-bahak, kurang ajar sekali.

"Udah puas ketawanya, udah?"

"Sebenarnya belum sih, hahaha" jawab mereka kompak.

"Ya udah lanjutkan ketawanya, gue mau kerja aja"

"Eh cantik,, tunggu, jangan ngambek nanti jelek"

"Gue ini cantik, mau bagaimana pun ekspresi ku nggak ngaruh, gue tetap cantik, ingat itu DI CATAT"

"Iyalah iya" jawab mereka malas.

~

Jadwal hari ini cukup padat, mulai dari pemotretan untuk majalah kecantikan hingga syuting sinetron.

Aku sangat lelah, kantuk menyerang dan tanpa sadar tertidur di mobil. Pukul satu pagi aku terbangun, dengan mata masih ngantuk menuruni anak tangga. Tanpa sengaja langkah kaki ku salah dan membuat langkah ku oleng, hampir saja aku jatuh mungkin akan terguling tapi nggak terjadi karena ada kedua tangan yang menarik ku kedalam dekapannya.

Saat ku buka mata, ternyata si bodyguard tadi. Jangan tanya namanya, aku lupa. Kenapa dia selalu melihat sisi buruk ku?.

"Nona nggak apa-apa? ada yang sakit?" tanyanya.

Aku hanya terdiam, masih bingung keadaan ataupun mengumpulkan nyawa,, akupun nggak mengerti. Sampai tiba-tiba dia mengangkat badanku dan membawa kembali ke kamar.

"Turunkan aku,, TURUNKAN"

~