1 AKU

aku adalah seorang gadis baik dan jenius,

tapi itu dulu sekarang aku adalah seorang pisikopat berdarah dingin yang kejam.

dulunya aku adalah seorang anak yang patuh,dan berbakti kepada orang tua.tapi itu semua berubah saat aku berumur 18 tahun, pada waktu itu aku sudah kelas 3 SMA. dulu aku selalu dimanja apa pun keinginanku pasti selalu dituruti karna aku adalah anak semata wayang tapi, tidak setelah ibuku melahirkan seorang bayi laki laki. pada waktulah kehidupan ku berubah ayah dan ibuku menjadi jarang bercengkrama dengan ku, aku seperti anak yang tidak dianggap aku tahu kedua orang tuaku sangat menginginkan seorang anak laki-laki, jadi aku Merasa terlupakan. sering kali aku melihat ayah dan ibuku sedang menemani adik kecil ku belajar, Meraka tampak sangat bahagia meraka bercanda dan tertawa bersama. disaat itu aku melihat betapa harmonisnya keluarga kecil itu "Tanpa Diriku", aku merasa bahwa diriku hanya seonggok batu yang tak berguna.

Aku berubah menjadi anak yang sedikit nakal, aku selalu mencari cari kelasahan supaya aku mendapat perhatian ayah dan ibu, tapi saat aku melakukannya bukan perhatian yang kudapat tetapi cacian dan makian, aku selalu dibanding bandingkan dengan adikku, anak tetangga atau pun teman temanku. jujur aku benci dibanding bandingkan, aku berfikir bahwa "ini adalah diriku. bukan dirinya. ini adalah aku. dan bukan dia. tolong terimalah diriku ini, terimalah kekuranganku ini dan tolong jangan banding bandingkan aku karna itu adalah hal yang menyakitkan, seperti kau tidak bersyukur telah diberikan seorang anak oleh tuhan, jika kau tidak suka kau bisa apa?, jika kau mau anak seperti dia! tukarkan saja aku. kau ambil anak yang kau suka itu dan aku akan menggantikannya".

aku selalu dimarahi oleh orang tuaku karna hal yang mungkin menurut ku sepele. dulunya aku menanggap bahwa kemarahan ayah dan ibu adalah sebuah kasih sayang. tapi lama kelamaan aku menepis anggapan itu,mengapa? karena kenapa jika mereka sayang kepada ku mereka mencela ku kenapa mereka selalu memberiku kata kata yang kasar dan ya menyakitkan.

mereka marah kepadaku atas kesalahan yang tidak kulakukan. aku tidak akrab dengan adik ku jadi setiap hari kami selalu bertengkar pernah waktu itu adik ku menjahili ku aku diam dan berusaha untuk sabar tapi adik ku tetap saja menjahili ku aku pun jengkel dan memukul, menurut ku itu tidak keras tetapi adik ku menangis dan mungkin kesakitan.

ayah marah kepadaku dia mengira aku memukul adik ku dengan sangat keras, aku pun mengnampiknya. "kenapa kau memukul adikmu dengan keras, dia itu masih kecil dia tidak tau apa apa!!!!" ayah membentakku dengan raut wajah tak suka dan marah.

"aku tidak memukulnya keras!, aku hanya pelan.siapa suruh dia menjahiliku, aku dari tadi diam!" balas ku dengan suara yang keras.

"menjawab kau!, jika dia mengganggu mu kenapa kau tidak pergi menghindar?!" kata ayah ku.

" aku sudah pergi menghindar tapi dia selalu mengikutiku!" kata ku tak terima jika aku disalahkan. "tetap saja kau yang salah kau sudah besar dan adik mu masih kecil dia tidak tau apa apa!" kata ayah." hah sudahlah ayah selalu menyalahkan ku padahal adik yang memulai duluan". jawab ku dengan emosi.aku lari pergi,aku tak terima dengan apa yang dikatakan ayah, aku pergi ke halaman belakang disana aku menangis sejadi-jadinya meluapkan seluruh emosiku. selalu saja seperti itu tapi setelah beberapa lama aku berubah jika ayah marah marah dan aku Ingin menangis aku akan bergumam"kamu tidak salah, jadi kalau kamu tidak salah mengapa menangis.hatimu harus kuat kau tidak boleh lemah jadi jangan menangis kau tidak salah".dan aku akhirnya tidak menangis aku selalu menyakinkan diri sendiri bahwa aku harus kuat dan tidak boleh lemah.

aku capek dimarahin aku capek dimaki aku capek.....! aku selalu saja harus mengalah, tentang apa pun itu tentang makanan, mainan bahkan perhatian ayah dan ibu kepada adik.

jujur aku ingin berteriak sekeras kerasnya aku ingin menceritakan semua kekesalanku.

jujur kehidupan ini sangat sakit.

walau aku sudah besar aku tetap membutuhkan perhatian dan kasih sayang ayah dan ibu.

aku benci ayah aku benci ibu aku benci adik

aku benci Semuanya.mengapa kehidupan sungguh tidak adill.

heh inilah kehidupanku. kehidupan yang penuh rasa duka. kehidupan yang sangat menyedihkan.

Aku Anthea Queensya Navya itu namaku, dulu aku dipanggil thea. tapi sekarang aku lebih sering dipanggil Death Queen "Ratu kematian"

Note: jangan lupa komen dan vote y

see you maaf kalo gk bagus ini baru pertama saya buat novel

ilustrasinya gaes

avataravatar