1 Malam Pertama Olivia Jasmine

 

Sahira Hotel, Jakarta

 

Sebuah kamar hotel VIP yang berada di lantai lima itu telah di pesan oleh pasangan yang baru saja menikah. Kamar yang telah di hias dengan indah dan bernuansa romantis itu, akan sukses membuat malam pertama mereka menjadi malam yang tak mudah untuk di lupakan.

Olivia Jasmine dan Yuda Wistara telah resmi menjadi sepasang suami istri sejak siang tadi. Acara pernikahan mereka yang diselenggarakan pada pukul 13:00 WIB berlangsung meriah tanpa ada cacat sedikit pun.

KREK~~~

Yuda membukakan pintu kamar dan persilahkan Olivia masuk terlebih dulu. Manik mata Olivia menilik setiap sudut kamar hotel tersebut.

Olivia menghela napas ... Bibir semringah pun terpatri saat ia melihat suguhan kamar yang selama ini ia impikan. Kelopak bunga mawar merah pun turut menjadi saksi bahwa akan ada adegan ranjang yang menjadi sebuah kebutuhan dalam setiap pernikahan.

BRUG~~~

Yuda Wistara menutup pintu dan menguncinya. Ia berjalan pelan melewati Olivia yang sedang berdiri di samping bibir ranjang. Lalu Yuda meletakkan koper di dalam lemari. Ia pun melanjutkan langkahnya dengan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara itu, Olivia membuka jaket dan meletakkannya di atas kursi. Ia masih kagum dengan kemewahan hotel yang di pesan oleh Yuda.

Jantung berdegup kencang, bibir pun bergetar hebat. Olivia merasa gugup ketika menunggu Yuda keluar dari dalam toilet. Ia segera melihat wajahnya di depan cermin lalu memoles bibirnya dengan pelembab bibir yang selalu ia bawa dalam tasnya. Tak lupa, Olivia juga memakai wangi-wangian agar Yuda nyaman ketika berada di dekatnya.

Yuda pun keluar, ia berjalan mendekati Olivia seraya mengelap wajahnya dengan handuk kecil. Kemudian Olivia berlari cepat lalu pergi ke toilet untuk melakukan hal yang sama dengan Yuda.

"Aku ke toilet sebentar, ya!" Olivia berlari melewati Yuda. Tidak ada ekspresi lain selain melihat tingkah Olivia dengan wajah datar. Yuda membiarkan apa yang akan dilakukan Olivia.

Setelah beberapa menit kemudian, Olivia telah selesai membersihkan diri dan berjalan pelan mendekati Yuda yang sedang duduk menyandar di kepala ranjang seraya memainkan ponselnya.

"Mas Yuda ...," sapa Olivia.

Yuda terperangah saat melihat Olivia berdiri di sampingnya dan memakai Lingerie super seksi. Penampilan Olivia membuat manik Yuda membola melihat lekuk tubuh Olivia yang ideal.

Namun ....  

Apa yang dilakukan Yuda? Kenapa dia hanya diam membisu tanpa ada ekspresi apapun ketika Sang Istri memberikan kode bahwa ia telah siap untuk melayani.

Yuda terlihat tidak tertarik dengan apa yang disuguhkan Olivia padanya. "Mas Yuda?" tanya Olivia. Yuda tidak menghiraukan Olivia yang sedari tadi memanggil dirinya. Olivia pun merasa kesal dan heran. "Kenapa Mas Yuda seperti ini?" gumam Olivia.

Lalu, Olivia meradang. Akhirnya ia berada di titik emosi yang memuncak kala Yuda beranjak pergi dari pandangannya.

"Mas Yudaaa!" teriak Olivia seraya menitikan air mata yang seketika jatuh tak terbendung.

"Apa?" Yuda menoleh ke arah Olivia.

"Kenapa kamu berubah seperti ini, Mas? Kenapa?" rengek Olivia.

"Apa? Berubah kamu bilang?" Yuda tersenyum menyindir.

"Kenapa kamu tertawa? Apa ada yang lucu atas semua yang kamu lakukan ini?" tanya Olivia.

"Hei ... Dengar, ya! Selama ini perasaanku tidak pernah berubah terhadapmu, masih sama seperti dulu saat kamu hadir dalam hidupku. Aku ... Benci ... Kamu!"

DEG~~~

Olivia sangat terkejut dengan apa yang di ucapkan Yuda. Ia tidak mengerti kenapa Yuda berbicara seperti itu. Karena selama ini, sikap Yuda memperlihatkan bahwa ia sangat mencintai Olivia. Itu sebabnya Olivia memilih Yuda sebagai suaminya.

Yuda pergi ke luar kamar dan meninggalkan Olivia. Kini, di kamar yang mewah dan indah itu hanya ada Olivia. Ia sedang menangis meratapi malam pertamanya yang sama sekali tidak sesuai harapannya.

Olivia memandangi dirinya di depan cermin. "Apa salahku?" desis Olivia seraya menyeka pipinya yang basah.

Adegan ranjang yang ia duga akan menjadi hal yang tak pernah ia lupakan itu, ternyata di pangkas habis oleh sikap Yuda yang memupuk harapannya hingga jatuh terperosok ke dalam lubang yang sangat dalam.

Olivia menangis hingga tertidur lelap di dalam bathub. Hingga akhirnya jarum jam menunjukkan pukul 01:15 WIB. Kemudian Yuda kembali ke Kamar dan mencari Olivia. Yuda berpikir bahwa Olivia sudah tertidur di atas ranjang. Namun saat ia membuka pintu toilet, Yuda terkejut karena Olivia tidur di dalam bathub.

Rasa dendam yang menyarang di dalam hati Yuda Wistara, ternyata masih mampu melihat dengan kerendahan hatinya untuk mengasihani Olivia. Yuda membalut tubuh Olivia dengan selimut tanpa membangunkan Olivia.

Hingga akhirnya pagi pun datang. Yuda masih tertidur lelap di atas sofa kamar hotel. Olivia bangun terlebih dulu. Ia keluar dari toilet dengan membawa selimut yang ia balutkan hingga menutupi tubuhnya dari atas dada hingga ujung kaki.

Olivia mengendap-endap saat keluar dari toilet. Ia takut jika Yuda sampai terbangun. Meski Olivia sangat kecewa dengan sikap Yuda semalam, Ia tetap melakukan kewajibannya sebagai seorang Istri.

Olivia pun menelepon Restoran Hotel agar sarapan mereka di antar ke dalam kamar. Selanjutnya, Olivia bergegas mandi dan berdandan cantik agar nanti Yuda bangun, Ia akan mengubah sikapnya terhadap Olivia.

Beberapa menit kemudian, Olivia keluar dar toilet dengan membalut tubuhnya yang telanjang setengah basah itu dengan handuk berwarna putih tulang.

Ia terperanjat saat keluar, melihat Yuda Wistara yang sedang berdiri di depan pintu toilet. Olivia hampir saja menabrak Yuda yang tidak memakai baju. Yuda hanya mengenakan handuk yang Ia balut menutupi setengah badannya dengan handuk yang berwarna Senada dengan Olivia.

"Mas Yuda ...," imbuh Olivia.

Yuda berjalan pelan mendekati Olivia hingga Olivia melangkah mundur. Kini, Olivia dan Yuda berada di dalam toilet. Perlahan Yuda menarik ujung handuk Olivia hingga terbuka.

Yuda melihat tubuh Olivia yang indah dan seksi. Olivia pun merasakan degupan jantung seperti akan copot ketika jari tangan Yuda meraih pundaknya.

"Apa Yuda akan melakukannya sekarang? Aku sunggu takut," desis Olivia seraya menatap kedua mata Yuda yang tak hentinya melihat sudut demi sudut lekuk tubuh Olivia.

"Ini kan yang kamu harapkan semalam?" bisik Yuda.

Olivia tidak bisa berkata apapun selain menghela napas pendek diikuti irama degupan jantung. Kemudian, Yuda membuka handuk yang menutupi kemaluannya dengan perlahan.

Kini Olivia melihat seluruh tubuh Yuda tanpa busana. Olivia tidak tahu apa yang harus Ia lakukan. Untuk menyentuh tubuh Yuda pun, Ia tidak kuasa karena ini adalah kali pertama dalam hidupnya.

Sentuhan demi sentuhan telah Yuda lakukan. Nafsu birahi Olivia seketika memuncak dan menikmati jari tangan Yuda yang menjamah seluruh lekuk tubuhnya.

"Oh ... Mas Yuda ...," desah Olivia.

avataravatar
Next chapter