1 Prolog

Seorang gadis duduk terdiam memandangi langit malam yang kala itu sedang cerah, tatapannya tak lepas dari kilauan bintang-bintang yang bertebaran menghiasi langit malam itu.

Hembusan angin bercampur dengan deru nafas tenang gadis itu, asap keluar dari setiap nafasnya, terlalu dingin untuk dirasakan, tapi juga terlalu indah bila dilewatkan.

Gadis yang benama grietta itu masih saja duduk walau malam sudah mulai larut, dan tak terasa setetes air mata lolos dari pipinya, hanya dia dan Tuhan yang tau arti setetes air mata itu

Dieratkannya tangannya yang bertautan, sembari memegang dadanya sesak, cukup sesak kalau dirasakan sendiri, walau begitu banyak orang mendampinginya tapi dia tetap memilih untuk diam dan memendamnya sendiri

Malam itu dia sudah membulatkan tekatnya, "ini tidak boleh gagal" batinnya

Perlahan dia menghapus titik-titik air matanya, lalu memandang langit malam memandanginya sejenak, lalu masuk, tergambar senyuman sendu saat dia mulai melangkah masuk ke dalam rumahnya sembari bertanya-tanya apa ini akhir dari segalanya? Ataukah ada pilihan lain yang mungkin akan datang??

avataravatar
Next chapter