webnovel

Black Hole Cavalry

Jopardi adalah seorang pria yang merupakan seorang keturunan dari keluarga militer. Dia memiliki sebuah kemampuan yaitu melintasi lubang hitam tanpa harus menggunakan alat khusus. Awalnya dia tidak menyangka bahwa dari sekian banyak kandidat yang di ikut sertakan untuk mengikuti test hanya dialah yang bisa lolos melintasi sebuah objek yang bernama lubang hitam tersebut. Kehidupannya berubah drastis ketika dia sudah mulai dengan percobaan-percobaan yang di lakukan oleh sebuah organisasi yang bernama Cavalry. Bahkan dia harus berpisah dengan keluarganya demi menjaga keluarganya agar tetap aman. Kontroversi demi kontroversi yang mencuat membuat Jopardi seakan tidak mengerti kehidupan apa yang sedang dia jalani saat ini. Dia pun dihadapkan dengan sebuah tanggung jawab yang begitu besar. Yaitu menyelamatkan masa depan. Dia mendapatkan sebuah misi untuk melakukan percobaan melintasi lubang hitam melalui sebuah portal. Jopardi banyak dihadapkan dengan kejadian yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Akankah Jopardi bisa memikul beban besar yang berada di hadapannya saat ini? Dan apakah kehidupan cintanya dengan seorang wanita bernama Juni akan bisa berakhir dengan bahagia?

simmersunshine07 · Fantasy
Not enough ratings
385 Chs

Percobaan Kedua

Sementara itu, kapten Santoso beserta yang lain nya kembali ke ruang kontrol. selama dia kembali dia tak lupa menaruh orang untuk berjaga-jaga di luar markas untuk menyambut kedatangan Jopardi kembali. karena tidak ada yang tahu apakah Jopardi kembali dalam keadaan baik ataupun buruk.

Selama di ruang kontrol, kapten Santoso mulai menganalisis mengenai apa yang di bawa oleh Jopardi sebelum nya. awalnya dia pikir mungkin masa jenis tikus tersebut terlalu berat atau mungkin tidak sesuai. kemudian dia mengingat kembali bahwa senjata yang dibawa oleh Jopardi tidak pernah tertinggal. dia pun mulai memiliki kesimpulan bahwa mungkin saja Jopardi tidak bisa membawa makhluk hidup melintasi lubang hitam.

" Benar, aku pikir sepertinya Jopardi tidak bisa membawa makhluk hidup bersama dengan nya. " ucap kapten Santoso.

Aku yang pada saat itu sudah menusuk kembali di bagian perut ku, mulai merasa lemas karena kehilangan banyak darah. aku pun kemudian mulai melihat secara samar-samar. kepala ku serasa berputar saat itu, dan akhirnya aku pun pingsan.

Di saat Jopardi kembali. orang-orang dari organisasi yang saat itu berjaga menemukan Jopardi dalam keadaan pingsan di dekat semak-semak. mereka pun segera membawa Jopardi kembali ke markas. mendengar kembali nya Jopardi membuat Juni bergegas menghampiri nya. Jopardi pun mulai diberikan perawatan dan akhirnya mulai tersadar.

Saat aku terbangun, aku melihat kapten Santoso dan Juni sedang melihat kearah ku. Aku pun akhirnya terbangun dan menyampaikan langsung kepada kapten Santoso bahwa dia tidak bisa menemukan tikus yang saat itu ku bawa bersama ku.

" Kapten, aku tidak bisa menemukan tikus itu. entah hilang kemana aku sama sekali tidak menemukan jejaknya dimana pun. " ucap ku kepada kapten Santoso.

" Tidak masalah. karena tikus itu memang tidak terbawa oleh mu. " jawab kapten Santoso.

" Lalu, apakah mungkin aku memang tidak bisa membawa makhluk hidup melintas bersama ku? " tanya ku lagi dengan penasaran.

" Sepertinya memang begitu. namun aku masih mencoba untuk meneliti nya. " kata kapten Santoso lagi menjelaskan. " sebaiknya kau beristirahatlah sekarang, besok kita akan melanjutkan kembali percobaan kedua. " kata kapten berpesan kepada ku.

" Baiklah. " kata ku lagi.

Aku pun akhirnya di antar oleh Juni ke kamar untuk beristirahat. Juni saat itu menatap ku dengan penuh kekhawatiran. aku pun berkata kepada Juni untuk tidak perlu mengkhawatirkan ku. karena aku sudah bertekad untuk mengikuti semua aturan yang berlaku di organisasi tersebut.

Kapten Santoso saat ini tengah menyusun rencana untuk percobaan kedua. dimana dia masih berpikir bahwa ada kemungkinan bagi Jopardai untuk membawa makhluk hidup melintasi lubang hitam bersama nya. dia berpikir untuk menganti ukuran objek menjadi lebih kecil dan ringan.

Kapten Santoso saat itu berpikir untuk menyuruh Jopardi membawa seekor hewan yang lebih kecil yaitu kumbang. Kapten Santoso merasa jika dia mengubah sedikit berat dari makhluk hidup tersebut akan membuat berhasil.

Hari pun berganti. dimana saat itu percobaan kedua akan di lakukan. Jopardi telah bersiap-siap untuk segera melintasi lubang hitam kembali. sebelumnya, Jopardi dan Kapten beserta jajaran nya mulai mengadakan brefing terlebih dahulu. Kapten mulai menjelaskan apa saja yang akan di bawa oleh Jopardi saat itu. saat mendengar bahwa dia akan membawa bintang lagi, membuat Jopardi menginterupsi ucapan Kapten Santoso.

" Kapten, bukankah ku pikir kita tidak akan berhasil membawa makhluk hidup sebelum nya? mengapa kita tidak mencoba untuk membawa kendaraan atau alat perang saja? " tanya ku kepada Kapten Santoso.

" Tidak seperti itu Letnan! aku pikir kita masih bisa mencoba untuk membawa makhluk hidup dengan cara mengubah ukuran nya menjadi lebih kecil. jika ini tidak berhasil lagi, kita baru akan mencoba hal lain. " terang kapten Santoso kepada ku.

Aku masih merasa bahwa percobaan kali ini akan kembali sia-sia. aku tahu ini memang sudah tanggung jawab ku, hanya saja aku sedikit mempunyai pemikiran yang berbeda dengan Kapten Santoso. namun ini semua sudah merupakan peraturan yang harus ku jalani. sehingga aku tidak memberhak untuk menolaknya.

Aku pun kemudian mulai menjalani serangkaian pemeriksaan sebelum aku melintasi lubang hitam kembali. setelah melalui nya, aku pun kembali pergi ke luar markas untuk segera melintas. kapten Santoso sudah menyuruh beberapa anggota organisasi untuk berjaga. aku pun sudah siap dengan segala perbekalan ku saat ini.

bahkan aku sudah mengantongi seekor kumbang di saku rompi ku. dan lubang hitam pun mulai muncul tepat di hadapan ku. seperti biasanya aku mulai berkonstrasi untuk bisa melintasi lubang hitam tersebut. aku mulai memejamkan kedua mata ku dan mulai mengangkat tangan ku dan mencoba untuk menyentuh lubang hitam itu.

Kemudian aku mulai merasakan bahwa aku mulai terhisap ke dalam lubang hitam tersebut. namun di samping aku aku sedikit merasakan ada yang bergerak di saku rompi ku. aku berpikir apakah kumbang itu mencoba untuk keluar dari saku rompi ku? aku pun mulai menahan saku rompi ku tersebut dengan harapan kumbang itu tidak pergi dan ikut melitas bersama ku.

Dan aku mulai merasakan angin yang berhembus kepada ku tidak sekencang yang biasanya. aku berpikir mungkin aku sudah melintasi lubang hitam tersebut. aku mulai membuka kedua mata ku dan benar saja aku sudah kembali ketempat yang sama di masa depan. aku tidak langsung mengecek kumbang yang ku bawa.

Aku memastikan untuk kembali mengecek keadaan di sekeliling ku. aku takut jika aku merasa lengah sejenak aku akan di hadapkan oleh monster yang berbentuk laba-laba seperti sebelum nya. setelah memastikan nya, aku berpikir bahwa aku dalam posisi yang aman. aku pun akhirnya memeriksa saku rompi ku saat itu.

Dan ternyata saku ku sudah robek saat aku memeriksa nya. aku berpikir yang merobeknya saat itu adalah kumbang tersebut, namun setelah ku pikirkan kembali apakah mungkin seekor kumbang bisa merobek kain rompi yang cukup tebal. namun aku tidak ingin terlalu berasumsi.

Aku pun mulai mencari di sekitar ku mungkin kah kumbang tersebut masih berada di sekitar ku. namun setelah aku cukup lama mencari nya, aku tidak menemukan nya dimana pun. aku merasa bahwa sepertinya kedatangan ku sia-sia saja. aku pun berpikir untuk kembali menyakiti diriku lagi untuk bisa segera kembali.

" Argh! benar-benar merepotkan. apakah aku harus membunuh diri ku setiap aku ingin kembali ke masa dimana seharusnya aku berada? aku harus segera menemukan cara untuk kembali tanpa harus membunuh diriku sendiri. bahkan tubuh ku sudah penuh dengan luka. " keluh Ku sambil berjalan mencari kumbang yang hilang itu.

Sementara itu, Kapten Santoso mendapati kumbang itu menempel di pohon dekat dia membuka lubang hitam. Kapten pun kembali menghela napas nya. dari situ dia menyimpulkan bahwa dia tidak bisa membawa makhluk hidup melintasi lubang hitam kecuali Jopardi sendiri.

Kapten Santoso mulai merasa putus asa saat itu. dia berpikir bagaimana cara membantu Jopardi dalam mencegah perang yang mungkin akan terjadi di masa depan. karena tidak mungkin bagi Jopardi mengalahkan musuh sendirian ketika mereka sendiri belum tahu siapa musuh mereka sebenarnya.