webnovel

Penerimaan Grimoire

8 tahun kemudian.

Banyak hal telah terjadi sejak saat itu.

Saya yang bereinkarnasi di dunia ini, telah memastikan bahwa saya bisa beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan dunia ini.

Tetapi, saya masih menyimpan apa yang menurutku kebiasaan di duniaku sebelumnya, yaitu menghormati orang lain tanpa memandang status orang tersebut.

Karena bagiku juga bahwa di dunia ini saja, dimana sihir-lah yang akan membuatmu dapat berbicara dan dihormati oleh orang lainnya.

Oleh karena itulah, saya tidak mempedulikan apakah orang tersebut bangsawan, keluarga kerajaan, ksatria sihir, warga biasa ataupun pengemis. Bagiku mereka dan saya sendiri adalah manusia biasa.

Dalam tahun-tahun tersebut, saya hanya berlatih baik itu melatih sihirku ataupun tubuhku.

Sihirku sudah di level tinggi, dimana saya telah berhasil membuat dunia dimensi.

Untuk membuatnya, saya hampir saja mati karena kekurangan banyak mana di tubuh. Bahkan itu juga melelahkan pikiranku yang hampir membuatku ketakutan.

Tetapi, setelah mengetahui bahwa saya berhasil melakukannya, saya berseru gembira ditempat setelah memasuki dimensi tersebut.

Untuk memasuki tempat tersebut, mirip dengan sihir Inventory yang mana dapat dibuat jika seseorang berada di tahap awal. Tentu saja itu pula harus melibatkan tubuhku diselimuti oleh sihir Space-Time agar bisa pergi ke dunia dimensi tersebut yang saya miliki.

Di dunia dimensi milikku, itu hanyalah tanah kosong datar tanpa apa-apa.

Sekelilingnya terlihat abstrak yang mana keseluruhannya berwarna galaksi.

Saya juga tak lupa untuk memetakan tempat tersebut yang hasilnya adalah 1 kilometer per segi.

Tetapi, setelah mengetahui bahwa saya dapat menambah luas dimensi tersebut, membuatku gembira karena hanya harus menyuntikkan 80% sihirku ke dimensi tersebut yang mana akan menambahkan sekitar 10 meter per segi.

Dengan tempat ini, saya berlatih di tempat tersebut karena dapat memanipulasi Waktu diluar ataupun didalam.

Tetapi, saya hanya dapat memanipulasi sekitar 10 jam diluar sama dengan 15 jam didalam.

Tentu saja, menurutku itu tidak cukup. Tetapi, saya memutuskan untuk menerimanya karena tahu bahwa tidak ada namanya makan siang gratis, apalagi ketika mengetahui bahwa dunia ini adalah dunia didasarkan kekuatan seseorang.

Dan saat inilah.

Saya memandang ke arah cermin melihat perubahan pada seluruh penampilanku.

Tampilanku saat ini adalah wajah tampan karena turunan dari ayahku dengan rambut coklat muda dengan gaya undercut. Mataku berwarna biru cerah turunan dari ibuku, yang juga memiliki alis tajam.

Tubuhku terlihat berotot layaknya seorang perenang yang bahkan membuat orang-orang terasa aneh jika mengetahui bahwa saya hanyalah seorang anak umur 15 tahun, tetapi terlihat mirip dengan seorang anak umur 20-an.

Ya, bagiku hal itu karena perubahan yang terjadi dalam pelatihanku di dalam dimensi tersebut untuk tubuhku. Karena di dimensi tersebut, saya bahkan dapat menyesuaikan gravitasi dimensi tersebut, yang mana saya melatih tubuhku dengan gravitasi x2 sampai x5.

Tentu saja, keluargaku telah melihat perubahan pada diriku dan mengetahui hal ini setelah saya menunjukkan kepada mereka, karena mereka sering bertanya kepadaku bagaimana caranya saya berlatih ketika mengetahui bahwa saya sudah sebanding dengan kapten ksatria sihir dalam sihir saja.

Setelah saya menunjukkan dimensi tersebut, keluargaku tertegun mengetahui hal itu.

Dan karena itulah, saya dianggap sebagai pewaris keluarga oleh ayahku yang mana sebelumnya ingin membuat Langris sebagai pewaris. Tetapi, saya menolak hal tersebut dan berkata bahwa saya tidak cocok karena menurutku juga itu sangat merepotkan.

Dan tidak lupa untuk mengatakan kepada mereka bahwa, saya tidak ingin mereka membocorkan tentang kemampuanku, karena tidak ingin hal-hal yang membuat keluarga dan lainnya akan mengalami banyak masalah.

Bahkan setelah mengatakan begitu, ibu Langris masih saja membuat masalah pada Finral, yang mana saya diam-diam melatih Finral.

Finral bertanya kepadaku kenapa saya melakukan hal tersebut, tetapi saya menjawab bahwa lebih baik ia bersiap karena itu akan membuat ibunya senang terhadapnya, yang akhirnya Finral terima pelatihanku.

Tetapi, entah bagaimana pelatihan tersebut terasa tidak dapat membantu yang membuatku aneh. Tentu saja, dengan pengetahuanku dalam sihir Space itu sangat membantu untuk membuka akal dan pola pikir Finral terhadap sihirnya.

Soal Langris dan ibunya, saya jarang berbicara dengan keduanya, karena pernah melihat dimana ibu Langris mencoba membuat masalah terhadap ibuku ketika saya masih di umur 9 tahun.

Untuk ayahku sendiri, saya jijik melihatnya setelah mencoba merubah pewaris tersebut yang mana asalnya dari Finral menuju Langris dan kemudian kepadaku.

Oleh karena itu, di umur 10 tahun saya memutuskan untuk pergi dari rumah bersama ibuku dan tidak lupa untuk mengatakan kepada ayahku dan lainnya bahwa mereka harus merubah pola pikir mereka.

.....

Beberapa saat kemudian.

Saya saat ini bersama ibuku dan Finral pergi ke Menara Grimoire di kerajaan Clover.

Sesampainya di depan pintu masuk menara Grimoire, saya berbalik ke arah keduanya yang mana menunggu diluar dan berkata.

"Aku pergi, ibu dan Finral."

"Kau pasti bisa, nak!"

"Kalau kau berhasil mendapatkan 4 daun, saya akan membawamu ke tempat yang bagus, Reinz!"

Ibu dan Finral membalas kata-kataku yang mana saya tahu bahwa keduanya menyemangatiku, tentu untuk Finral sendiri saya yakin bahwa dia akan membawaku ke tempat kencan yang akhir-akhir ini sering kali saya pergi membantunya.

.....

Di dalam menara sihir kerajaan sihir.

Banyak penampilan sosok-sosok anak muda.

Karena tahun ini adalah tahun dimana upacara penerimaan Grimoire kerajaan Clover dimulai.

Tiba-tiba sosok seorang pria tua dengan rambut dan janggut lebat putih mengenakan kostum penyihir turun dari atas menara.

Saya melihat bahwa pria tua itu agak mirip dengan penampilan dari pria tua yang menjaga menara sihir di desa Hage.

Tentu saja karena saya tahu bahwa pria tua ini memiliki afinitas terhadap sihir Angin, lagian saya melihat bahwa dia mengumpulkan sihir anginnya di seluruh tubuhnya dan juga area tempat ia jatuh agar membuat kejatuhannya tidak berdampak pada tubuh tuanya itu.

Pria tua tersebut mulai melihat-lihat ke arah kami dan akhirnya mengangguk.

"Oke, tanpa bertele-tele. Upacara penerimaan Grimoire tahun ini akan dimulai. Tetapi, aku harus mengingatkan kalian bahwa apa yang kau dapatkan adalah milikmu, tetapi jika itu tipis atau kecil jangan merasa terhina dan menyedihkan, karena kalian harus tahu bahwa berlatih-lah yang akan membantumu untuk membuka potensimu tersebut."

"Halaman Grimoire yang kau miliki itu akan bertambah jika kau memang memiliki kemampuan untuk mewujudkannya dengan kepintaranmu dalam memanipulasi sihirmu itu. Dan bahkan untuk mereka yang sombong menerima grimoire tebal atau besar, itu tidak ada apa-apanya jika kau memang menemui orang yang memiliki kekuatan absolut."

"Oleh karena itu, berusahalah jadi dirimu sendiri tanpa memiliki pikiran jelek baik itu menyedihkan ataupun sombong. Berlatihlah dan jangan malas, itu saja. Kalau begitu, upacara penerimaan grimoire dimulai sekarang!"

Setelah pria tua tersebut berpidato.

Fenomena banyaknya buku berterbangan di dalam menara grimoire ini.

Buku-buku tersebut berwarna warni yang mana juga keseluruhan buku akan menampilkan aura dengan warna sama yang menyelimuti buku tersebut.

Apakah buku tersebut tebal, kecil, tipis dan besar itu mulai beterbangan kesegala arah dan mulai turun ke arah tempat dimana saya dan lainnya berada.

Saya melihat bahwa banyak anak-anak seusiaku mulai menerima grimoire mereka dan bahwa saya entah bagaimana merasa risih karena tidak satupun saya melihat grimoire terbang ke arahku.

.....

Beberapa saat kemudian.

Grimoire yang berterbangan akhirnya hilang yang mana Reinz belum mendapatkan apapun berakhir sebagai tontonan dari kaum usianya dan kakek tua di atas podium tersebut.

"Kenapa aku tidak memiliki grimoire?" Reinz bertanya.

Pertanyaannya membuat banyak anak-anak lainnya tertawa.

Mendengar tawa mereka, Reinz menindas mereka dengan mengeluarkan jumlah sihirnya yang mana membuat mereka ketakutan ketika merasakan bahwa menara mulai bergetar dan bahkan jiwa dan tubuh mereka.

Kakek tua itu juga ketakutan ketika merasakan jumlah sihir yang dimiliki oleh Reinz, ia memutuskan untuk menenangkan situasi tersebut dan berkata.

"Uhuk... tolong tenanglah anak muda, kau akan meruntuhkan menara ini."

Reinz berbalik dan memandang ke arah kakek tua tersebut dan membalas, "Tetapi, kenapa aku tidak mendapatkan grimoire?"

"Mungkin-"

Sebelum kakek tua tersebut melanjutkan kata-katanya, tiba-tiba fenomena mengerikan terjadi di tempat Reinz berada.

Sebuah Grimoire tiba-tiba muncul yang mana memiliki tampilan aneh dan suram, buku tersebut berwarna ungu kehitaman dengan auranya entah bagaimana berwarna mirip dengan galaxy.

Ketika Reinz, kakek tua dan anak-anak lainnya melihat ini mereka tertegun bahwa di sampul buku membuat mereka aneh dan terkejut.

Karena simbol di sampul tersebut adalah clover dengan tujuh daun.

Kakek tua tersebut terkejut oleh hasil ini, tetapi ia tidak tahu apa-apa mengenai tujuh daun ataupun diatas 4 daun. Tetapi, ia yakin bahwa diatas 4 daun itu mungkin adalah grimoire yang sangat kuat dan unik.

Reinz tanpa basa basi langsung mengambil grimoire tersebut yang melayang dihadapannya.

Setelah menyentuhnya, ia merasa bahwa koneksi antara jiwa dan grimoire tersebut akhirnya berhasil.

Reinz merasa aneh dengan grimoire ini, ia tidak tahu apa-apa tentang grimoire diatas 5 daun yang ia ketahui.

Jika tiga daun adalah mewakili Iman, Harapan, dan Cinta. Empat daun mewakili Keberuntungan. Dan lima daun mewakili iblis, terus diatasnya? Tidak ada penjelasan mengenai diatasnya, karena yang Reinz yakini bahwa hanya lima daun saja yang terlihat atau apakah memang benar masih ada diatas 5 daun.

"Um, orang tua. Karena aku sudah mendapatkan grimoireku, aku pamit. Dan kalian juga, cobalah untuk tidak menghina seseorang, bahkan jika kau memiliki status yang tinggi dikalangan orang-orang, tetapi jika kau berhadapan dengan seseorang yang memiliki kekuatan besar, statusmu itu tidak akan berguna."

Reinz berkata membuat yang lainnya terbangun dari keterkejutan mereka terhadap fenomena sebelumnya.

Tanpa menunggu kakek tua dan lainnya membalas kata-katanya, Reinz langsung berteleportasi ke tempat dimana ibu dan Finral berada saat ini.

.....

"Jadi, grimoire apa yang kau dapatkan, nak?"

Saya memandang ke arah ibuku yang bertanya kepadaku tentang grimoire yang saya miliki.

Saya mengeluarkan grimoire tersebut dari Inventory dan menunjukkan kepada ibuku yang mana juga Finral ikut memandang ke arah grimoireku.

Ketika keduanya melihat grimoireku, mereka aneh dan terkejut.

"Kenapa grimoire-mu memiliki 7 daun?" Finral bertanya dengan aneh.

Saya mengangkat bahu dan menjawab, "Bahkan aku juga aneh soal ini."

"7 Daun? Aku belum pernah mendengar tentang itu, bahkan diatas 4 daun pun aku belum pernah mendengarnya atau melihatnya." Ibuku bergumam sembari sedang berpikir untuk menggunakan otaknya untuk memproses pengalaman dan ingatannya tentang grimoire.

"Sudahlah, tidak ada masalah tentang daun dalam sebuah grimoire. Lebih penting bahwa aku berhasil mendapatkannya, lagian harus kita ketahui bahwa kekuatan seseorang-lah yang akan menjadi hasil dari jawaban."

Saya berkata memutuskan untuk mengubah suasana dan tak lupa untuk menaruh kembali grimoire tersebut ke dalam Inventory.

Ketika keduanya mendengar jawabanku, mereka tersenyum dan memutuskan untuk merayakannya.

Walaupun kami tinggal bertiga dalam sebuah rumah yang ibuku miliki, tetapi kami hidup layaknya seorang keluarga yang sederhana dan harmonis.

Karena tidak harus menunjukkan etika seorang bangsawan yang membuatku dan lainnya merasa lelah melakukannya.

Jadi, bagiku bahwa kepergianku dari rumah itu sangat segar menurutku. Karena tidak harus sering menunjukkan etika keluarga baik itu didalam ataupun diluar.

Bagiku, hal-hal itu akan membuat seseorang menjadi robot.

1700 kata.

Update selanjutnya akan dimulai 2 bab setiap lusa.

UnholyMorningcreators' thoughts
Next chapter