1 Bini Bahenol

Pak Ucok mau kawin lagi.

Pernikahannya lima minggu lagi dan kondangannya udah dipastiin akan dibikin besar dan meriah karena bakal ngundang orkes band dan penyanyi-penyanyi dangdut Pantura yang lagi naik daun.

Waktu kabar itu menyebar, itu jelas berita hangat. Apalagi banyak orang pada kepo untuk tahu siapa calon bininya. Pak Ucok, atau sebut aja Ucok, bukan orang biasa di kompleks perumahan dimana dirinya tinggal. Sejak perumahan berdiri belasan tahun lalu dirinya adalah warga pertama yang menempati salah satu unit rumah di sana. Jadi, beliau cukup dikenal. Jadi tokoh masyarakat lah apalagi beliau banyak nyumbang.

Perlu diketahui waktu awal-awal di sana, ia menempati rumah tipe 21 / 60. Tau kan itu artinya? Itu adalah rumah luasnya hanya 21 meter persegi dan luas tanah hanya 60 meter persegi. Jadi dari rumah beliau itu udah jelas menunjukkan status ekonomi yang pas-pasan. Apalagi saat-saat awal di sana pernah ada cerita pernah dua kali nunggak cicilan rumah.

Ucok tinggal di sana dengan bininya, Astuti, dan mereka dikaruniai seorang anak cowok. Perjuangan yang gigih membuat keluarga Ucok mengalami peningkatan ekonomi. Kariernya moncer dari mulanya buruh pabrik, ia diangkat jadi tenaga admin bagian Pembelian. Dari situ kemudian meningkat jadi supervisor serta loncat lagi jadi wakil manager. Perusahaannya pun bukan perusahaan kaleng-kaleng karena bergerak di industri elektronik peralatan rumah tangga yang produknya diekspor kemana-mana. Jadi, dengan perusahaan segede itu bisa dibayangin bahwa gaji normalnya so pasti berlipat-lipat dari UMP alias Upah Minimum Provinsi.

Rumahnya Ucok pun ikutan jadi gede. Pelan tapi pasti dia nyabet 1 rumah di samping kiri, dan 2 di samping kanan. Hebat kan? Jadi dia sekarang punya 4 unit rumah tipe 21/60 alias luas rumahnya jadi 84/240 meter. Dengan dua unit di antaranya ditingkatin jadi 2 lantai, 1 unit jadi 3 lantai, dan 1 unit rumah diratain dan dijadiin taman, udah nggak jelas juga berapa luas rumahnya.

Yang namanya mobil udah bukan lagi barang mewah. Sebuah Pajero jadi tunggangannya sehari-hari. Kalo hanya sekedar ke minimarket, ada 2 unit motor skutik terbaru yang siap dipakai. Selain itu ada juga 1 unit pickup L300 dan 1 mobil box untuk usaha yang dia buka yaitu rental alat-alat resepsi seperti tenda berikut rangka, panggung, kursi, karpet, berikut ornamen-ornamennya. Usahanya itu sebetulnya dan sepertinya nggak kinclong bener. Order gak banyak. Otomatis orang jadi berpikir bahwa penambahan aset kekayaan Ucok sepertinya hanya dari hasil kerja kantorannya.

Ucok rupanya dipercaya sama atasannya. Jee Min, sang manager asal Korea, yang kekayaannya udah nggak kehitung lagi segede apa. Jadi kalau Ucok aja kekayaan meningkat seperti itu, gimana lagi atasannya. Orang boleh aja curiga bahwa Ucok melakukan korupsi mengingat basahnya posisi sebagai wakil manager bidang Pembelian. Orang boleh aja curiga bahwa bisnis rental alat-alat resepsi sebetulnya adalah TPPU. Singkatan itu artinya tindak pidana pencucian uang, alias menyamarkan asal aset kekayaan dengan cara berbisnis. Tapi itu semua kan dugaan.

Sedihnya, dalam jalan menjadi besar itu Ucok kehilangan bininya. Sebuah cekcok hebat membuat Astuti meninggalkan Ucok. Astuti yang merasa tersakiti karena Ucok mulai gatal dan plirak-plirik cewek lain, akhirnya menggugat cerai.

Pada awalnya banyak orang yang bersimpati sama Astuti. Ucok sih nggak simpan di hati dan anggap itu biasa aja. Tapi ketika kabar makin santer dan makin bikin kupingnya merah, Ucok nggak mau diam lagi. Dia ngebayar beberapa orang untuk bikin rumor tandingan bahwa perpisahan terjadi akibat Astuti yang nggak setia dan kembali ke pacar lamanya.

Mengenai kabar itu sebetulnya memang bukan hoax seratus persen. Astuti memang kecantol sama cowok yang adalah mantannya sehingga terjadilah CLBK alias cinta lama bersemi kembali. Hanya aja kalo dirunut-runut, itu terjadi karena konflik Astuti dengan Ucok yang makin menjadi-jadi. Jadi dalam kasus pisahnya Ucok dengan Astuti ini masih banyak ranah abu-abunya. Yang salah nggak sepenuhnya salah, begitu pun sebaliknya.

*

Menjadi seorang janda, apalagi di usia yang baru 33 tahun, bukanlah kemauan dan apalagi impian Astuti. Siapa juga yang mau ngalamin begitu, iya kan? Tapi ketika toh hal itu menimpa kehidupannya, mau nggak mau Astuti harus jalani. Tabah menjalani kehidupan ke depan yang so pasti akan berat. Pahit. Dan lebih pasti lagi …. banyak godaan.

Ya iyalah dengan bodi semlohai dan wajah yang boleh dibilang cantik, sepertinya udah kebayang godaan apa yang ada di depan Astuti si janda muda.

Di sidang pengadilan hak asuh anak akhirnya jatuh ke tangan Astuti. Ini artinya buah hari mereka, Polan yang baru duduk di bangku kelas 1 SMA, akan hidup dengan dirinya. Di sidang pengadilan juga diputuskan harta gono-gini yang berhak Astuti dapatkan. Hasilnya memang nggak sebanyak seperti yang diperkarakan dan diperkirakan. Dia menduga jaksa ikut bermain sehingga dia hanya dapat lebih sedikit. Tapi udahlah. Astuti nggak mau banyak mempermasalahkan karena pikirnya apa yang dia hadapin aja udah bikin mumet dan dia nggak mau lagi keruwetannya nambah gara-gara rebutan harta.

Jadi dengan hasil yang didapat dari persidangan, ia kemudian bertahan hidup. Dia membeli tunai sebuah rumah tipe 36. Alasannya rumah itu ada 2 kamar dan itu akan dipakai masing-masing untuk dirinya dan anaknya. Rumah yang ia beli berada sekitar 10 kilometer dari rumahnya yang lama yang banyak menimbulkan kenangan pahit. Dia juga beli motor untuk antar-jemput Polan ke sekolah.

Astuti berharap dengan jarak kepisah 10 kilometer itu cukup buat dirinya nggak akan ketemu lagi sama mantan suaminya. Dia udah bete banget sama Ucok!

*

Lantas, kembali ke awal tadi soal Ucok mau kawin lagi. Pertanyaan banyak orang adalah siapa yang jadi calonnya? Naaaah calonnya ini yang bikin heboh karena dia ternyata bukan warga setempat. Dia itu gadis kota yang gimana asal ceritanya akhirnya ketemu Ucok masih jadi misteri.

Calon bini Ucok itu namanya Rianti. Umur saat kenal Ucok 22, dan sekarang jadi 23. Kulitnya putih banget, boleh dibilang pucat, saking putihnya. Chinese Singkawang ini parasnya cantik dan bahenol tiada tara. Dia pertama kali datang ke tempat Ucok dan dikenalin sama beberapa pegawai Ucok di sana. Begitu ngeliat, banyak yang ngiler karena calon bininya Ucok itu manisnya keterlaluan. Udah gitu, pake pakaiannya yang agak kebuka. Kalo level pedas keripik Mak Icih mentok di level 10, manisnya calon bini Ucok ini ada di level yang sama.

Dan dari pegawai-pegawai Ucok itulah kecantikan Rianti nyebar kayak bensin kesamber api. Pegawai Ucok ada banyak tapi tiga yang paling menonjol itu adalah Yahya, Yayad, dan Jayat.

Astuti itu cakep sebetulnya. Tapi Rianti ini nggak kalah. Cakep iya, bahenol iya.

Nggak tau Ucok dapet di mana tapi kecantikan Rianti langsung jadi buah bibir. Sebelum hari pernikahan banyak orang yang bilang kalo Ucok itu beruntung banget bisa dapet bini kayak gitu. Ucok sih hanya cengar-cengir aja.

avataravatar
Next chapter