webnovel

Prolog

"Kota Surabaya dalam serangan!"

"Mereka adalah manusia-manusia dengan kekuatan super!"

"Lihat! Bangunan balai kota meledak!"

Suasana mencekam saat itu. Tak ada orang yang mampu mengatasi kekuatan-kekuatan yang tiba-tiba muncul. Ini adalah bencana yang mengerikan.

Tentara dikerahkan menyebar ke penjuru kota, melindungi Surabaya dari serangan mereka yang tak ada henti-hentinya. Satu orang mampu meruntuhkan bangunan, merekahkan tanah, membuat para penduduk tak bersalah kena imbasnya.

Kembali lagi terjadi ledakan luar biasa kini Tugu Pahlawan yang menjadi korbannya. Tugu tersebut runtuh dalam sekejap. Para polisi dan tentara dikerahkan untuk mengevakuasi penduduk pergi ke luar kota hingga aman. Tetapi di setiap sisi kota terdapat satu manusia yang menghalau ratusan penduduk.

Meski telah dilancarkan berbagai peluru, tetapi manusia—lebih tepatnya monster berwujud manusia itu mampu menjatuhkan peluru dalam sekali gerakan tangan.

Tangisan ibu-ibu yang menggendong bayi terdengar di mana-mana. Ada dari mereka yang dijadikan tawanan untuk dibunuh. Pembunuhan tak bertujuan, pembunuhan tak bermaksud. Mereka sangat-sangat kejam.

Seorang gadis mengenakan jaket berwarna hitam tengah berdiri di tepi atap. Menatap penduduk Kota Surabaya yang menjadi tawanan. Dia menatap lamat-lamat, menghitung jumlah manusia super itu. Ada tiga, cukup untuk dikalahkan. Gadis itu bertudung, wajahnya tak tampak. Dia terjun dari bangunan itu, menyambarkan aliran petir yang menjadi kekuatannya.

Dengan lincah, dia bergerak ketika telah mendarat. Gadis itu berlari, menghindari berbagai serangan bola api yang dilemparkan. Petirnya kembali menyambar orang yang melemparkan bola api. Tepat di belakangnya, seseorang mengangkat pedang panjang. Gadis itu kembali menghindar tebasan vertikal, dia mengirimkan pukulan dengan genggaman tangan diselimuti oleh petir. Pukulan itu telak mengenai tubuh orang yang membawa katana hingga terpental cukup jauh.

"Semuanya lari dari sini!" perintahnya. Beberapa orang yang menjadi tawanan manusia berkekuatan super itu pergi menjauh.

Kini menyisakan pertarungan satu lawan satu. Gadis itu tak takut sama sekali. Dia menatap tajam lawannya. Tanpa berpikir panjang lagi. Gadis itu berlari ke arahnya. Mengirimkan pukulan yang diselimuti oleh aliran petir. 

Like it ? Add to library!

Misaka_Takashi7creators' thoughts