webnovel

Masa Sekolah

"hei! pagi-pagi ngelamun! apa yang kau pikirkan?" ucp seorang siswi SMA Unicorn

"ah! kau mengagetkanku! aku lihat sekolah kita semakin hari semakin banyak kemajuan" tawa ku.

"apa apaan itu. emangnya kau kepala sekolah. sudahlah ayo masuk" ucp Rere

oke, salam kenal. aku Ditha. nama lengkapku Alena Dhita Pratama, aku siswi disekolah SMA Unicorn.

aku duduk dibangku kelas 2 jurusan IPS.

Kalian Tahu, jurusan IPS. disaat semua teman temanku memilih Jurusan IPA nmn aku memilih sebagai anak IPS. aku pikir akan santai dalam belajar.

"dhita! bagaimana kacamatamu? maaf aku tidak sengaja kemarin" ucp Seno

aku diam sejenak. melihat seno sekelasku mendekatiku. aku sedikit takut padanya karena kami sebelumnya blm pernah seobrolan atau bahkan saling sapa.

hanya saja karena kepala sekolah adalah Kakak Sepupuh ku sendiri, seseorg membocorkan informasi kalau aku adalah adik sepupu dari KepSek SMA Unicorn.

"iya, ga apa apa. aku sudah memakai kacamata pengganti. yang patah sedang dipernbaiki." ucp ku pergi

"aku akan menggantinya" ucp seno berlari mengejarku

"seno! dhita," seseorg memanggilku

"bu guru?" ucp seno

aku takut, pasti bu Diwi akan membahas soal kacamataku yg patah karena seno.

"ikut ibu kekantor" ucp bu diwi

kami berdua mengikuti ibu diwi.

sampai diruangannya. bu diwi menyuruh kami duduk. suasana dikantor sedang sepi. karena guru lain mengajar. sudah waktunya masuk.

"ibu dengar, kalau kacamata dhita patah karena seno bermain bola dikelas"

"maaf bu, tapi aku akan memperbaikinya" ucp seno

"tidak apa apa bu. aku masih ada kacamata cadangan" ucp ku

"tetap saja. ibu ditegur oleh ibumu dhita. kalian anak2 ibu jika disekolah. kalau ada apapun cepat beritahu saya"

"baik bu."

aku kembali kekelasku.

"kenapa kau sangat pengaduh! kau mengatakan pada bu diwi. padahal itu hal sepele!" kesal seno

"aku tidak bilang pada siapapun soal kacamataku! aku tdk tau dari mana bu diwi tau"

"hah! kau membuatku kesal" marah seno

aku sedikit takut jika dibentak atau dimarah. aku menggunakan kacamata. banyak yg bilang kalau kacamataku hanyalah kacamata untk gaya. padahal tidak. aku mulai merasakan rabun sejak SMP Kelas 2. aku tdk berani bilang pada org tuaku.

"dhita, apa sudah mengerjakan PR Matematika?" tny rere

"sudah. jangan bilang kau mau mencontohnya." kesalku

"hmm, ayolah, aku belum sama sekali. lihat kelas sebelah dihukum" takut rere

"ini. makanya jangan pacaran mulu" kesal ku keluar dri kelas.

aku menuju kebelakang kelas. tidak ada siapa2.

"jangan bohong! cepat katakan. kau yg memberitahu guru2kan kalau kami merokok disini" gumam beberapa siswa merundung satu siswa

aku diam memperhatikan. tidak ada rasa takut. aku hanya penasaran. siapa yg merundung dan siapa yang dirundung.

"sam! ada dhita dari kelas IPS" ucp teman yg merundung

aku melipat kedua tanganku.

mereka sudah melihatku, jadi untk apa kabur. jika kabur aku pasti disangka penguntit.

"ibu! ada yg merokok dibelakang kelas!" ucp ku berteriak satu kali.

"cabut!!" mereka kabur. tinggal satu siswa laki2 yg diam menatap kearahku.

"ooh? dia teman satu kelasku." gumamku kembali kekelas.

hari terus berlalu.

seperti biasa. sekolahku akan melakukan eskul olahraga. aku suka olahraga nmn mereka menganggapku hanya siswa yg kutu buku.

aku bermain basket bersama rere dan yg lainnya.

"apa kau lihat! aku akan memasukkannya ke ring" gumamku berlari dan melempar bola kedalam ring.

brukkk.

bola masuk kedalam ring.

"yeayy!! masuk" teriak ku dan rere

disaat aku menginjak ke kelas 3 SMA. aku mengalami nasib yg tidak mengenakan.

kedua org tuaku cerai.

kehidupanku berubah drastis. hingga saat aku bertemu dengan laki2 yg pernah aku tolong.