webnovel

Chapter 10 : Penyihir Dan Serigala (Bagian 2)

Part 1

Di dalam Istana Kerajaan Flinero sedang dalam persiapan menyambut kedatangan tamu khusus dari Roh Agung Enkidu.

Semua persiapan hampir selesai 90%.

"Apa tempat ini sudah selesai di persiapkan? "

Seseorang berbicara di belakang ketua Kesatria Kerajaan Flinero.

Kesatria itu terkejut di saat ada orang yang berbicara di belakang dirinya.

Dia berbalik dan menatap langsung kepada orang yang berbicara tadi.

"Semua nya hampir selesai, tinggal menunggumu kedatangan tamu khusus dari Tuan."

"Baiklah, semua penyambutan akan aku serahkan kepadamu, Arete."

"Yes, My Lord."

Sang Raja pergi dari hadapan kesatria wanita.

"Baiklah, sekarang aku tinggal menunggu laporan dari penjaga gerbang."

Setelah persiapan selesai, seseorang berlari ke arahku.

"Lapor Ketua Kesatria, tamu khusus dari Roh Agung Enkidu sudah berada di depan pintu Istana Kerajaan."

"Terima kasih atas laporannya."

Hmmm.. Kenapa prajurit ini masih disini.

Seharusnya kan dia pergi kembali ke tempat asalnya.

"Apa ada lagi yang mau di laporkan?"

Dia sedikit ragu.

"Ada apa?"

"Maaf, saya pamit pergi."

Prajurit itu pergi setelah berpamitan.

Ada apa dengan prajurit istana sekarang.

Baiklah, aku harus pergi ke pintu istana kerajaan untuk menyambut Calamity Queen.

Part 2

Di sisi lain dari Kerajaan Flinero.

Aku dan sella entah bagaimana sudah berada di pusat kota kerajaan.

Istana Kerajaan terlihat sejauh mata memandang.

Kalau tidak salah, Kerajaan Flinero adalah satu-satunya kerajaan yang menerima segala macan ras di dalam wilayah nya.

"Oh iya Reysha. Aku hampir lupa mengatakan pesan dari Tuan Putri."

Ah.. Benar. Aku hampir lupa juga.

"Pesan seperti apa yang di katakan Tuan Putri untukku."

"Katanya kamu harus berkunjung ke Istana Kerajaan Flinero."

Istana kerajaan? Kenapa aku harus berkunjung ke istana?

"Kenapa Tuan Putri memerintahkan kepadaku untuk berkunjung ke Istana Kerajaan Flinero?"

"Entahlah."

Kenapa Sella menjawab pertanyaanku seperti itu. Pasti dia menyembunyikan sesuatu hal.

"Baiklah, Kapan aku harus berkunjung ke Istana Kerajaan Flinero? Apa Tuan Putri bilang sesuatu tentang hari yang tepat untuk berkunjung."

Sella mengangguk mengiyakan pertanyaanku.

"Kapan waktunya?"

Hmmm.. Aku melirik ke arah Sella. Dia tersenyum, senyuman itu kalau tidak salah...

"Sekarang!"

Heeehh..

Dua prajurit istana kerajaan berada di sisi kanan dan kiri ku.

"Sella?"

"Hehe.. Tenang saja, ini semua adalah perintah dari Raja Flinero."

Apa dia berkhianat?

"Sella jangan bilang kamu.."

Jangan bilang aku akan di tangkap dan di jadikan selir Raja Flinero.

Tidak-tidak, aku tidak mau.

"Aku tidak berkhianat, Tuan Putri telah mengirimkan pesan kepada Raja Flinero bahwasanya kamu berada disini."

Terus apa hubungannya dengan dua prajurit istana kerajaan flinero ini. Aku melirik kanan dan kiri ku.

"Terus apa lagi?"

"Sang Raja ingin bertemu denganmu saat ini, jadi kamu tidak bisa menolak apapun alasannya."

Cih..sial. Aku tidak bisa kabur. Kalau tahu begini, aku akan mempersiapkan sihir pemindah.

"Yah.. Kalau kamu menggunakan sihir pemindah pada saat ini, Tuan Putri pasti akan sedih dan malu terhadap Raja Flinero."

Heeehh..

"Itu sangat curang Sella!!"

Aku tidak ingin membuat Tuan Putri sedih. Sebaiknya aku mengikuti perintah yang di katakan Tuan Putri.

"Baiklah, aku akan ke istana kerajaan. Aku tidak ingin mengganti pakaian yang terlihat seperti bangsawan."

"Kamu tidak perlu mengganti pakaian apapun. Pakaian yang kamu kenakan sudah bagus."

Ya.. Iyalah bagus, ini kan pemberian langsung dari Tuan Putri untuk ulang tahunku yang ke 17.

Aku ingin mengucapkan kata-kata itu tapi tidak bisa.

Pakaian yang aku kenakan merupakan gaun berlengan panjang dan ada kerudung di belakang lehernya. Seperti gaun renaissance yang sering di pakai oleh Tuan Putri.

Warna pakaian ini hitam polos di tambah dengan sedikit sihir yang membuat pakaian ini tidak akan kotor dan bau.

Tuan Putri sangat memahami diriku, yang tidak terlalu bagus dalam mencuci pakaian.

Bisa di bilang ini pakaian yang mahal.

"Ayo ikut kami ke Istana Kerajaan Flinero!"

Suara yang dingin di ucapkan oleh salah satu prajurit yang berada di sisi kanan dan kiriku.

Entah kenapa aku seperti seorang anak bangsawan yang sedang jalan-jalan di pusat kota.

Di sisi kanan dan kiri ada dua prajurit berbadan kekar. Di sisi belakang, ada Sella yang seperti nya terlihat senang di saat aku di perlakuan seperti ini.

Mau bagaimana lagi, ini semua untuk Tuan Putri.

Part 3

Di depan pintu masuk kerajaan, kami di hadang oleh penjaga istana kerajaan.

"Siapa kalian?"

"Dua orang yang berada di dalam kereta adalah tamu khusus Raja Flinero. "

"Hmmm.. Okey!"

"BUKA PINTU GERBANGNYA WOY.. TAMU RAJA SUDAH DATANG."

Kenapa? Kenapa dia harus berteriak sekeras itu, telingaku hampir di buat berdengung.

Aku kasihan sama telinga kusir kuda yang berada di luar.

"Silahkan masuk."

Hmmm.. Penjaga itu sepertinya terlihat bersemangat dalam bekerja.

Kereta kuda kami mulai masuk ke dalam Istana Kerajaan.

"Ingat, jangan melakukan hal-hal yang aneh ataupun merepotkan. Kamu mengerti!"

"Iya!"

Aku tidak bisa melakukan hal-hal yang aneh di dunia ini, sejak monster mengerikan ini selalu berada di sisiku. Dia seperti kakak yang khawatir terhadap adik kecil nya.

"Yah.. Kalau bisa aku ingin memanggil dia kakak."

"kalau Kamu mau, kamu bisa memanggilku dengan sebutan Kakak."

Heeehh.. Kenapa dia bisa tahu isi pikiranku.

Jangan bilang, dia dari tadi membaca semua isi pikiranku. Gawat, ini berbahaya... Aku bisa mengalami kematian instan setelah pulang dari sini.

"Hmmm.."

Jangan bilang dia sedang memikirkan cara untuk membunuhku.

"Baiklah, mulai sekarang nama kamu Fenrir. Apa kamu mengerti!"

Fenrir? Yah.. itu sedikit bagus, tapi aku lebih menyukai namaku.

"Ya."

Apa boleh buat, lebih baik mengikuti apa yang di katakan kakak hebi.

Kereta berhenti berjalan.

Aku baru sadar, kenapa kereta kuda ini lama sekali sampai di pintu istana kerajaan.

Seberapa besar halaman istana kerajaan ini?

Pakaian yang di kenakan kakak hebi seperti gaun abad pertengahan di dunia yang dulu.

Sedangkan aku mengenakan pakaian dari tempat aku di besarkan.

Aku mengenakan kemeja hitam polos di luar, di dalamnya baju kaus dalam berwarna putih dan bagian celana, aku mengenakan celana panjang berwarna hitam bergaris putih di sisi samping.

Untuk bagian kaki aku menggunakan sepatu kulit pertengahan semata.

Aku seperti orang yang hidup di zaman dulu.

Pakaian ini di buat oleh kakak hebi setelah mencari tahu asal muasal diriku.

Aku sangat terkejut di saat pertama kali melihat pakaian yang aku kenakan ini.

Kakak hebi memberikan pakaian ini kepadaku setelah aku berhasil selamat dari jurang kematian.

Latihan yang di berikan kakak hebi terlalu mengerikan.

Haah.. Lupakan itu semua.

Pada saat itu, aku berpikir kalau kakak hebi mungkin berasal dari dunia yang sama denganku.

Terlebih lagi, pakaian ini di buat dengan kualitas kain yang bagus.

Terdengar suara ketukan dari pintu luar kereta, ketukan ini menandakan bahwa kami harus bersiap untuk turun.

Setelah menyadari ketukan itu, pintu kereta kuda terbuka secara perlahan.

Catatan:

Calamity Queen sebutan untuk Queen Of Distater.

Hanya Ras Humanity yang memberikan gelar ke Hebi sebagai Calamity Queen.

Terima kasih atas waktunya dan berbahagialah