webnovel

Berharga

Mela Widia Astuti, merupakan anak tunggal dari Ibu Mayangsari .Ia mempunyai adik laki-laki yang masih kecil. Mereka hidup bertiga di rumah kecilnya. Kisah ini berawal dari pengalaman Mela yang sudah merasakan beban berat keluarganya. Mencari nafkah berdua bersama ibunya. Suatu ketika, Mela dilamar Seorang dokter muda yang baik hati dan tampan wajahnya. Dokter inilah yang sering membantu satu persatu masalah yang Mela hadapi. Namun, ada pertentangan untuk hubungan mereka. Mulai dari orang terdekatnya yang iri, keluarganya yang terhasut dan banyak hal yang Mela rasa ini bukan salahnya. Gadis bernama Mela inilah yang Setia memberikan dukungan moral, memberikan semangat yang terkobar pada temannya, namun mereka tidak tahu apa yang dialami oleh Mela di belakang layar. Sampai pada akhirnya, mereka menemukan pengganti derita yang Mela alami, Mela yang mampu merubah lara, asa menjadi tawa. Kini apa yang tidak diketahui temannya perlahan mereka pecahkan. Mela yang berkeinginan untuk lebih manjadi wanita yang kuat dari apa yang ia harapkan. Ingin menjadikan rasa yang tercipta dengan sederhana dan ,mengalir bagai air yang tenang.

Oktavianirianti · Teen
Not enough ratings
9 Chs

Aku

"Tolong!!! Tolong!!! aku terjebak disini! Tolong selamatkan aku" Rintihannya.

brakkk.....

"awww sakitnya bokongku"ringis Mela.

Yah pagi ini Aku bangun dengan hiasan mimpi buruk. Sampai aku lupa bahwa hari ini ada piket kelas. Dengan segera, aku membantingkan selimut ke sembarang tempat dan segera mengambil handuk dan peralatan mandiku.

"Bu!!! Ibu????" Panggil Mela

"iya nak, ada apa sayang?" Ibu berlalu menghampiriku.

"ini jam berapa bu?"Kata Mela

"sudah jam setengah tujuh nak, memang kenapa? sahut ibu

"Ko ibu gak bangunin aku sih,, Sampai akupun kesiangan tidak shalat subuh ih" kesal Mela

"Ibu sudah beberapa kali bangunkan kmu nak, kamunya aja yang susah, malah bentar-bentar mulu jawabnya" pekik sang ibu

"iya deh aku yang salah bu, maaf yah" Rengek Mela akhirnya.

"yaudah sana mandi, nanti kesiangan loh!" suruh Ibu

"ok siap bu bos!!!"

dengan segera Mela secepatnya membanting pintu kamar mandi dengan keras, sampai ibunya geleng-geleng kepala dengan tingkah anak manjanya.

Mela Widi Astuti adalah anak manjanya Bu Mayangsari yang tinggal di perkotaan asri. Mereka tinggal bertiga dengan seorang adik laki-laki masih kecil berumur 4 tahun. Ibunya adalah seorang pedagang di pasar dan Mela lah yang selama pulang sekolah selalu menyempatkan diri membantu ibunya berjualan di pasar. Ia tidak pernah malu dengan keadaan ekonomi keluarganya. Ia justru semangat dengan keadaan seperti ini, katanya jika ia kaya ia tidak akan tahu bagaimana rasa perih seorang rakyat jelata di ibukota ini.

Menguatkan diri itu perlu, karna menjadi tangguh itu butuh keberanian dan kepercayaan diri. Tidak pernah membandingkan keadaan masa kini dengan dulu. Karna bisa jadi, apa yang dulu terjadi belum tentu sekuat hari ini jika dilalui.

Dengan perasaan berkobar dalam diri, Mela segera melajukan sepedanya tepat di halaman rumahnya menuju sekola SMA nya. ya, Mela duduk di bangku Dua SMA. umurnya masih enam belas tahun. harapan ia untuk ulang tahun berikutnya, Ia ingin selalu dikelilingi orang tersayangnya. aamiin