10

///

Peringatan! Mengandung Netori!

(Kyoka: Lihat di kolom komentar paragraf)

///

Kyoka Pov.

'Aneh...'

'Aneh sekali...'

'Kenapa belakangan ini aku selalu memikirkannya?'

Di dalam kamar mandi, suara gemricik air yang menenangkan terdengar tanpa henti.

Kyoka menyandarkan punggungnya di dinding marmer sambil memejamkan matanya.

Ingatan tentang pria yang baru ia kenal selama sebulan selalu saja muncul tanpa henti di benaknya.

Saat ia berbelanja, memasak ataupun melakukan aktifitas, pria itu akan selalu muncul di benaknya. Bahkan sosok pria itu juga muncul dalam mimpinya.

'Hal ini sungguh sangat aneh... Apakah aku telah jatuh cinta?' Gumamku dengan nada kebingungan.

Hari-hari yang kuhabiskan dengannya selalu membawa kenyamanan serta kebahagiaan, perasaan cinta yang sebelumnya telah layu mulai tumbuh subur sekali lagi, dan aku bisa merasakan hal itu dengan sangat jelas.

'Apa yang telah aku lakukan? Aku wanita yang telah menikah serta memiliki suami...' Pikiranku mulai kacau, aku tahu ini salah, tapi apa yang bisa aku lakukan? Menolak? Perasaan baru ini sungguh memabukkanku, aku akan sangat enggan untuk meninggalkannya.

Tak seperti suamiku yang dingin, pria itu selalu berada di sisiku kapanpun aku membutuhkannya... Bahkan saat suamiku tahu tentang kecelakaan yang aku alami, ekspresi yang ia tunjukkan hanya 'Ketidak perdulian'...

'Jika dia tidak mencintaiku lagi, hubunganku yang sekarang seharusnya tidak akan menjadi masalah... Kan?'

Gumamku sekali lagi dengan senyum kecut.

Suara pancuran air telah berhenti terdengar.

Setelah mematikan air, aku meraih sebuah handuk dan segera keluar dari kamar mandi.

Aku berjalan menuju ke arah kamar masih dengan pikiranku yang kacau.

Setelah sampai, aku tidak langsung berganti pakaian. Aku malah meraih sebuah smartphone yang tergeletak di atas ranjang, aku duduk sembari memandang ke layar smartphone.

Di layar smartphonenya, muncul nomor telepon khusus;

*Satou ku*

'Benar, aku menandai nomor itu dengan nama yang sedikit berlebihan... Tapi siapa yang perduli? Suamiku? Ah, dia selalu sibuk dengan pekerjaannya, yang jelas dia tidak akan perduli dengan hal kecil seperti ini...' Kataku dengan ucapan mencibir.

Aku menatap nomor tersebut selama beberapa menit. Aku berpikir; 'Apakah aku harus menghubunginya?'

Aku ingin melihatnya sekali lagi.

Aku ingin mendengar suaranya..

Aku ingin melihat senyumannya yang selalu membuatku senang...

Karena rasa rindu yang tak tertahankan. Akhirnya aku menekan nomor tersebut, setelah itu aku memposisikan smartphone yang aku pegang ke arah telinga kananku.

*Bip*

*Bipp*

*Bippp*

Jantungku terus berdetak semakin kencang. 'Satou kun, tolong angkat.' Gumamku dengan nada tak sabar.

Setelah beberapa detik, sebuah suara yang familiar terdengar.

"Halo Kyoka. Apakah anda merindukan saya?"

Kata pria itu dengan nada bercanda.

Aku hanya diam sambil tersenyum. Aku merasa bahwa wajahku berangsur-angsur berubah menjadi sedikit panas.

"Halo? Kyoka?"

Saat jantungku terpompa semakin kencang, akhirnya aku menjawab;

"Satou kun... Aku ingin bertemu dengan anda, apakah anda punya waktu?"