webnovel

RAHASIA TERBONGKAR

Hari menjelang malam Verellya baru memasuki apartemen, tepat Verellya memasukkan PIN pintu. dia mendengar suara dari dalam "sepertinya ada tamu" batinnya.

pelan tapi pasti dia membuka pintu melangkah masuk kedalam dia bisa melihat aksi terkejut dari tiga pria dua wanita yang ada di ruang tamu.

Verellya terpaku melihat tatapan tajam Jimin dia semakin gugup untuk melangkah bila ada seseorang yang bisa menyelamatkan dia dari tempat ini akan dia jadikan teman hidupnya.

"Ma-- maaf kak mengganggu kesenangannya". Verellya melangkah ke kamarnya dia menutup pintu kamar rapat-rapat serta menghembuskan nafas panjang-panjang dia merasa lega bisa keluar dari tatap menyeramkan itu "uhhhk bila tau bakal ada teman-temannya disini mending nggak pulang aku, atau enggak lebih cepat pulang, uhhh sial!" ketusnya kesal.

Verellya bersiap-siap untuk mandi hari yang melelahkan harus dibayar dengan air dingin biar hati serta pikiran tetap adem.

diluar kamar Jeremia bertanya tentang wanita batusan tidak pernah sekali pun dia melihat wanita itu di apartemen temannya sesuatu yang langkah bukan "sepertinya kamu menyembunyikannya dari kami, siapa dia?".

Jimin hanya menoleh lalu menunduk "tidak usah dibahas itu tidak penting?" Jimin seakan ingin membunuh wanita itu hal pertama yang membuat dia kesal tepat saat dia ingin mengucapkan rasa pada teman wanitanya ini telah lama dia pendam tapi setiap ada kesempatan selalu ada halangan.

"jimin, kamu membawa wanita kerumah mu?" tanyak Layla yoa wanita yang Jimin sukai.

"jangan bilang kamu masih bermain-main dengan wanita" Farisa melototi kelakuan pria itu.

"Hey tenang lah biar dia memberitahukannya" kali ini suga yang menengah dari tatapan mereka.

"lalu dia siapa?" tanya Layla yoa lagi "wanita itu sepertinya tidak keluarga mu bahkan aku tau persis keluarga mu gimana, lalu dia kau pungut dari mana?"".

Jimin hanya menoleh kearahnya dia tidak tau harus mengucapkan apa pada mereka, lalu dia membuka suara "dia Verellya gadis yang kuselamatan empat hari yang lalu".

"What" semua kanget mendengar penjelasan dari Jimin. 'hal mustahil, okey kalau benar dia gadis yang diselamatkan lalu dia sedang apa disini satu atap dengan seorang pria, ini bukan penyelamatan ini namanya mah pemungutan'. seru mereka dalam hati.

Wajah Layla yoa tidak enak dipandang dia merasa cemburu dengan kehadiran wanita itu bahkan Jimin pun tidak pernah membiarkan dia menginap di apartemennya bahkan teman-teman nya yang lain tidak pernah, lalu wanita itu seenaknya dia tinggal satu atap dengan pria yang ia incar, walaupun dia tau hati Jimin hanya untuk dia tapi bahkan sampe sekarang pria itu belom mengungkapkan isi hatinya, sialll.

"apa kalian tidak mau pulang? ini dah malam" Jimin memecahkan keheningan diantara mereka lalu dia menatap Layla yoa dengan lembut "aku akan antar kamu pulang" sambung lagi.

"tidak perlu aku bisa pulang sendiri".

"apa kamu marah?"

"apa hak aku marah, emang kamu siapanya aku".

"baiklah".

mendengar kepasrahan Jimin hati Layla yoa makin redup walau Layla yoa selalu menolak ajakannya tapi Jimin selalu berusaha untuk membujuknya hari ini Jimin bertikah beda dari sebelumnya.

"kami pulang dulu broo, bersenang-senang lah" jeremia terkekeh mendengar ucapannya ini awalnya untuk mendapatkan Layla yoa.

mereka memang berteman sejak lama tapi hal yang tidak diketahui Jimin ialah Jeremia telah lama menantikan Layla yoa untuk jadi kekasihnya, sejak jeremia tau bahwa hati wanita itu bukan untuknya dia berlahan mundur dia tidak mau memaksa hati seseorang hanya untuk membuat senang.

ia selalu berpikir bila bukan kamu masih banyak kupu-kupu yang indah diluar sana hanya saja belum waktunya untuk berjumpa bila hari itu akan datang maka itulah awal dari kebahagian.

Jeremia Lax bahkan dari namanya kita tau bahwa dia keturunan bangsawan walau terlihat biasa-biasa saja tapi dia adalah seorang penerus diperusahaan LAX dimasa yang akan datang, hanya beberapa yang tau tentang kemampuannya didalam politik bisnis.

setelah semuanya pergi dari apartemen Jimin berpikir keras ini bukan masalah kecil yang harus disepelekan tapi ini soal hati yang selama ini dia jaga. "dia marah padaku, ahkkk sial" puncak kemarahan Jimin meledak ini hal yang ia takuti sejak dia pulang ke apartemen ia berharap bawah gadis itu tidak pulang malam itu atau bahkan mengurungnya didalam kamar.

Verellya yang telah siap dengan ritual mandinya dia mendengar teriakkan dari laur, ia segera keluar kamar untuk memastikan keadaan.

"kak" panggil Verellya pelan.

Jimin yang mendengar suara akrab itu dia menoleh menatap Verellya dingin.

"apa mereka telah pergi" sambung Verellya heran.

"apa yang kamu lakukan disini" gertak Jimin muram.

"kak ak__".

"DIAM, apakah kamu tau kamu membuat wanitaku marah!".

"aku tidak bermaksud__"

"ck tidak bermaksud, lalu kamu datang dengan seenaknya saja, kamu pikir ini rumahmu".

"Maaf kak" Verellya menunduk ia tidak ingin melihat tatap itu lagi.

Jimin melihat gadis itu gemetar ketakutan ia menarik napas panjang dan menghembuskannya Jimin melihat gadis itu menangis merasa bersalah ia memeluk Verellya "Maaf membuat mu takut, kenapa lama pulang?".

Verellya terkejut dengan sikap Jimin yang berubah-ubah lalu ini bahkan dia dipeluk untuk membujuknya lagi. jantung Verellya berdetak kencang seolah-olah ingin meloncat dari dalam sana, ini bukan waktu yang pas untuk berdetak ia segera menenangkan jantungnya dan menjawab "aku menyelesaikan tugas dikampus kak" jawabnya pelan.

Jimin melepaskan pelukannya lalu menatap wajah mungil itu "aku lapar, bisakah kamu masakkan makan malam untuk ku".

"tentu, kak Jimin tunggu disini okey" Verellya baru melangkah lalu berbalik lagi "kak Jimin mau dimasakin apa?".

"aku tidak memilih-milih makanan".

"okey sip, hal yang mudah".

Verellya melangkah senang menuju dapur ia terlebih dahulu memeriksa stok makanan di kulkas setelah semua yang ia butuh ada dia dengan cepat memotong dengan lehain jari-jarinya membuat suasana didalam dapur bersenandung riang.

Jimin yang melihat sikap Verellya sangatlah mudah di bujuk ia tersenyum kagum hal biasanya wanita bila di bentak akan susah dibujuk bahkan bila wanita itu membalas tindakannya bakal hancur nih bumi.

sambil menunggu makanan Jimin membuka smartphone nya banyak motif yang dikirimkan lewat chat, ia membuka satu persatu.

'gadis pendatang IT VS Pangeran tampan'

Jimin menarik ujung bibirnya "situs menarik" gumanya pelan. lalu ia membuka video itu matanya terbelalak melihat sosok yang fimiliar.

Jimin mengeruk kening saat gadis itu kalah dalam pertandingan pertama saat semua menanti kelanjutannya gadis itu berlahan terkemukau dengan penampilannya yang menarik saat pertandingan dimulai dibabak kedua dalam hitungan kurang lebih sepuluh menit gadis itu selesai membobol keamanan Pria itu bahkan laptop yang digunakan mati berlatar biru.

Jimin menatap wajah gadis itu lekat-lekat ini hal pertama yang ia lihat dari gadis itu "sangat menarik, aku bahkan tidak tau penampilan gadis ini diluar rumah" Jimin sangat kagum dengan kemampuan Verellya baru beberapa jam video itu diunggah kini menjadi trending pertama di sosial media.

****

hai kakak ini buku aku yang kedua ☺️ beri saran dan juga motivasi yaa kakak biar makin semangat updatenya 🙏 ini cerita sangat menarik kalian tidak akan nyesal bacanya. selamat membaca kakak-kakak ku😘💜

Next chapter