1 Transmigrasi

Di sebuah rumah bambu di tengah desa, seorang anak dengan pakaian lusuh terlihat tertidur sambil memegang sebuah buku yang terlihat tebal.

Anak itu memiliki rambut hitam dengan kulit putih dengan tubuh normal seperti anak usia 10 tahun, dia perlahan membuka matanya dan melihat sekeliling dengan tatapan bingung.

"Dimana? dimana aku? ", ucapnya dengan nada setengah sadar, dia mencoba berdiri tapi langsung terjatuh seolah kakinya tidak memiliki kekuatan.

"dimana ini? ", ucapnya dengan bingung saat dia melihat lantai kayu yang terlihat agak lapuk.

Dia kembali mencoba untuk berdiri dan pada saat itu juga kekuatan kembali ke kedua kakinya, seolah tidak ada yang terjadi kepada anak ini sebelumnya.

"huh, ini agak mendingan", ucapnya sambil melihat kedua tangannya dan mulai mengerutkan keningnya karena bingung.

"ini, kenapa tanganku terasa sangat kecil?", guman anak itu sambil mengelus wajahnya yang membuat ekspresi aneh.

"ini! bagaimana wajahku terasa sangat lembut, seolah ini adalah wajah seorang anak", ucapnya dengan sangat kaget, dia mulai menghubungkan semuanya dan mendapatkan sebuah kesimpulan.

"aku berubah menjadi seorang anak", ucapnya dengan terkejut dan juga ragu, dia terkejut karena membuat pernyataan itu tapi juga ragu karena dia tidak mengenal ruangan dia tempati saat ini.

"tapi ruangan ini memberiku getaran cina kuno... tunggu, apakah mungkin aku bertransmigrasi? ", ucapnya sambil memikirkan kata kata yang dia ucapkan dalam dalam.

"lagi pula ini juga masuk akal", dia lalu melihat sekelilingnya dan melihat kearah alas yang dianyam, di atasnya terlihat sebuah buku dengan sampul berwarna biru tanpa tulisan.

"buku ini mungkin memberiku petunjuk", ucapnya sambil berjalan mendekat, dia mulai duduk dan membuka buku biru itu.

"Kosong?", ucapnya dengan bingung, tiba tiba buku itu mulai memancarkan cahaya, tepat ke wajahnya. Mata anak itu juga mulai bersinar mengikuti pancaran cahaya dari buku yang dia pegang.

Tubub anak itu mulai kejang kejang dan akhirnya dia pingsan dengan mata putih tanpa ada seorang pun yang tahu apa yang terjadi padanya.

1 jam berlalu dengan cepat, anak itu mulai membuka matanya, dengan cepat duduk lalu melemparkan buku biru tadi menjauh.

"hah, hah, aku merasa hampir mati! ", ucapnya dengan nada takut, dia melihat kedua tangannya dan menelan ludahnya.

"jadi begitu, aku mengerti! aku mengerti'", ucapnya dengan tegas, dia melihat buku yang dia lemparkan dan berjalan mendekat.

"buku ini mengandung misteri", ucapnya dengan nada tenang. Dia mengambilnya dan kembali membukanya, dia sedikit berhati hati tapi rasa penasarannya mengalahkannya.

tidak ada yang terjadi.

"syukurlah", dia menghela nafas lega, dia menemukan sesuatu di dalam buku tersebut.

"Teknik dasar meditasi", gumannya dengan nada penasaran, dia mulai membacanya dengan tenang dan serius. Lagi pula dia memiliki kebiasaan membaca, membaca beberapa lembar kertas bukanlah masalah baginya.

"baik, aku merasa ini cukup mudah", dia mulai duduk bersila dan mulai mempraktikan teknik meditasi yang dia baca.

"tenangkan nafas, fokus pada aliran.... ", dia beguman kecil dan sesuatu terjadi.

Uap hangat keluar dari kedua hidungnya, dia mengulanginya 5 kali sebelum berhenti.

"tidak bisa di percaya! aku entah bagaimana merasa memiliki sedikit tembahan energi! jadi ini yang dinamakan dengan Qi ", ucapnya dengan bersemangat

Tiba tiba pikirannya melayang entah kemana, pandangannya menjadi kabur.

Sebuah sungai emas raksasa yang terlihat tidak memiliki batas muncuk di depannya.

Sebuah paus melayang di atas sungai seolah paus tersebut terbang.

Sebuah makhluk berbentuk gurita mengayunkan tentakelnya kearah sebuah hiu raksasa.

Sepuluh ribu bintan mulai muncul membentuk pilar cahaya.

Sungai emas mulai menyusut, berubah menjadi benang cahaya dan masuk ke dalam tubuhnya, dia merasa sesuatu telah hancur

Sebuah pemahaman muncul di dalam kepalanya.

"Aku menjadi abadi"

avataravatar