webnovel

Beautiful Mate

Warning, 21+ mohon bijak dalam membaca. Avery Selena Dawn, seorang gadis yatim piatu 25 tahun yang baru saja lulus dari jurusan fashion design memutuskan untuk nekat mencoba melamar pekerjaan pada perusahaan fashion kulit dan bulu yang terkenal bernama Anima, karena kesulitan yang sedang melilit panti asuhan tempatnya tinggal dahulu yang menyebabkan anak-anak di sana kelaparan. Ia tentu saja sangat bersemangat ketika pada akhirnya diterima pada perusahaan itu. Perusahaan yang terkenal sangat ketat dan sulit menerima karyawan baru itu, bahkan memberinya kontrak khusus dan pendapatan yang terbilang tinggi untuk karyawan canggung yang tak berpengalaman sepertinya. Awalnya Avery mengira kontrak untuknya hanyalah sekadar kontrak kerja biasa sampai ia mengetahui bahwa kontrak itu adalah kontrak yang dibuat sendiri oleh Dominic Lucius Aiken, sang CEO sekaligus pemilik perusahaan itu ketika ia telah tinggal di mansion tua mewah yang sebelumnya ia kira adalah tempat khusus untuk para karyawan Anima. Tetapi dugaannya salah, ketika sang CEO sendiri ternyata juga bertempat tinggal di sana. Dominic, pria yang begitu tampan, gagah, misterius dan sangat mempesona itu, yang selalu terlihat dikelilingi oleh para wanita kemana pun ia pergi, membuat Avery sedikit muak. Pasalnya, ketika para wanita yang ternyata juga tinggal seatap dengannya, kerap memusuhinya dan selalu mencoba membuatnya tampak buruk ketika mereka mengira ia adalah 'mainan' baru sang Alpha! Tunggu, Alpha? Siapa? Dominic? Siapa ia sebenarnya hingga para wanita menyebutnya Alpha?!

Jasmine_JJ · Fantasy
Not enough ratings
84 Chs

Mimpi

Avery mengerjap setelah perlahan membuka kedua matanya. Ia menghalangi sinar menyilaukan yang menyorot wajahnya dan mengembuskan napasnya dengan lemah. Ia merasa sedikit letih.

Avery menguap dan menggeliat kecil sebelum akhirnya ia bangkit dari atas ranjangnya dan duduk sejenak di tepian ranjang. Setelah sepenuhnya sadar, ia lalu memakai sandal lembut yang berjajar rapi di bawahnya.

Avery melirik ponselnya yang tergeletak di atas meja di samping ranjangnya. Dengan malas-malas, ia meraih ponselnya dan menyalakannya. Sedetik setelah menatap layar ponsel ia tersentak kecil.

"Oh ya Tuhan! Aku hampir terlambat!" pekiknya tertahan. Ia segera melompat dan berhambur menuju ke dalam kamar mandi.

Avery yang sedikit panik segera meraih baju ganti dan mematut diri di depan cermin. Riasan kasual dan rambut gelombangnya ia tata menjadi ikatan ponytail yang manis. Setelah bersiap, Avery segera melesat keluar kamarnya dan bergegas menuruni tangga menuju ke lantai dasar.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com