40 Pertengkaran

*

*

*

Malam itu di meja makan..

"Tolong panggilkan Alia bi" kata rafa pada bi inah.

"Baik tuan" jawab bi inah seraya berlalu naik ke lantai atas menuju kamar Alia.

"Mba alia" tok tok.. suara bi inah memanggil nama nya dari luar kamar.

Seketika Alia menghentikan aktifitas yang sedang bercermin melihat penampilan nya.

" Ya bi, Ada apa?" Tanya Alia dari dalam kamar nya.

"Mba Alia di tunggu di meja makan" jawab bi inah

"Ya sebentar lagi turun" jawab Alia

Alia membuka pintu kamar nya lalu menuruni tangga menuju ruang makan. Rafa sedang duduk menunggu Alia untuk makan bersama lagi-lagi Rafa terkesiap melihat penampilan istri nya pada malam hari itu. ia merasa ini adalah kejutan kedua yang di berikan Alia hari ini. Dari kejauhan Rafa terus memperhatikan penampilan Alia malam itu yang terlihat sangat cantik mengenakan longdress tanpa hijab Berjalan ke arah nya.

Sesuai arahan sahabat nya Alia tetap bersikap cuek tidak menghiraukan sang suami yang sedang menatap tajam ke arah nya. Dalam hati nya ia ingin sekali menyapa sang suami dan memberikan senyum untuk nya. Tapi dia kembali teringat saran dari Tasya sahabat nya. Dia pun mengurungkan niat nya.

Alia duduk lalu mengambil piring, tak lupa mengisi piring nya dengan nasi beserta lauk pauk yang di ingin kan tanpa mengucapkan sepatah kata pun . Dia menuangkan air minum kedalam gelas dan berdiri dengan membawa makanan dan minuman yang telah di ambil nya. Ia bangkit bermaksud untuk naik ke atas dan kembali masuk ke dalam kamar nya.

"Mau ke mana kamu?" Suara Rafa menggema di ruangan itu. karena Alia tidak menjawab. Rafa menaikan intonasi suaranya dan kembali berteriak pada Alia mengulangi pertanyaannya.

"Mau ke atas, aku mau makan di kamar" jawab Alia santai

Alia telah melangkah bermaksud ke kamar nya yang ada di lantai dua.

"BERHENTI!!!" kata Rafa berteriak.

Alia tidak menghiraukan kata-kata Rafa. Ia terus berjalan tanpa menghiraukan kata-kata suami nya.

Rafa bangkit berdiri lalu berjalan ke arah Alia dan menarik pergelangan tangan nya dengan penuh emosi Membuat minuman dalam genggaman nya terlepas dan jatuh berserakan.

"Kenapa? Bukan kah makan malam bersama tidak ada dalam perjanjian kontrak kita?" Kata Alia sengit. seraya berusa melepaskan diri dari genggaman tangan sang suami pada lengan nya.

Alia berlari kembali menaiki tangga dengan hati-hati dan masuk kedalam kamar nya. Meninggalkan Rafa dan makanan yang telah di ambil nya begitu saja.

Dalam hati nya sedikit merasa bersalah karena dia yang menyebabkan pertengkaran malam itu. Namun demi rencana nya, ia tetap melakukan nya.

Rafa kembali duduk di kursi dan mengusap wajah nya kasar. Dia menarik nafas lalu membuang nya. Berusaha mengontrol emosi nya.

Bi inah dan pembantu yang lain sedang sibuk membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai. Mereka tergopoh-gopoh mendatangi ruangan itu setelah mendengar kegaduhan.

"Bi, bawakan makanan ke kamar ku dan juga kamar Alia" kata rafa. Seraya bangkit dari duduk nya. Lalu melangkah ke arah kamar nya.

"Baik tuan" jawab bi Inah.

Rafa melangkah masuk ke dalam kamar nya. Dia mengambil ponsel yang seharian tidak di sentuh nya. Terlihat ada beberapa pesan masuk salah satu nya dari Ellena.

Ia lalu membuka pesan itu. Ada sedikit perasaan kasian pada wanita yang pernah mengisi hari-hari nya. Rafa memejamkan mata nya dan menarik nafas berat lalu membuang nua. Ia kembali membuka mata nya dan kembali melihat ponsel nya. Terlihat pesan masuk dari Alia. Ia lalu dengan cepat membuka nya.

"Ternyata ia hari ini pergi ke apartemen teman nya, apakah sikap dan penampilan nya hari ini ada hubungan nya dengan kepergian nya kalu ini?" Batin Rafa

Rafa yang penasaran akhir nya ingin mencari tahu tentang sahabat Alia yang bernama Brigita Anastasya Atau Tasya.

Dia lalu menghubungi bawahan nya itu:

"Vin tolong kamu selidiki wanita sahabat Alia yang bernama Brigita Anastasya atau Tasya yang pernah jadi karyawan magang di perusahaan kita" kata Rafa

"Kita? Perusahaan mu kali. Seperti apa rasanya punya perasaan besar" batin kevin.

"Vin, kamu dengar kan?"

"Ya iya bos Baik akan saya kabari secepat nya" jawab kevin. Gugup

"Cepat!! Aku tunggu" kata Rafa.

Rafa mengakhiri panggilan nya tanpa menunggu jawaban dari bawahan nya itu.

****

avataravatar
Next chapter