webnovel

hamil part 1

Semua yang ikut datang ke pemakaman panik, rafa langsung membopong alia dan membawa alia ke dalam mobil nya, lalu membawa nya ke klinik yang terdekat dari tempat pemakaman. Setelah sampai di klinik, Dokter pun memeriksa keadaan alia.

"Pasien sehat-sehat saja, pingsan adalah hal biasa bagi perempuan yang sedang hamil di trimester awal, tekanan darah nya rendah kemungkinan karena ia stres dan kurang nutrisi" ucap sang dokter,

Rafa yang mendengar keterangan dari dokter langsung memeluk alia, meskipun ia tahu ini salah, ini terlarang, namun ia benar-benar tidak sengaja melakukan nya. Entah mengapa ada rasa bahagia di hati nya akan memiliki anak dari perempuan cantik di depan nya.

Bahkan ellena yang sudah bertahun-tahun menikah dengan nya belum siap hamil, meskipun ia meng inginkan anak sejak lama, namun kini harapan itu ada, dalam hati nya ia ingin secepat nya melamar alia pada kedua orang tua nya

"Aku janji akan bertanggung jawab dan akan menjaga mereka ibu dan bayi nya" rafa dalam hati

Rafa membelai jilbab alia, wanita cantik yang kini mengenakan hijab, rafa selama ini seakan buta oleh ellena tidak pernah melihat gadis lain, rafa terus menatap wajah gadis polos di depan nya yang masih belum sadar..

"Dia begitu cantik namun selama ini ia tidak menyadari nya, bahkan tak pernah melihat nya. Hanya sikap buruk yang ia tujukan pada nya. Ia teringat kembali saat setiap hari ia memarahi nya" batin rafa

***

Alia masih dalam keadaan pingsan, ia masih terus menutup mata nya, saat rafa terus membelai nya

Ia menyesal telah banyak memberi kepedihan pada alia, ia juga tidak tahu jika ia sadar reaksi nya akan seperti apa, jika tau diri nya sedang hamil. Dan bisa di pastikan ini adalah anak nya.

"Maafkan aku telah merenggut masa remaja mu al" ucap rafa,

Pelan2 alia membuka mata nya, ia kaget melihat rafa di depan nya ia langsung beranjak akan segera bangkit, namun rafa menahan nya. "

Istirahat lah, kondisi mu sekarang lemah" ucap rafa seraya berdiri bermaksud memanggil dokter untuk mengecek kembali kondisi nya yang telah sadar dari pingsan nya.

Dokter pun memeriksa kondisi kesehatan alia dan berusaha menjelaskan kondisi nya saat ini.

"Nona saat ini sedang hamil muda, namun kondisi nya sangat lemah. banyak- lah istirahat, dan makan makanan bernutrisi seraya memberikan resep untuk membeli vitamin.

Secepat nya datanglah ke dokter kandungan untuk mengetahui kondisi jananin di dalam nya," ucap sang dokter,

Mendengar penjelasan dokter alia terdiam sesaat memastikan benar atau tidak nya pendengaran nya, ia masih tidak percaya dengan apa yang di dengar nya. "Coba ulang dok",alia

"Nona saat ini sedang hamil namun kondisi nya sangat lemah, banyak² lah beristirahat" dokter kembali menjelaskan kata² yang sama, membuat alia yakin ia tidak salah mendengar.

Alia langsung bangkit dari tidur nya, dan mulai menangis

Air mata nya mengalir deras dari sudut mata nya, membasahi pipi mulus nya , yang ia ingat pertama adalah kedua orang tua nya, ia akan memberikan luka di hati ibu nya,

"Maaf kan anak mu yang telah mempermalukan keluarga," batin alia

"Aku tidak mau hamil dok! , aku tidak menginginkan anak ini.!, aku ingin menggugurkan nya. Tolong bantu aku menggugurkan nya dokter," ucap alia dengan histeris seraya memukuli perut nya sendiri,

Rafa yang melihat nya Langsung memeluk alia dari alia dari belakang dan menahan tangan nya,

"Kita akan hadapi sama2, aku akan menikahi mu dan bertanggung jawab pada kalian, kita akan membesarkan anak kita bersama" ucap rafa pelan. Alia terdiam, ia kembali menatap rafa,

Kata² rafa tidak bisa menenangkan alia, bahkan alia semakin histeris menangis dengan sangat pilu.. bayangan alia ketika ia bekerja sebagai pengasuh anak nya terus berada di benak nya saat itu. dan itu membuat nya sangat trauma dengan sikap bos nya itu.

Ia tidak membayang kan jika yang di katakan tadi benar mungkin akan jadi neraka baru bagi nya, ia tidak mungkin hidup dengan orang yang sangat kasar, bahkan jika bukan karena jeslin ia tidak mungkin bertahan bekerja di sana.

Alia terus menangis dan menangis, ia teringat kembali wajah ibu nya, teringat wajah ayah tiri nya yang telah membesarkan nya penuh kasih namun kini balasan nya begitu menyakit kan buat mereka.

"Maaf kan aku ibu, maafkan aku ayah, aku tidak bisa membahagiakan kalian, tidak bisa jadi anak yang bisa di banggakan. Bahkan kini ia harus hamil anak di luar pernikahan." Dalam hati alia.

Alia terus menagis dan menangis, bahkan kini lebih pilu dan menyedih kan. Dokter tolong bantu aku mengugurkan anak dalam kandungan ku.. ucap alia seraya mencoba memukul² perut nya yang masih rata

Rafa yang melihat alia terus memukul anak nya merasa iba, ia hanya bisa menahan tangan alia agar tidak memukul perut nya

"Lepaskan!!" Ini semua karena kamu pria jahat yang telah merenggut masa depan ku!!!!

Lepas kan aku, aku tidak mau punya anak, aku tidak mau hamil anak dari pria jahat seperi mu kata-kata alia benar-benar menyayat hati,

Alia merasa sangat terpukul atas kehamilan nya. Ia tidak menyangka jika ia bisa hamil anak orang yang sangat ia benci, ia bahkan sudah berusaha melupakan pria yang saat ini ada di depan nya.

Dokter perempuan yang saat itu sedang bertugas di klinik tersebut ikut menenangkan alia., Dia mengatakan jika dia sudah nikah cukup lama namun belum juga hamil, bahkan sudah ikhtiar ke mana², karena kehamilan adalah anugrah yang harus di jaga.

Kamu harus nya merasa beruntung bisa di beri anugrah kehamilan begitu mudah, tidak semua bisa di beri kesempatan untuk hamil. Alia terdiam tidak menjawab perkataan dokter tersebut hanya memeluk dengan sangat erat dan tangis nya yang semakin menyayat hati..

"Andai dokter tau yang terjadi sebenar nya pasti tidak akan mau hamil anak dari pria jahat yang merenggut masa depan nya secara paksa" dalam hati alia.. perkataan dokter tetap tidak bisa menenangkan kan alia malah semakin pecah tangis nya. Huhuhuhu..

Kemudian alia kembali pingsan, karena kondisi alia saat ini benar² lemah ia pun kembali terbaring lemah di ranjang nya..

Rafa tak henti² nya me

megang tangan alia, di satu sisi ia sangat menyesal atas apa yang ia lakukan tapi di sisi lain ia bahagia karena akan memiliki seorang anak yang telah ia ingin kan ber tahun² saat masih bersama ellena dalam ikatan pernikahan..

Rafa dengan setia terus menunggu alia tersadar, namun alia masih terus memejamkan mata nya meski sudah berusaha di rangsang agar segera tersadar

Next chapter