webnovel

Ch - 1 : Masa SMA!

-Note : Sebelum kalian membaca, aku cuma mau memperingati kalian kalau nih Novel cuma sekedar hiburan saja. Mau itu Plot atau segala macamnya akan di sesuaikan.

Bakal aneh dan kacau, tapi ini cuma Fanfiction. Jadi ... Nikmati aja!

Rei-

***

"Huft ... Akhirnya masa-masa SMP sudah selesai. Walaupun banyak kenangan indah, tapi aku sama sekali tak menikmatinya." Gumam seorang remaja yang sedang memainkan pulpennya.

Remaja ini bernama Sasaki Shin, hanya seorang remaja pemalas yang mencari kebahagiaan di usia mudanya. Semuanya berawal dari kata-kata orang tuanya yang menyuruhnya untuk menikmati masa-masa mudanya sebelum menyesal.

( A/N : Ah, untuk Ilustrasi karakternya, bayangkan saja MC punya penampilan seperti Yuta Okkotsu dari Anime Jujutsu Kaisen. )

Shin berpikir itu merupakan hal penting mengingat teman-temannya juga berpikir demikian, jadi dia ingin mencari-carinya dengan ikut ekskul dan lain sebagainya, meski pada akhirnya hanya akan membuatnya lelah.

*DING*

"Huh?" Ponselnya berbunyi, membuat Shin penasaran dan mengeceknya.

[ Shirogane Miyuki ] : Hei, bisakah aku ke Apartemenmu? Di rumahku, Ayahku sangat mengganguku belajar.

[ Sasaki Shin ] : Tentu saja, tapi ... kau masih memikirkan soal belajar?

Shin tinggal di sebuah Apartemen, sendirian dan mandiri. Orang tuanya pindah ke rumah Kakek dan Neneknya untuk membuat Shin mandiri, ternyata membuahkan hasil yang manis.

[ Shirogane Miyuki ] : Aku harus. Lagipula, aku ingin mengincar Posisi Pertama di SMA nanti, melampauimu!

[ Sasaki Shin ] : Aku tidak terlalu peduli, tapi ... baiklah.

[ Shirogane Miyuki ] : Kau membuatku iri, ya, Shin. Melihat sifat malasmu dan nilainu yang tinggi, itu kontrasnya sangat berbeda! Baiklah, aku akan segera ke sana.

"Shirogane-senpai benar, kau sangat pintar, Shin-senpai. Bahkan dengan sifat malasmu, kau mampu mencapai Posisi Pertama." Ucap seorang remaja di belakangnya.

Shin meletakkan Ponselnya dan menatap remaja di belakangnya. "Ishigami, apa kau sudah mengalahkan Last Bos-nya?" Tanyanya kepada remaja berambut biru gelap itu.

Ishigami Yu mengangguk dan berkata. "Meski sulit bermain Solo dan harus grainding terlebih dahulu, tapi sejujurnya hasilnya sangat memuaskan."

"Bagus. Itu lah yang dinamakan Perjuangan."

Ishigami adalah Adik kelas Shin, mereka adalah Kouhai dan Senpai yang akrab. Selain sifat keduanya sama-sama malas, mereka berdua juga memiliki hobi yang sama yaitu bermain Game. Hanya saja, Shin lebih suka tantangan.

Shin bertemu dengan Ishigami sewaktu rumor tentang Perkelahian Siswa di SMP-nya. Pelakunya adalah Ishigami, tapi Shin tertarik untuk menyelidikinya dan meminta keterangan Ishigami yang dituduh sebagai Pelaku.

Ishigami menjadi semakin Penyendiri setelah itu. Melihatnya, Shirogane berniat membantunya, namun dia tahu kalau dia tak bisa sendirian, jadi dia meminta bantuan Shin untuk menyemangati Ishigami kembali.

Kemudian, mereka menjadi Sahabat.

"Ah, Senpai, jadi kau mau SMA dimana? Shirogane-senpai berkata kalau dia ingin bersekolah di SMA Elite itu, apa kau juga sama?"

"Begitulah. Orang tuaku juga menginginkan aku bersekolah di sana, jadi ... aku tak punya pilihan lain."

"Tak punya pilihan lain? Heh, mengingat sifatmu itu, kupikir tidak juga. Pasti kau mengincar tantangan di Sekolah tersebut, seperti bertanding beradu kepintaran ataupun fisik."

"Hoho, sekarang kau sudah mengerti."

"Tentu saja." Kemudian, Ishigami mengeluarkan sebuah kartu kecil. Kartu tersebut adalah Video Game yang berjudul. "Aku bermain 'The Detective'. Tertarik untuk memainkannya, Senpai?" Kata Ishigami dengan nada menantang.

"Menarik. Ayo kita mainkan."

Shin dan Ishigami berpindah tempat ke ruang bermain atau ruang tamu, di sana terdapat sebuah Televisi lumayan besar dan di sisinya terdapat banyak sekali Game Konsol dan lain sebagainya. Ini adalah Koleksi Shin yang dia kumpulan selama bertahun-tahun.

Sebelum itu, Shin mengambil dua kaleng soda dari kulkas dan meletakkannya di meja kecil di depan TV. Mereka berdua duduk, Ishigami langsung memasukkan kartu kecil tadi ke dalam Mesin Kotak yang seketika menyala bersamaan dengan TV.

[ The Detective! Erase the evil, defeat the darkness, investigate the suspicious! Puzzle Game! ]

"Klasik sekali. Dilihat saja, grafisnya saja langsung membuatku teringat tentang Game jadul." Ujar Shin.

"Jangan meremehkannya dulu. Walaupun grafis dari Game ini tidak terlalu memukau, tapi jalan ceritanya benar-benar bagus. Dan, bisa dimainkan berdua dengan masing-masing sudut pandang yang berbeda!"

"Kau bersemangat sekali. Sekarang aku jadi penasaran bagaimana cerita yang dibawa Game ini."

Mereka berdua bermain tanpa terlalu memikirkan soal grafis yang terlihat jadul, karena Shin mencoba memahami dan meresapi jalan cerita yang dibawakan Game ini. Mulai dari karakter hingga Plot yang dibawakan.

Lima menit pertama, kesan Shin masih sama yaitu "Membosankan", tapi lima belas menit selanjutnya dia tampak menikmatinya, karena dia langsung disuguhkan dengan Misteri yang membuatnya penasaran.

Apalagi, dia harus menyelidiki Misteri ini layaknya seorang Detektif. Mulai dari Percakapan antar karakter hingga benda-benda.

*DING*

"Ishigami, bisa tolong bukakan pintu? Pasti itu Shirogane." Ucap Shin yang masih fokus pada penyelidikan.

"Baik, Senpai." Ishigami meletakkan kontroler dan berjalan menuju pintu depan.

"Tunggu sebentar!" Kemudian, Ishigami membukakan pintu, hanya untuk melihat Shirogane yang terengah-engah sambil membawa sebuah tas Sekolah digendongnya.

"Kenapa kau, Senpai?"

"Haahhhh .... Adikku ingin ikut ke sini, jadi aku segera kabur sebelum dia siap berdandan." Ucap Shirogane sambil terengah-engah.

"Ah, yah, itu wajar." Ishigami mengangguk saat mengingat kembali betapa sukanya Adik Senpai-nya ini dengan Shin.

Shin bukan cowok populer dan keren di Sekolah. Tapi dia sesekali menonjolkan sisi kerennya, salah satunya ketika dia berolahraga dan tanpa sengaja Adik Shirogane melihatnya, yang akhirnya Adiknya Shirogane yang terpincut oleh sisi keren Shin.

"Kalau begitu, silahkan masuk, Senpai."

"Ya."

Mereka berdua masuk ke dalam, melihat Shin yang menyeringai sambil memelototi Televisi. Keduanya terdiam dan tahu kalau begini ... berarti Shin merasa tertantang hingga membuatnya menyeringai begitu, pasti sesuatu yang membuatnya senang.

"Apa Game kali ini yang dia mainkan?" Tanya Shirogane yang sudah beberapa melihat hal yang serupa.

"Tentang Detektif. Kupikir itu game yang bagus, begitu juga dengan Shin-senpai. Apa kau mau ikut bermainnya juga, Shirogane-senpai?"

"Tidak, terima kasih. Aku lebih memilih untuk belajar." Shirogane menggelengkan kepalanya, lalu membuka tasnya yang berisi buku-buku pelajaran dan alat-alat untuk belajar.

"Oh, kau sudah datang, Miyuki. Mau bermain bersamaku?" Shin menawarkan bermain.

"Tidak ... Ah, benar juga, tadi di jalan aku bertemu dengan Kirito. Katanya nanti dia juga akan ke sini untuk bermain."

"Kalian ini ... menganggap Apartemenku sebagai tempat bermain, ya."

"Senpai, itu sudah wajar ... Di sini ada banyak Game, camilan, minuman dan tempatnya tenang. Hanya kita di sini, bermain sepanjang malam. Ini tempat yang nyaman."

"..."

"Oh, ayolah, Senpai. Apa kau berpikir kalau kami sering berkumpul di sini hanya karena ini Apartemenmu saja?"

"..."

"Ishigami, kau terlalu jujur!"

"Aku mengerti." Shin juga sudah menduga itu, tapi dia tak menyangka kalau Ishigami mengatakannya secara terang-terangan. Kata-kata itu sedikit menyakitinya, tapi juga lega karena mereka jujur.

"Tapi untuk dua minggu kedepan, kalian tidak diperbolehkan untuk makan dan minum dari sini. Bawa sendiri dari rumah kalian kalau mau."

"S - Senpai, apa itu hukuman?"

"Iya."

"T - Tunggu, bukankah kau pernah bilang kalau kejujuran adalah kebaikan?! Lalu mengapa kita tidak boleh memakan camilan di sini?!"

"Ingat ini, Ishigami. Kadang kejujuran merupakan hal baik yang menyakitkan, oleh karena jtu kau harus menerima resikonya."

"Tidak..!!!"