1 1. Arsitektur yang cantik

deringan alaram pagi membuat sosok cantik nan jelita itu terbangun dan merenggangkan kedua tangannya di atas seraya menengadah kepalanya, dia pun bangkit dan beranjak duduk dari atas kasur dengan kepala yang tertunduk ke bawah rambut panjang tergerai liar sebagian kusut tetapi malah membuatnya semakin seksi.

"hoam...."dia menguap dengan lebar dan menutup sebagian kecil bibir mungilnya yang imut itu.

"selalu saja begitu, bermimpi perempuan yang selalu tersisihkan, kenapa hidupnya sangat menyedihkan, kalau itu aku sudah aku tendang dan aku jambak rambut pelakor satu itu"geram wanita cantik itu, kedua kakinya mulai beranjak turun dari kasur empuk apartemen miliknya ini yang dia beli dengan yang jerih payahnya, walaupun sebenarnya dia anak yang paling di sayangi oleh keluarga tetapi ekonomi keluarganya, tidak membuat dia hidup menjadi bergantung dia selalu memotivasi diri untuk hidup mandiri.

Jakarta 06.45

gadis asia belaster antara cina indonesia itu menggosok gigi dengan wajah berhadapan dengan cermin, ayahnya memang keturunan China's sedangkan ibunya Indonesia tulen.

jangan salah walaupun dia masih ada keturunan China dan memiliki nama yang sangat china itu, dia memiliki satu rahasia yaitu dia sama sekali tidak bisa berbahasa china sedikitpun tidak itulah mengapa ketika ayahnya membahas soal china dia hanya bisa memasang wajah masam toh percuma setiap kali berlibur dia hanya bisa mendengarkan dan duduk dengan diam.

walaupun namanya china asli mengikuti marga nya dia ada panggilan khusus .

"dring dring"

deringan telfon membuat nya segera menyapa telfon.

"apa kau masih lama honey"mendengar suara orang yang sangat ia cintai itu segera dia menjauhkan telinga dan melihat nama yang tertera.

"oh hai aldi, iya ini sebentar lagi aku sudah selesai"balas nya lagi.

"buka pintu apartemen mu ini, aku sudah di depan"ucap pria yang berada di dalam telpon.

dengan cepat sosok cantik itu segera pergi kedepan berlari untuk membukakan pintu utama, sosok tampan di hadapannya ini sungguh menggoda tanpa aba aba lagi dia langsung memeluk erat orang di hadapannya ini.

"kangennn"ucap perempuan itu mengeluh karena memang lelaki ini selalu sibuk menyelesaikan proyek perusahaan miliknya di luar kota.

"iya iya,aku juga sama"balas aldi yang masih memeluk sosok cantik itu hingga duduk di sofa ruang tamu.

dia pun segera beranjak melanjutkan kembali kegiatannya yang sempat tertunda tadi, aldi memandang sendu tubuh cantik itu yang kini kembali menjauh

************************

pagi ini perempuan itu sampai di tempat kerjanya dengan semangat karena pagi ini dia di antar oleh orang yang sangat dia cintai siapa lagi kalau bukan Aldi pacarnya yang sangat tampan itu, beberapa orangpun tidak tanggung tanggung menunjukkan rasa iri karena dia di anggap beruntung memiliki orang yang sangat populer.

"hei"tepukan di pundak itu membuat wanita cantik itu menoleh.

"kayla, aku memimpikan nya lagi"curhat wanita itu langsung di pelukan temannya yang sangat ia percayai selama ini.

"hei xi xiao wei, apa lagi yang kau mimpikan permaisuri malang itu lagi hmmm,,,, makanya kau itu segera sadar dari mimpimu biar tidak terbawa bawa ke dunia nyata"ocehan kayla membuat perempuan yang memiliki nama china asli itu meringis.

"jangan memanggilku dengan nama seperti itu, panggil saja dengan biasannya fia"ucap perempuan itu lagi, yang di balas anggukan oleh temannya itu.

mereka pun memasuki ruang kerja masing masing ada salah satu desain bangunan yang membuat fia merasa terpesona, beberapa Minggu lalu kepala utama arsitek memanggilnya dan juga perempuan yang satu jurusan dengan dirinya tetapi jabatan yang lebih tinggi itu menghadap dan ternyata dia memberikan sala satu bangunan klasik di china yaitu istana tempat harem( istri raja ) membuat fia beberapa kali melamun melihat bangunan bangunan itu, dia merasa sedang bernostalgia, tapi sayang ada beberapa bagian bangunan yang tidak lengkap atau runtuh akibat getaran gempa, hingga membuat bangunan itu mengalami kerusakan parah, saat ini mereka di tugaskan untuk menyatukan kembali bangunan indah itu ke bentuk yang sama walaupun tidak persis seperti sebelumnya.

plak, sebuah map besar di samping fia sukses membuat wanita cantik itu mengalihkan perhatiannya.

"apa ini?"tanya fia sebelum kemudian kepalannya mendongkak dan menghela nafas kasar

"tugas yang di berikan oleh ketua arsitek"balas perempuan itu tasya tak lain dan tak bukan adalah orang yang disuruh berkerjasama dengan dirinya untuk mengerjakan proyek utama dalam bulan ini, kalau proyek itu sukses maka mereka akan bisa mendapatkan gelar yang bagus tapi entahlah seakan tersadar fia merasa yakin bahwa tasya tidak menyukai dirinya.

"aku tidak merasa di panggil dan di berikan tugas tadi, dan aku tidak mau mengerjakannya, kan tugas itu di berikan secara khusus untukmu"balas fia cepat kemudian dia langsung mengabaikan tasya yang kini sudah mulai geram dan meninggalkan fia dalam kesendirian.

***********************

malam sudah larut fia segera membuka pintu apartemen miliknya, dengan cepat dia merasa aura berbeda hari ini entahlah

"suprise!!!""" sebuah kejutan kecil membuat fia terdiam dan terkejut tidak menyangka.

"mama, papa, kenapa kalian ada di sini?"dengan wajah terlalu syok ia bahkan tidak sanggup lagi berkata kata.

"kejutan sayang, kami kesini ingin memberikan kabar bahagia loh"sahut karin ibu dari fi atau bernama asli xiao wei itu.

"kejutan apa kenapa tiba tiba aku menjadi kepo"fia segera duduk di antara kedua orangtuanya.

"cepat bereskan semua barang barang mu, malam ini kita langsung pindah, bersama sama ke sanghai tempat papa mu, keluarga kita mau menetap di sana"jelas karin cepat dengan semangat membuat fia terdiam sketika.

apa mama ingin membuat aku bisu untuk selamanya ya, caranya jelas enggak gini juga kali keluah fia dalam hati.

"gimana?"kali ini wen li yang bertanya sebagai sang ayah.

"ya deh, tapi fia mau pamitan sama aldi dulu ya ma, enggak enak sama pacar sendiri kok main tinggal tinggal"putus fia akhirnya dia berdiri dan menyampirkan kembali tas miliknya di bahu.

cekalan tangan di jemari fia membuat anaknya berhenti sketika

"kenapa ma?"tanya xiao wei lembut pada ibunya.

"ingatlah nak, tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya di sakiti"ucapan ibunya yang jelas terdengar sangat aneh dan ambigu di telinga fia membuat perempuan dewasa itu lantas tertawa renyah.

"ih mama apaan si, iya iya fia faham, sudah entar tambah malem ini, mumpung masih jam sepuluh ma"balas fia dengan wajah berseri bahagia segera pergi meninggalkan apartemen kini berini kedua orangtuanya saja.

"kamu yakin dia akan baik baik saja fujin"tanya karin sudah menyandarkan kepalanya di bahu sang suami tercinta.

"ya aku yakin, xiao wei itu anak yang kuat"balas wen li mengelus pelan kepala istrinya.

"tapi aku sangat faham karakter anak kita, bagaimana kalau dia melakukan hal nekat yang tidak kita fikirkan bagaimana?"tanya Karin di iringi nada cemas yang begitu kentara.

"hustt!!! sudah jangan berfikir terlalu jauh, xiao wei adalah anak yang sudah dewasa"wen li mencoba menenangkan istrinya.

********************

"uh! kenapa tidak mengangkat telepon si, dia ini lagi di mana? apa sibuk banget sampai telpon pun enggak di angkat"gerutuk fia cantik, saat ini dia sedang duduk di salah satu cafe yang menghadap langsung di jalanan ini adalah cafe tempat favoritnya dan juga kayla sahabat baiknya selama mereka sering nongkrong pasti memilih tempat ini, begitu juga dengan aldi.

fia akhirnya memutuskan untuk mengirim pesan dan juga menunggu di sini memghadap pemandangan keramaian ibu kota Jakarta, tak lama kemudian sepasang kekasih duduk membelakangi posisi fia tanpa ada yang menyadari.

suara getaran ponsel di belakang membuat fia sedikit merasa terganggu.

percakapan di belakangnya

"*siapa sayang"suara wanita menyapa.

"biasa" balas sang lelaki, membuat wanita semakin gusar, dia pun memghela nafas kesal.

"selalu saja begini, sebenarnya mau sampai kapan kamu bakal selalu berada di samping dia, kita ini sudah tunangan loh orangtua kita juga udah setuju, bukannya kamu sendiri yang bilang kalau dia itu latar belakang nya tidak jelas bahkan kamu belum pernah bertemu dengan orangtuanya"oceh wanita itu terlihat kesal dan jengkel.

"sabar sayang, ya aku enggak bisa memutuskan nya secara tiba-tiba kamu tahu sendirilah, dia itukan anaknya manja, gampang banget marah dan juga emosinya masih kekanak-kanakan enggak kayak kamu dewasa"balas sang lelaki masih meminta pengertian si wanita.

"terserah aku capek mau berpura-pura terus di depan dia, oh apa jangan jangan kamu sengaja ya? karena memang kamu sudah jatuh cinta sama dia?"wanita itu kemudian mengambil kesimpulan yang lain membuat si lelaki syok bukan main.

"enggak lah, aku enggak pernah merasakan cinta ataupun suka sama dia sedikitpun sayang"balas lelaki itu mulai menyangkal*

fia mengerutkan keningnya awalnya dia hanya merasa kepo akan isi percakapan pertengkaran antara sepasang kekasih tetapi kenapa suara mereka seakan tidak asing ya??

"**apa sih yang kau dapat dari dia,bahkan dia tidak pernah memberikan tubuhnya sedikitpun untukmu, sedangkan aku memberikan segalanya untuk mu"wanita mulai kembali emosi.

"iya iya aku tau, tapi fia ini berbeda, dia enggak bisa aku putusin secara sepihak begitu saja"jelas lelaki itu membuat sang wanita semakin murka bahkan raut wajahnya sudah semera tomat karena malu.

"ALDI"teriakan penuh emosi itu terdengar*

membuat fia yang mendengar ucapan pedas itu segera membungkam mulutnya tak percaya, jangan menangis dia tidak lemah, dengan pelan dia mulai bangkit dari tempat duduknya dan mendekati meja sepasang kekasih itu dengan wajah datar dan dingin.

fia ingin melihat reaksi keduanya dan siapa wanita itu???

"fi...fia"suara aldi seakan tercekat di tenggorokan nya sementara fia masih memberikan wajah dingin dan datar.

sosok wanita yang menjadi teman aldi ribut itu segera berbalik dan menoleh menatap sosok yang di sebut itu dalam hati dia berharap bahwa ini semua tidak benat benar terjadi.

"kayla....."seakan ingin pingsan di tempat fia menyebutkan nama tanpa suara seakan vita suaranya sudah tercekat dan terkijit bersamaan, air matanya lolok setitik, dia masih tak percaya bahwa kini yang berasal di hadapannya kali ini adalah kayla sahabatnya sendiri.

"i..ini enggak seperti yang lo fikir fi, gue dan aldi enggak seperti yang po fikir"kayla masih berusaha menyangkal, fia menghela nafas kasar dan tersenyum kilas lebih tepatnya menyeringai.

"iya memang ini semua enggak seperti yang aku fikirkan dan kenyataannya seperti yang di luar nalar gue fikir telah terjadi"balas fia cepat.

"sampai kapan kamu mau bohongin aku aldi" pertanyaan ini fia khususkan untuk sang pacar ralat mantan nya.

tapi keduanya hanya mampu tertunduk membuat fia hanya meringis menertawakan kebodohannya.

"tenang gue enggak marah kok, selamat atas pertunangan kalian, dan jangan repot repot nyiapin undangan buat gue"balas fia cepat kemudian tangannya bertumpu pada meja kayla dan aldi.

"karena gue enggak bakalan dateng"lanjutnya lagi sebelum akhirnya seorang waiters datang mendekat.

"mbak tagihan coffe late nya"ucapan waiter tersebut membuat fia tersadar dan hendak pergi meninggalkan lokasi.

"tagih pada mereka, sekali kali traktir gue sebagai ucapan traktiran kalian atas pertunangan amazing ini"fia berucap dengan nada santai dan mengedipkan matanya pada kayla segera dia pergi meninggalkan cafe menuju halte bus.

di halte.

fia masih menangis tidak henti hentinya mengingat kejadian beberapa jam lalu di cafe favorit nya, yang tidak habis fikir kenapa harus kayla?? sahabatnya, harusnya sejak awal dia merutuki kebodohannya.

dia harusnya menyadari dari sejak awal dia sampai di cafe yang hanya menjadi tempat dia dan temannya kayla lah yang tahu?? kenpaa dia bodoh seharusnya dia menyadari sejak awal

hiks..... hiks.... disini rasanya sangat menyakitkan dia meremas pelan dadanya yang terasa menyesakan

please xiao wei stop jangan nangis bodoh kalau menangis mereka orang yang enggak punya hati

batin fia terus berteriak hingga dia mengingat sesuatu

ingatlah nak, tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya di sakiti ucapan mamanya membuat dirinya tersadar.

apa jangan jangan mama sudah mengetahui ini semua fia berucap sendirian dalam kesunyina malam hingga deringan ponsel membuat dirinya sadar.

ma, pa fia jadi ingin pindah malam ini juga putus fia akhirnya setelah berfikir terlallu lama dengan tangis yang tidak kunjung berhenti matanya pun membengkak dan sembab.

kenapa dia merasa sangat menyedihkan, dia fikir hidupnya sangat menyenangkan

avataravatar
Next chapter