1 maukah kamu menikah denganku

"Ibu.. Ayah.. aku di terima bekerja di hotel mewah yang baru di bangun di dekat sekolahku itu" kata Reka gembira saat dia pulang ke rumahnya, biasanya gadis itu kos di Ibu kota kabupaten yang cukup jauh dari desanya, karena orang tuanya ingin dia sekolah di tempat yang terbaik, dan kebetulan nilainya tidak mengecewakan untuk masuk ke sekolah favorit itu.

"Nak.. kamu gak usah kerja, belajar saja yang tekun.. kami akan berusaha sekuat tenaga untuk membiayaimu dan adik-adikmu! " Kata Ayahnya.

"Ayah.. aku hanya kerja paruh waktu, dari pukul tiga sore hingga pukul sembilan malam" jawabnya lagi.

"Lantas, kapan kamu belajar? lagi pula, kami khawatir kalau kamu kerja di sana. " Kata Ayahnya lagi.

"Ayah.. jangan khawatir, aku tak akan meninggalkan pelajaranku kok. " bujuknya

"Ya.. entah kenapa ibu juga khawatir kamu kerja di hotel. " kata Ibunya lagi.

"ibu... do'akan saja aku baik-baik saja ya! " pintanya lagi.

akhirnya setelah membujuk sekian lama, orang tua nya dengan berat hati mengizinkan dia bekerja di sana.

"Nanti, jika sudah kelas tiga, kamu janji harus berhenti" Kata Ayahnya lagi .

"Baiklah ayah.." jawabnya sedikit kecewa, karna itu berarti dia hanya akan bekerja selama satu tahun ini. aku akan mengumpulkan uang untuk melanjutkan kuliahku' Batinnya.

Reka berada di jurusan IPS, dia lebih menyukai pelajaran Akutansi dan Ekonomi dari pada Sosiologi dan Antropologi, apalagi Tata Negara, sehingga saat kuliah, dia berkeinginan mengambil jurusan Akutansi, ya.. meskipun pasingret jurusan itu cukup tinggi, tapi dia akan berusaha sekuat tenaganya.

Tiba-tiba seseorang berkunjung kerumahnya.

"Bang Fatih? kapan pulang? " Tanya Reka gembira, laki-laki itu adalah kekasihnya, Fatih menyatakan cintanya di saat hari kelulusannya, Fatih adalah senior Reka. Reka yang memang telah megagumi Fatih dari kelas satu SMP merasa sangat bahagia saat pria itu menyatakan perasaannya pada hari kelulusan cowok itu di SMA, bagai mana tidak, cintanya yang telah di pendam selama empat tahun akhirnya bersambut juga, meskipun saat itu dia masih duduk di kelas satu SMA.

"Kemarin " Jawab Fatih tersenyum lembut.

"Pak.. Buk.. bolehkah aku mengajak Reka keluar sebentar? " Tanya Fatih sopan.

" Iya.. tapi jangan lama-lama ya! " jawab ibunya Reka.

"Gak akan lama Buk" jawab Fatih lagi. Dan akhirnya mereka pergi meninggalkan rumah itu.

Fatih memarkir motor nya di tepi sungai itu, di bawah sebatang pohon yang ada di tepi sungai. Air sungai tampak tenang, tapi pada bagian tengah sungai sangat deras, dan dalam, tak ada berani sampai kesana, dan untungnya ada jembatan yang mengubungkan antara kedua tepian sungai, karena memang tak bisa di seberangi oleh perahu. bisa-bisa perahu itu terseret arus sungai yang deras.

"Re.. aku akan berusaha menamatkan kuliahku dalam dua tahun ini, maukah kamu menikah denganku jika aku telah lulus nanti? " pinta Fatih.

Reka kaget karena permintaan Fatih, dia merasa sangat bahagia, bagaimana tidak, dia sangat mencintai pemuda itu. tapi dia juga ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga dia masih terdiam karena ragu untuk menjawab.

"Kenapa kamu diam? apa kamu tak mencintaiku? " Tanya Fatih khawatir.

"Aku sangat mencintaimu, tapi... aku juga ingin kuliah" jawab Reka lirih.

"Ya.. baiklah, aku akan menunggumu hingga saat itu, tapi kamu harus janji, jangan tergoda pria lain jika kamu udah kuliah nanti " Kata Fatih cemberut. Reka tertawa dan berkata..

"Jangan-jangan malah bang Fatih nih yang kecantol cewek lain "

"Re... kamu udah kenal aku dari dulu kan? Aku tak mudah untuk jatuh cinta, aku juga tak mudah untuk melupakan seseorang, aku sangat mencintaimu, tak mungkin aku bisa berpaling. Tapi aku juga tak bisa terima jika kamu menghianatiku" jawabnya lagi, matanya tampak berkaca-kaca dan tubuhnya gemetar mengatakan hal itu.

"Aku janji.. tak akan pernah menghianatimu" Jawab Reka sambil memegang tangan Fatih.

"Terima Kasih banyak" jawab Fatih sambil menepuk-nepuk punggung tangan Reka.

"Oh iya, sudah sore, aku akan mengantarmu pulang. Kamu kembali ke kos mu besok kan? Aku yang antar ya!" pinta Fatih.

"Apa tidak merepotkan? " Tanya Reka lagi.

"Ya enggak lah sayang.. " jawab Fatih sambil mengucek lembut rambut Reka .

avataravatar
Next chapter