webnovel

Maafkan aku, aku tak bisa tanpamu

"Ada seseorang yang mendengar percakapan kita " Kata Fatih. Reka hanya diam tak menjawab.

"Aku ingin istirahat " Jawab Reka lemah dan langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Re.. " kata Fatih ketika melihat Reka yang berjalan masuk ke dalam rumahnya. Reka berhenti namun tak menoleh.

"Maafkan aku" Kata Reka dan segera masuk ke dalam rumahnya.

Fatih hanya terdiam beberapa saat sebelum dia pergi meninggalkan rumah Reka dan kembali ke rumahnya.

................

Juli tersenyum licik setelah mendengar percakapan mereka, akhirnya kedua orang itu putus, jadi dia punya kesempatan untuk mendekati Fatih.

'Pantas saja dia gak pernah ke sekolah lagi.. ternyata kejadiannya begini toh..! " Katanya sambil memukul-mukulkan sebuah amplop yang dipegangnya dengan tangan kanannya ke telapak tangan kirinya. Amplop itu adalah surat panggilan untuk orang tua Reka dari sekolah, karena Reka sudah lebih dari tiga minggu tak masuk.

Dia keluar dari semak-semak sambil menggaruk-garuk tangan, kaki dan wajahnya yang habis di gigit semut, tapi dia merasa bahagia karena pengorbanannya mendapatkan hasil yang setimpal.

Juli adalah teman satu sekolah Reka, meski mereka tak satu kelas, tapi karena berasal dari desa yang sama, akhirnya guru kelas Reka minta tolong pada Juli untuk mengantarkan surat itu pada orang tua Reka. sebenarnya surat ini adalah surat yang ke tiga, tapi Juli tak pernah memberikannya pada orang tua Reka, waktu di tanya oleh guru, dia hanya menjawab Orang tua Reka tak dapat hadir. Hampir saja waki kelas Reka akan berkunjung ke rumah Reka untuk mengetahui hal yang sebenarnya, tapi Juli segera melarangnya, dan berkata akan membujuk orang tua Reka agar datang ke sekolah.

Kali ini sepertinya Juli lupa dengan tujuannya ke rumah Reka, dia ingin segera memberi tahukan warga bahwa Reka tak lagi perawan, jika Reka tak lagi di desa ini, maka saingannya tak akan ada, karena Reka adalah gadis tercantik di desa itu.

Tempat paling cepat menyebarkan gosip, adalah warung mbok Min, yang ada di persimpangan itu, warungnya selalu rame di kunjungi ibu-ibu yang haus akan gosip.

Dengan gayanya yang meyakinkan dia menceritakan kalau Reka sudah tak gadis lagi, dan menghasut ibu-ibu itu agar mengusir gadis itu dari desa ini.

"Nah.. mpok-mpok, nyak-nyak sekalian, kan gak mau tuh.. kalau hal itu malah menjadi kebiasaan di desa kita? kita harus kasih pelajaran pada Reka, biar gak ada lagi yang berani berbuat seperti itu lagi. Mpok-Mpok nyak-nyak sekalian gak mau kan? anak gadisnya bakal seperti itu juga,? Fatih aja udah mutusin dia. " Kata Juli menghasut ibu-ibu itu, dia yakin, para wanita itu nantinya juga bakal menghasut suami mereka untuk ikut mengusir Reka.

Akhirnya.. mereka termakan omongan Juli, dengan perasaan marah mereka berbondong-bondong ke rumah Reka setelah meminta suaminya untuk ikut. mereka dengan mudahnya termakan hasutan Juli, sehingga mereka lupa untuk menanyakan hal yang sebenarnya secara baik-baik.

"Reka.. keluar.. jangan sembunyi di dalam rumah, kalau tidak keluar.. rumah lu bakal kami bakar" Teriak seseorang. Mendengar itu, Orang tua Reka yang kebetulan sudah pulang dari ladang, keluar, dan kaget melihat warga desa yang sudah berkumpul di depan rumahnya. Reka juga ikutan keluar, tiba-tiba saja seseorang menariknya sehingga dia terjatuh di halaman. beberapa orang melemparinya dengan batu, karena ketakutan, Reka berlari menjauhi kerumunan itu, meskipun beberapa kali batu mendarat di tubuhnya. Ibu dan Ayah Reka berteriak-teriak ingin menghentikan warga desa dan menceritakan semuanya bahwa anaknya tak bersalah, tapi suaranya tertelan oleh hiruk pikuknya suara warga.

......

Di rumah Fatih

Pemuda ini merasa menyesal atas apa yang di ucapkannya pada Reka, dia mengucapkan itu karena dia merasa kecewa dengan Reka, tapi dia sadar, kekasihnya itu juga tak menginginkan hal itu terjadi, dia sangat mencintai Reka, dia juga tau Reka bukanlah gadis murahan, akhirnya Fatih memutuskan untuk menerima Reka apa adanya, dan meminta maaf pada kekasihnya itu, dan berharap Reka mau memaafkannya dan kembali padanya.

Fatih segera mengambil kunci motornya dan pergi menemui Reka.

Namun dalam perjalanan, dia melihat Reka yang sedang berlari tanpa alas kaki, beberapa meter di belakang Reka warga sedang mengejarnya, melihat ada batu yang melayang ke arah Reka, Fatih segera turun dari motornya dan memeluk Reka sehingga batu itu mendarat di punggungnya. Reka kaget melihat orang yang menyelamatkan nya adalah Fatih.

Fatih tersenyum dan berkata..

"Maafkan aku, aku tak bisa tanpamu" mendengar itu Reka langsung menangis tapi bibirnya tersenyum , dia langsung berlari menghindari amukan warga. Fatih tak sempat memegang tangannya, karena dia lebih cepat meninggalkan Fatih. Fatih berusaha menghadang warga, namun gelombang masa itu tak sanggup di bendungnya seorang diri.

Fatih dapat melihat Reka yang telah berdiri di tengah jembatan, sebuat batu mengenai kepalanya, sehingga gadis itu terhuyung dan jatuh ke arus sungai yang deras.

"REKAAA.... " teriak Fatih histeris, dia berusaha berlari ke tepi sungai dan hendak terjun menyelamatkan Reka, melihat itu beberapa warga segera memegangnya karena mereka tau arus sungai itu sangatlah deras dan tak ada yang mampu berenang di sana, Fatih berusaha memberontak, tapi tenaganya tak cukup kuat melawan beberapa orang, dia hanya dapat memandang Reka yang hanyut di bawa oleh arus sungai yang deras, gadis itu masih mencoba mengapai-gapai sesuatu agar dia bisa selamat. Para warga tertegun, tak menyangka hal itu terjadi.