webnovel

Chapter 1 - Cahaya

Beberapa tahun berlalu didunia yang bernama Aerthralis, disebuah desa kecil hidup lah anak bernama Pluto yang berumur 16 tahun. Pluto adalah anak berbakat yang menguasai elemen-manipulasi angin sejak umurnya yang ke-7 tahun. Dia adalah salah satu dari dua kembar yang tereinkarnasi kedunia ini saat bayi, nama pluto sebelumnya adalah haruto takahashi.

hidup didesa yang kecil membuatnya terpaksa ikut bekerja dengan orang tua nya, hidup digaris kemiskinan membuatnya tidak bisa bersekolah dan melakukan kegiatan lain selain bekerja.

suatu hari pluto kecil mendengar suara bisikan ditelinganya.

Selamatkan anak itu. Ucap suara membisiki telingaku.

Aku memalingkan kepalaku, melihat sekelilingku, tidak ada orang sama sekali. Suara apa tadi itu? Tanyaku dalam hati.

Selamatkan dia, salah satu darimu. Suara bisikan ini masuk dan mendengung ditelingaku.

"Siapa itu!!!" teriakku sambil melihat sekelilingku.

Aku adalah penasihatmu.

"Penasihat?" Aku berbicara sendiri seperti orang linglung. "apa maksudmu?"

kamu harus pergi dari desa ini, ucapkan salam perpisahan kepada orang tuamu, ada seseorang yang harus kamu selamatkan. Bisikan suara ini semakin terdengar jelas ditelingaku.

"siapa dia? siapa yang harus kuselamatkan?"

Salah satu darimu, Aku akan memberitahu mu jalannya, cukup ikuti arahan dariku.

"Tapi aku tidak bisa mempercayai mu begitu saja! bisa saja kamu hanya berusaha menculikku!" aku menatap sekelilingku lagi dan lagi, tapi itu semua nihil, aku sendiri disini.

Kamu harus mendengarkan perkataanku, aku tidak bisa memberikan bukti apa-apa karena aku hanyalah penasihat mu yang berada didalam dirimu. dia berhenti berbicara, setelah beberapa saat dia melanjutkan ucapannya. Aku bukan makhluk, benda, atau apapun. Aku hanya penasihatmu.

"aku sepertinya tidak akan pernah mempercayaimu..."

aku menatap langit malam, bintang-bintang yang menghiasi angkasa membuatku semakin memikirkan tentang perkataan penasihat itu.

aku berbaring direrumputan sambil melihat kelangit, mengangkat tangan kanan ku dan menatap bintang melalui jari-jari ku.

siapa sebenarnya yang harus kuselamatkan, kenapa harus aku. ucapku dalam hati.

aku berdiri dan berlari kerumah, cahaya bulan menerangi jalan ku, cahaya nya menembus setiap sela-sela dedaunan yang rimbunan.

aku masuk kedalam rumah, merasakan aura yang sedikit aneh diseisi rumahku, aku berjalan masuk kesetiap ruangan, setiap sisi, dan tidak menjumpai orang tuaku sama sekali.

Dimana ayah dan ibu, apakah mereka pergi keluar?mungkin saja ucapku sambil menghela nafasku.

bagaimana? sekarang lebih mudahkan? ucap penasihat.

"apa yang kamu bicarakan?" tanyaku. Aku perlahan duduk dikasurku.

sekarang lebih mudah untukmu pergi kan?

"apa yang sebenarnya kamu bicarakan dari tadi?"

kamu masih belum ngerti juga? aku sudah menghilangkan keberadaan orang tuamu dari dunia ini.

aku diam beberapa saat. "kamu bercanda kan? hahahaha"

bercanda? kamu pikir aku seorang badut?

badanku seperti terbakar, darah naik kekepalaku, detak jantungku semakin cepat. "Hey,Hey, Jangan bercanda" ucapku.

sudah kubilang, aku tidak berca-

"KAMU BENAR-BENAR MENGHILANGKAN MEREKA!!??" teriakku sambil memukul kasurku.

akhirnya kamu ngerti.

"KEMBALIKAN MEREKA!!!"

arang tidak bisa dibentuk menjadi kayu utuh lagi.

"HENTIKAN BUALANMU ITU,TUNJUKAN WUJUDMU!!!" teriakku. aku berdiri dan melihat sekelilingku.

sudah kubilang...aku bukan makhluk yang memiliki wujud, aku hanya hidup dan menjadi penasihatmu.

"DARI TADI UCAPANMU HANYA ITU DAN ITU SAJA,HENTIKAN BUALAN SAMPAHMU ITU!!!"

marah hanya akan menghabiskan semua energimu, lebih baik kamu mendengarkanku.

aku hanya diam, air mata jatuh perlahan dari mataku, menetes kelantai.

berhentilah menangis, cengeng.

aku menghiraukannya, air mata semakin deras, aku melihat foto yang terpajang dimejaku.

"ibu..." ucapku.

"hey bisikan bajingan, apa yang harus kulakukan sekarang..." tanyaku.

kamu harus ikut denganku mulai sekarang.