webnovel

bab 1

hallo...! cerita ini hanya khayalan author semata. jika ada kesamaan cerita dengan author mungkin saja itu hanya kebetulan semata. :v

"Kau cantik". Bisik Bayu kepada Rosa, mendengar perkataan Bayu membuat Rosa menjadi salah tingkah, jantung berdebar-debar, Wajah pun memerah, karena perkataan Bayu itu kepada rosa.

"Jangan berkata seperti itu, aku jadi malu".

Lalu rosa menoleh ke arah Bayu.

Yang sedari tadi wajahnya begitu dekat dari Rosa.

"Aku sangat mencintai mu".

Kemudian ia kecup bibir rosa yang tipis itu dengan lembut.

Sebuah ciuman hangat mengahangatkan rasa dalam diri mereka.

Dalam waktu, di musim penghujan.

Untuk pertama kali nya Bayu bertemu dengan Rosa, berteduh di gazebo di sebuah taman.

Saat itu Bayu hendak ingin berteduh.

Meneduhkan diri dari derasnya guyuran hujan, "permisi apa boleh saya ikut berteduh?" tanya Bayu sambil menutup payung miliknya.

Rosa hanya begeser sambil mempersilahkan Bayu untuk duduk.

Dengan masih meminum minuman kaleng miliknya.

Rosa melirik ke arah Bayu yang mulai merogoh tas miliknya.

Ia lihat bayu mengambil beberapa alat tulis dan mulai menulis entah apa yang ia tulis, Kemudian Rosa palingkan lagi tatapan kedepan.

"Hari ini hujan menyayat hati, tetesnya berbekas di hati. Memikir kehadirannya yang tak kunjung datang, kadang pikiran menjadi begitu rumit". Sebuah puisi yang tak tau arti di ucap oleh Rosa.

Lalu ia membuka payungnya dan berlalu meningalkan bayu yang tengah asik menulis cerita itu.

Musim hujan nampak nya masih akan berlangsung cukup lama, perkiraan BMKG masih sekitaran tiga bulan lagi.

Cukup lama tak seperti tahun-tahun kemaren.

Namu musim hujan adalah salah satu yang Bayu tunggu kedatangan-nya.

Karena ia berpikir bahwa di musim hujan ini lah ide-ide untuk membuat sebuah cerita bermunculan di kepalanya.

"Anda lagi".

Lalu bayu ikut duduk di gazebo itu, dan mulai menulis lagi, menulis sebuah cerita.

Rosa hanya sesekali melihat ke arahnya dan kemudian berpaling lagi ke arah lain dengan sekaleng minuman yang ada ditanganya.

"Katakan kepadanya, lagit mendung cahaya matahari terkurung, bagai mana bisa aku berjalan dalam kegelapan, tanpa dirinya".

Lagi-lagi sebuah puisi ia ucapkan, lalu pergi meninggalkan bayu yang sedang asik menulis itu.

"Perkiraan cuaca hari ini, hujan lebat menguyur sebagian kota Tanjung Pandan".

"Bayu...! Tolong ibu, belikan ibu sayur kangkung" seru ibunya menyuruh bayu untuk membeli sayur.

Lalu ia taruh alat-alat tulisnya dan kemudian pergi untuk membeli sayur.

Dengan payung yang melindungi dirinya dari tetesan air hujan.

Ia berjalan melewati sebuah taman yang biasa ia lalui setiap harinya.

Terlihat gadis itu sedang duduk di gazebo itu dengan minuman kaleng yang ia pengang ditangan.

Kemudian ia menghampiri gadis itu dan duduk disebelah gedis itu.

"Kau tak menuliskan cerita?" Tanya Rosa kepadanya dan mulai membuka pembicaraan.

Ia kemudian melihat ke arah Rosa yang masih memegang minuman kaleng ditangan-nya, kemudian ia palingkan wajahnya sambil melihat tetesan hujan yang jatuh ketanah.

"Langit biru, tak selalu biru. Ada kala nya hitam atau kelabu menyelimuti dirinya. Aku harap ini cepat berlalu agar ia tersenyum lagi kepada ku". Kini giliran bayu berpuisi untuk diri-nya.

Kemudian ia bangkit dan sepertinya hendak pulang, kemudian ia membuka payungnya dan mulai melangkah.

Namun langkahnya terhenti.

"tersenyum lah disaat hujan berakhir, berganti dengan sinar mentari menghangat kan jiwa, mengeringkan luka yang menyakitkan hati".

Lalu melangkah pulang meninggalkan rosa sendirian disana.

Next chapter