webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 40

Apa ucapannya yang salah ya sampai Neni meninggalkan mereka dengan sedikit marah kemudian Yuda mengajak anaknya untuk mengejar Neni.

" Ayo sayang mama dikejar. " ajak Yuda dengan Kania.

" Ya pa ayo Mama nanti tambah jauh.

" ucap Kania sambil berlari dengan papanya mengejar Neni.

" Mama tunggu Kania. " panggil Kania.

Neni kemudian berhenti berjalan kasihan anak kecil berlari-lari mengejar dia.

" Ditunggu-ditunggu sama mama. " kata

Neni dan berhenti menunggu Kania.

" Mama kena. " kata Kania sambil memegangi tangan Neni.

" Ayo kita naik bis sambil menunggu penumpang yang lainnya. " ajak Neni dan menggandeng Kania untuk naik bis.

Setelah sampai di dalam bis mereka duduk di tempat yang semula. Lalu Yuda ikut menyusul duduk di samping Neni.

" Maaf dik yang tadi. " kata Yuda hati-hati takut salah lagi.

" Di maafin aku sendiri juga tidak tahu rasanya aku ingin marah hati rasanya dongkol banget. " kata Neni.

" O….. aku tahu. " jawab Yuda tersenyum.

" Memangnya mas Yuda tahu apa ? 

" tanya Neni.

" Ya begitulah biasanya kalau wanita mau ada tamu yang tidak di undang sering marah. "jawab Yuda.

" Sok tahu kamu. " ucap Neni manja ngomong di telinga Yuda.

Penumpang tahu-tahu sudah penuh dan pak segera menjalankan bisnya menuju wisata selanjutnya di Malioboro, Kania tidak berdiri melihat pemandangan Kania duduk kelihatannya ngantuk.

" Sayang kamu ngantuk ya ? " tanya Neni terus memegang tangan Kania.

" Ya ma. " jawab Kania singkat.

" Sini tidur di pangkuan mama. " kata Neni lalu Kania tidur di pangkuan dan kakinya di luruskan di pangkuan papanya.

" Nah begini kan bisa pulas. " kata Neni.

Yuda hanya tersenyum tidak berani berkata-kata takut kalau Neni marah lagi karena baru memuncak emosinya.

" Mas kok diam ngomong dong. " ucap

Neni penasaran.

" Ngomong apa ya aku ngantuk sih. 

" jawab Yuda.

" Sama aku juga ngantuk. " kata Neni jadi mereka berdua agak ngantuk.

" Tuh lihat Kania sudah pulas. " kata Neni

terasa berat mata Neni untuk di buka tak terasa dia telah tertidur dan bersandar di bahu Yuda.

Begitu juga Yuda seperti penumpang lain banyak yang tidur karena capek selesai mengelilingi museum itu. Tak terasa pak Saman sudah menuju Malioboro dan sebentar lagi sampai di tujuannya setelah sampai bis itu langsung menuju parkiran.

" Mas Yuda sudah sampai. " kata Neni membangunkan Yuda.

" Sayang bangun ini sudah sampai.

" ucap Neni membangunkan Kania, lalu Kania bangun.

" Sudah sampai ma ? " tanya Kania sambil melihat kanan kiri.

" Sudah sampai ayo turun. " ajak Neni.

Kemudian Yuda turun duluan dan menolong Kania turun dengan mengangkat Kania lalu Neni di tolong dengan memegangi tangannya.

***

Mereka bertiga lalu berjalan menelusuri jalan-jalan sepanjang jalan Malioboro, para pedagang makanan sudah bersiap-siap menata dagangannya, ada juga yang baru memasang tenda untuk lesehan. Lalu Neni masuk ke toko baju pembeli banyak sedang memilih-milih model yang di gemari, Yuda lalu melihat banyak kerumunan orang memilih barang-barang yang di obral.

" Mas itu bagus pakaian anak-anak. " kata Neni menunjuk stan baju anak-anak.

Lalu mereka ke sana memilih baju Kania.

" Ini bagus, bagus ya mas ? " tanya Neni kepada Yuda.

" Bagus dik coba Kania suruh mencobanya. " kata Yuda sambil melihat baju itu.

" Sayang ini bagus coba di pakai tidak apa-apa. " kata Neni dengan memakaikan kepada Kania lalu Kania bercermin.

" Ya ma ini bagus ini saja. " kata Kania kelihatan senang.

" Ini ciri khas daerah sini bagus-bagus.

" kata Neni terus memilihkan Kania dua baju dengan warna dan corak yang lain.

" Celana pendek buat Rio ini juga bagus mas. " kata Neni sambil memperlihatkan kepada Yuda.

" Pilihkan yang bagus buat Rio dik corak dan warna juga yang lain. " ucap Yuda.

Kemudian mereka memilih kaosnya semuanya yang memilihkan Neni. Lalu Neni mendapat kaos yang cocok untuk Yuda.

" Mas Yuda ini bagus kaosnya untuk mas Yuda. " kata Neni.

" Baik pilihkan warna yang cocok untukku dik. " kata Yuda ikut melihat-lihat yang di pilih Neni.

" Bunda sama ayah tidak di belikan juga mas ? " tanya Neni.

" Enggak usah nanti tidak cocok. " jawab Yuda memberitahu Neni.

Lalu Neni memilih sandal di sini sandalnya kulitnya bagus-bagus Kania di pilihkan Neni coklat terang.

" Ini Kania mau tidak warna coklat dan hitam sama bagusnya. " kata Neni menunjukkan sandalnya kepada Kania.

" Mau ma warna ini bagus tidak mau yang hitam, warna ini saja ma." jawab Kania senang.

" Ma Kania juga ingin warna yang pink itu. " kata Kania menunjukkan sandal warna pink.

Sementara Neni memilih sandal, Yuda memilihkan baju buat Neni. Waktu sedang memilih-milih di lihat Nur lewat di depan toko.

" Nur…. Nur sini. " panggil Yuda.

Nur lalu menoleh mencari yang memanggilnya terus Nur menghampiri bosnya yang memanggil dia.

" Ya pak ada apa. " kata Nur penasaran.

" Kamu pilihlah baju atau kaos sekalian pak Saman pilihkan juga ambillah dua buat kamu dan dua untuk pak Saman.

" jelas Yuda.

" Baik pak terima kasih. " kata Nur senang.

Kemudian Yuda melanjutkan mencari baju yang bagus dan cocok untuk Neni.Yuda sudah mengambil atasan dua,celana panjang dua dan daster tiga kemudian Yuda mencari Neni.

" Sudah memilihnya dik ? " tanya Yuda menghampiri Neni.

" Sandal buat Rio belum mas, lagian mas Yuda kemana sih menghilang terus.

" ucap Neni.

" Ini aku mencari sesuatu buat kamu.

" kata Yuda sambil memperlihatkan belanjaannya kepada Neni.

" Banyak banget mas. "jawab Neni.

" Biarin …. biar kalau kamu pakai selalu ingat aku terus. " canda Yuda sambil tertawa.

" Mas Yuda tidak beli sandal atau sepatu sandal di sini bagus-bagus asli kulit lho.

" kata Neni.

" Tolong carikan aku dan Rio yang bagus dik. " kata Yuda.

" Yang ini mau cocoknya buat Rio. " kata Neni memperlihatkan kepada Yuda.

" Ya itu saja bagus dan cocok untuk Rio warnanya juga hitam bagus, itu saja.

" jawab Yuda.

" Aku tidak jadi membeli dik di rumah juga masih punya banyak. " kata Yuda karena di lihat tidak ada yang di sukai.

Sementara itu Nur yang sedang kaos bingung karena banyak pilihan dan bagus-bagus, kemudian Nur menelpon pak Saman setelah nyambung pak Saman bicara.

" Halo Nur ada apa ? " tanya pak Saman.

" Ini pak saya bingung memilihkan pak Saman baju hem atau kaos karena di suruh pak Yuda untuk memilihkan dua.

" kata Nur kelihatan bingung.

" Kaos saja Nur warnanya terserah asal cocok buat aku. " jawab pak Saman.

" Ya pak kalau begitu aku pilihkan kaos saja. " kata Nur sambil menutup telponnya.

Setelah menemukan pilihan untuk pak Saman biru tua dan hitam sedangkan Nur memilih untuk dirinya hitam dan hijau toska.

" Sudah Nur kalau memilih ? " tanya Yuda menghampiri Nur.

" Sudah pak. " jawab Nur untung sudah selesai memilih kalau belum pak Yuda menunggu kelamaan kata Nur di dalam hati.

Bersambung