webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

Bab 3

Yuda lalu berangkat lagi mengantar Rio ke mall.

"Ma berangkat dulu mengantar Rio ke mall ya." kata Yuda kepada istrinya.

"Ya pa hati-hati diperjalanan." jawab Yumi.

Kemudian Yuda menuju garasi untuk mengeluarkan mobil lagi.

"Ayo Rio kita berangkat sekarang."kata Yuda.

Kemudian Rio masuk mobil Yuda terus menjalankan mobilnya menuju mall.

Sesampai di mall Yuda dan Rio terus berjalan menuju ruangan permainan .

Setelah masuk ruangan itu Rio terus bermain mobil-mobilan , terus bermain yang lainnya yang disukai Yuda menuggui anaknya bermain semua mainan yang ada di mall itu, tapi yang paling disukai Rio adalah bermain mobil-mobilan.

Setelah bermain Rio merasa capek oleh Yuda terus diajak makan di mall tersebut.

"Sayang kamu mau makan apa?"tanya Yuda.

"Pa aku mau makan ayam geprek saja."Kata Rio.

Kemudian Yuda memanggil pedagang ayam geprek, "mbak tolong ayam geprek dua dam minumnya jus alpokat dua."

"Ya pak." kata penjual ayam geprek itu.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang oleh pedagang itu di siapkan di meja Yuda.

"Silahkan pak. "kata penjual ayam geprek itu.

"Terima kasih mbak."kata Yuda, kemudian pedagang itu meninggalkan Yuda dan Rio.

"Ayo nak cepat dimakan."kata Yuda.

Kemudian Rio segera memakan ayam geprek itu.

"Pa enak banget ayam geprek ya."kata Rio.

 "Kamu mau nambah lagi?"tanya Yuda.

"Tidak pa sudah kenyang."jawab Rio.

Setelah selesai makan Rio dan papanya membayar dikasir, setelah membayar mereka terus pulang.

Sesampai di rumah sudah disambut Oma.

"Bagaimana Rio senang mainnya disana nak?"tanya Oma.

"Senang Oma semua mainan sudah kumainkan, tapi aku paling suka main mobil-mobilan."kata Rio bersemangat.

"Bunda mamanya Rio di mana?"tanya Yuda.

"Di kamar sedang istirahat "jawab bunda.

Lalu Yuda berjalan menuju kamar dilihat Yumi sedang duduk di atas kasur sambil bersandar di ranjang.

"Bagaimana ma agak baikan?" tanya Yuda, sambil duduk di sebelah Yumi.

Yumi hanya mengangguk saja.

"Aku heran pa, dulu waktu hamil Rio sehat-sehat saja tidak pernah pusing, makan apa saja doyan, kalau ini dikasih makan tambah muntah. "

"Padahal ini hamil sudah lima bulan kok masih pusing dan muntah." imbuh Yumi.

"Pa apa tipesku makin parah ya?" tanya Yumi kepada suaminya.

"Mama jangan mikir macam-macam memang setiap anak tidak sama bawaannya mama yang sabar ya." kata Yuda menenangkan istri tercintanya.

"Papa." kata Rio sambil memeluk Yuda.

"Ada apa nak?" tanya Yuda.

"Papa mau ke kantor Rio mau ikut boleh apa tidak?"

"Memangnya ke kantor mau ngapain?"tanya Yuda.

"Mau main sama bapak-bapak sopir yang tidak kerja. Jam segini tidak ada bapak sopir yang cuti semua bekerja."

"Di rumah saja bermain dengan opa dan Oma nanti bermain sepak bola dengan opa seru kan."

"Oke." teriak Rio tampak senang.

Setelah itu Yuda memeluk Rio, papa berangkat ke kantor dulu jangan nakal. 

Kemudian Yuda berjalan menuju garasi  untuk mengeluarkan mobilnya, dan langsung berangkat pergi ke kantor.

Sampai di kantor Yuda disambut asistennya Dery.

"Pak nanti sore rombongan wisata ke Jakarta pak Roni tidak bisa berangkat karena istrinya sakit." kata Dery.

"Jadi hanya pak Heru saja ?" tanya Yuda.

"Sopir lain belum ada yang datang ?"Tanya Yuda lagi.

"Paling cepat ada yang datang nanti siang."kata Dery.

Kalau jalan sore harinya tidak mungkin bisa pasti masih capek.

Biasanya kalau perjalanan jauh "Bima Sakti" memberi driver dua, agar tidak capek dan mengantuk supaya keselamatan penumpang lebih terjaga.

"Kalau begitu nanti aku saja yang jalan." kata Yuda.

Sesudah memberi penjelasan Yuda langsung pulang, setelah sampai di rumah Yuda memanggil Yumi.

"Ma, mama." panggil Yuda.

"Ada apa pa?" kata Yumi sambil mendekati Yuda.

"Nanti papa mau menggantikan pak Roni jalan Jakarta."

" aku kan biasa menjadi ban serep ma." Yumi hanya tersenyum mendengar perkataan suaminya.

Setelah itu Yumi langsung menyiapkan perlengkapan perlengkapan yang akan dibawa suaminya seperti pakaian ganti, handuk, sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi dan lain-lain terus dimasukkan ke dalam tas.

Bu Santoso melihat Yumi sedang menyiapkan perlengkapan Yuda lalu Bu Santoso mendekati Yumi.

"Yum apa Yuda mau pergi?" tanya bunda.

"Ya Bun mas Yuda menggantikan pak Roni yang tidak bisa berangkat karena istrinya sakit." kata Yumi.

"Memang Yuda dapat rombongan ke mana?" tanya bunda.

"Ke Jakarta Bun."jawab Yumi.

Kemudian Bu Santoso menemui suaminya .

"Yah Yuda rombongan ke Jakarta menggantikan pak Roni." kata Bu Santoso.

Memangnya pak Roni kenapa kok tidak bisa berangkat ucap pak Santoso.

"Katanya istri pak Roni sakit." jawab Bu Santoso.

"Itu kan sudah biasa to Bun kalau ada sopir yang tidak bisa berangkat Yuda yang menggantikan seperti ayah masih muda dulu." kata pak Santoso.

"Kenapa kayaknya bunda agak cemas, hatiku rasanya berat mau di tinggal Yuda mengantar rombongan."ucap bunda.

"Rio sayang." panggil Yuda.

"Ya papa." jawab Rio.

"Papa mau berangkat sudah jam tiga nih."

Lalu Rio menghampiri papanya dan menciuminya .

"Papa berangkat dulu ya jangan nakal jaga mama baik-baik. " kata Yuda.

"Ya papa." jawab Rio.

"Mas hati-hati. " kata Yumi semoga selamat sampai tujuan di semua tempat yang dikunjungi.

" Mama mau oleh-oleh apa." tanya Yuda.

" Tidak pa aku tidak ingin apa-apa. " jawab Yumi makan apa-apa belum enak.

" Hati-hati Yud." kata bunda.

"Ya bunda." jawab bunda.

Kemudian Yuda meninggalkan rumah mengendarai mobil menuju garasi.

Setelah sampai garasi " Bima Sakti " pak Heru sudah datang lebih dahulu dan menyiapkan bis yang akan dibawa.

Kemudian mobil Yuda di parkir. Lalu Yuda masuk bis itu.

"Sudah siap pak Heru." tanya Yuda.

" Siap mas. " jawab pak Heru.

Kemudian Yuda membawa bis tersebut menuju rombongan yang memesan.

Setelah sampai di tempat rombongan, para penumpang masuk satu persatu dengan wajah yang cerah ceria. Setelah semua duduk siap berangkat, maka berangkatlah bis tersebut menuju tujuannya.

Sementara itu Yumi  di rumah sedang menelpon ibu Halimah ibu panti yang merawat dan membesarkan Yumi bersama anak-anak lain.

" Selamat malam Bu."kata Yumi.

"Ada apa Yum,tumben menelpon jam segini?" jawab Bu Halimah.

Bagaimana Bu adik-adik panti sehat semua, ya Yum semua sehat .

Ibu mau ngomong sama kamu.

" Ada apa Bu."jawab Yumi.

Kok serius banget kelihatannya canda Yumi.

" Enggak Yum. " kata Bu Halimah, begini lho sebentar lagi Melly lulus sekolah SMA saya usul, bagaimana kalau Melly biar bekerja di kantor Yuda mungkin ada lowongan.

" Ya bu nanti biar aku ngomong sama mas Yuda." jawab Yumi.

" Yum sudah dulu sepertinya di depan ada tamu." kata Bu Halimah.

" Ya bu. "jawab Yumi , aku juga mau istirahat.

Malam semakin pekat Yuda di jalan menyetir bisnya sangat santai padahal dengan kecepatan cukup tinggi. Jalannya terasa enak tak terasa kalau jalannya sangat kencang , sebab Yuda sudah lihai dalam urusan mengemudi.

Dalam hati Yuda mangapa jalanan malam ini sepi tidak seperti biasanya padahal baru jam setengah dua belas malam.

Kemudian Yuda bertanya kepada pak Heru .

"Pak Heru kenapa jalanan jam segini sepi banget?" Tanya Yuda, biasanya pedagang di pinggir jalan masih buka sekarang kok sudah tutup semua.

" Mungkin habis hujan lebat makanya tutup semua." jawab pak Heru.

Dari kejauhan Yuda melihat ada empat orang menghadang bisnya.

"Wah mas Yuda itu ada begal, hati-hati mas", kata pak Heru.

" Berhenti, berhenti..! " teriak begal tersebut sambil mengacungkan parang .

Kemudian menyuruh membuka pintunya

" Buka pintunya,buka cepat. . . !" Teriak kawanan begal  tersebut.

Bersambung..!