webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 34

Setelah Nur naik bis pak Heru langsung menjalankan bisnya. Setelah semuanya berangkat Melly ngobrol dengan Nunuk dan Santi.

" Mbak tadi selingkuhannya pak Jono ke sini mencari pak Jono, orangnya cantik tinggi semampai kok mau ya sama pak Jono. " kata Melly kepo.

" Memang dik Melly saya juga heran selingkuhannya pak Jono cantik semua, kok yang cantik-cantik mau sama pak Jono ya. " ucap Nunuk sambil mengecek laporan yang masuk.

Santi yang dari tadi mendengarkan , menambahi.

" Pak Jono orangnya kan juga ganteng 

postur tubuhnya atletis sekali lirik pasti para wanita terpesona dengannya. " kata

Santi.

" Ngrumpi apa ini pagi-pagi sudah ngomongin orang ? " tanya Dery yang baru datang masuk kantor.

" Tadi itu lho selingkuhannya pak Jono ke sini mencari pak Jono. " jawab Nunuk serius.

" Masa….. jawab Dery singkat dan tersenyum.

" Dasar para lelaki kalau di kasih tahu cuma masa.. itu berarti dia juga sama tapi kita yang tidak tahu ya. " kata Nunuk sedikit emosi.

" Denger …..denger. " kata Dery sambil berjalan menuju meja kerjanya.

Setelah Fenti turun dari angkot terus masuk ke mall mencari tempat penjual makanan, setelah ketemu dia langsung memesan minuman dingin biar dingin hatinya.

" Mbak pesan minumannya yang seger jus jeruk. " kata Fenti sambil memberi tahu Joni kalau dia ada di cafe.

Setelah di tunggu lima belas menit Jono datang dan menghampiri Fenti.

" Dik sudah lama ? " tanya Jono dengan duduk dekat Fenti.

" Baru mas, mas Joni bagaimana ini suamiku selalu marah-marah semenjak dia tahu kalau aku sering jalan sama kamu. " kata Fenti cemas.

" Kalau tahu biarin saja asal kamu tidak diapa-apain. " ucap Jono menghibur Fenti agar tidak cemas.

" Kalau suami aku tidak berani kasar sama aku dia takut kutinggalkan.

" jawab Fenti.

" Kalau begitu aman kan kenapa kamu sampai kesini mencari aku kangen kan hayo ngaku. " kata Jono senyum.

" Mas Joni jadi malu aku memang iya.

" jawab Fenti terus terang.

" Tapi mas kamu harus hati-hati karena sifat suamiku keras emosinya tinggi.

" kata Fenti memperingatkan Jono.

" A….lah itu biasa bisa di atur. " jawab Jono percaya diri.

" Sudah ini kalau pesan kalau sudah ayo pergi dari sini. " ajak Jono.

Kemudian Jono membayar minuman Fenti setelah membayar mereka lalu pergi meninggalkan mall itu.

***

Setelah beberapa jam lamanya pak Heru dalam perjalanan sampailah mereka di terminal terakhir penumpang tinggal separo yang turun di terminal terakhir,

sampai di terminal penumpang sudah turun semua kemudian pak memarkirkan bisnya di tempat parkiran untuk istirahat.

Kemudian pak Heru bergabung dengan temannya yang sudah datang lebih awal.

" Mas Saman tadi di garasi mas Jono dicari selingkuhannya ada apa ya kira-kira ? " tanya pak Heru kepada pak Saman sama keponya.

" Gawat ini pasti ada apa-apanya sampai selingkuhannya mencari di garasi. " ucap pak Saman khawatir.

Sebentar aku mau nelpon dik Jono sekarang, lalu pak Saman telpon Jono langsung nyambung dan diterima Jono.

" Ada apa mas Saman. " kata Jono penasaran.

" Dik kamu tadi di cari Fenti di garasi memangnya kenapa dik ? " tanya pak Saman.

" Fenti ini sekarang lagi bersama aku mas. " jawab Jono sambil tertawa.

" O….. ya makanya kamu kelihatan happy

banget. " jawab pak Saman sambil mendengarkan penjelasan Jono.

" Begini mas kemarin Fenti habis berantem dengan suaminya, mungkin saja dia mau meninggalkan suaminya tetapi suaminya tidak terima mau ditinggalkannya yang saya dengar begitu cerita Fenti mas. " jelas Jono dengan pak Saman.

" Kalau begitu kamu yang hati-hati sama suaminya Fenti, karena dia mempunyai emosi yang tinggi, sudah dik itu saja yang aku ingin tahu. " kata pak Saman.

Setelah telponnya di tutup pak Saman cerita sama pak Heru, begitulah dik kata dik Jono mengapa Fenti sampai mencari dia. Pak Saman cerita sesuai percakapan dia dan Jono. Selesai cerita pak Saman dan pak Heru terus berjalan menuju bisnya untuk antri akan balik. Ketika mereka antri pak Saman melihat pak Roni.

" Ada berita genting mas. " ucap pak Roni serius.

" Berita dik Jono." kata pak Saman membalas omongan pak Roni.

" Kami semua sudah mengetahuinya.

" kata pak Saman.

" Ya sudah kalau begitu. " jawab pak Roni terus jalan masuk terminal.

Kemudian bis pak Saman keluar terminal berjalan menuju jalan raya untuk narik sambil pulang ke garasi. Setelah perjalanan cukup lama akhirnya bis pak Saman memasuki garasi. Pak Saman langsung turun dari bis lalu di dekati Dery.

" Pak Saman tadi pagi selingkuhan pak Jono ke sini ada masalah apa pak  ?

" tanya Dery ingin tahu.

" Biasa percekcokan keluarga selingkuhan dik Jono, yang saya dengar dari dik Jono kata selingkuhannya dan suaminya bertengkar hebat suaminya mau ditinggal tidak terima makanya dia mencari dik Jono. " jelas pak Saman.

" Sudah dik aku mau pulang dulu capek.

" kata pak Saman sambil meninggalkan Dery.

" Silahkan pak Saman. " jawab Dery dan terus masuk kantor.

***

Sementara itu di rumah pak Santoso sedang berkumpul di ruang keluarga lagi santai, lalu Kania merengek mengajak Yuda ke rumah Neni.

" Pa ayo ke rumah mama aku ingin ketemu mama. " ucap Kania.

" Ngapain ke sana ini sudah malam mama pasti sudah ngantuk. " kata Yuda menjelaskan kepada Kania.

" Kania kangen sama mama lama tidak ke sini. " ucap Kania kelihatan sedih.

" Baru dua hari tidak ke sini kok kangen sih. " jawab Yuda kasihan melihat Kania.

" Ini yang kangen papanya apa Kania sih.

" kata Bu Santoso tersenyum.

" Dua-duanya. " jawab Rio sambil tertawa ngakak ha…haa….

Pak Santoso yang mendengarkan mereka ikut tertawa.

" Sana cepat ajak ke sana. " perintah pak Santoso.

" Ayo …. pa ayo…. kata Kania dengan menarik tangan papanya menuju garasi supaya papanya mengeluarkan mobilnya.

" Ya…. ya …. sebentar papa mau mengambil dompet dulu. " kata Yuda lalu masuk kamar tak lama lalu keluar kamar.

" Ayo berangkat. " kata Yuda lalu Kania mengikuti papanya.

" Semangat…..!!! teriak Rio, Oma dan opa tertawa melihat cucunya sudah bisa menggoda papanya.

Dalam sepanjang perjalanan Kania menyanyi terus kelihatan senang hatinya Yuda pun ikut senang, tak lama kemudian Yuda memarkir mobilnya di depan rumah Neni. Kemudian Kania turun dari mobil duluan dan berlari menuju pintu.

" Mama….. mama…..!! teriak Kania sambil mengetuk pintu rumah Neni.

Neni langsung bangun dari rebahan nonton televisi seperti suara Kania, lalu Neni membukakan pintu ternyata benar.

" Malam-malam ke sini ngapain ? " tanya Neni heran.

" Ayo masuk sayang. " kata Neni Yuda mengikuti Kania masuk rumah.

" Mama barusan ngapain ? " tanya Kania sambil duduk di depan tv.

" Mama lagi nonton tv sayang. " jawab Neni.

" Itukan kan yang dilihat Oma setiap hari.

" ucap Kania.

" Memang acara itu mama suka. " jawab Neni tersenyum.

" Duduk mas. " kata Neni Kania lalu duduk dekat Neni.

Bersambung