webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 31

Neni menunjuk pedagang minuman dingin itu lalu Yuda berdiri dan berjalan menuju orang yang menjual minuman dingin, Yuda membeli dua air mineral dan dua minuman rasa jeruk.

Yang rasa jeruk diberikan untuk Neni.

"Ini dik minuman rasa jeruk kesukaanmu.

"kata Yuda.

Lalu oleh minuman itu di terimanya terus

diminum Neni.

"Aduh seger banget. "kata Neni baru minum minuman dingin hand phone Neni bunyi.

"Ada telpon tuh angkat dulu. "kata Yuda.

"Denger. "ucap Neni terus membuka telponnya.

"Halo ada apa ? "tanya Neni.

"Enggak aku tidak ada di rumah sedang keluar ada apa sih, enggak ada apa-apa ya sudah aku tutup telponnya. "kata Neni terus mematikan telponnya.

"Siapa dik ? "tanya Yuda 

"Damar temanku SMA kuliah di universitas yang sama 

"Capek mas ? "tanya Neni.

"Sedikit tapi nanti juga hilang capeknya.

"jawab Yuda.

"Kakinya pegel mas ? "tanya Neni lagi.

"Enggak sekarang tidak tahu kalau besok karena sudah lama tidak pernah ngonthel sepeda. "kata Yuda tersenyum.

"Kira-kira kalau pulang masih kuat nggenjot apa tidak ya. "ucap Neni tertawa.

"Dicoba saja. "kata Yuda.

"Mari pulang mas sudah siang keburu panas terik. "ajak Neni.

"Sebentar lagi dik, tidak muter kesana dulu yang sering dibuat balapan lari sama Tomi. "kata Yuda 

"Ngapain sekarang mau balapan lari sama aku mas ? "tanya Neni sambil tertawa.

"Lalu begitu ayo kita pulang saja deh. "kata Yuda.

Kemudian Yuda naik sepedanya dan Neni langsung bonceng.

"Pegangan lho nanti jatuh. "ucap Yuda tersenyum.

"Pegangan sini mas Neni dengan mencubit paha Yuda atau disini mas Neni mencubit pinggang Yuda. "ucap Neni.

"Aduh…..aduh sakit ini. "kata Yuda dengan meringis menahan sedikit sakit.

***

Mereka lalu boncengan sepanjang jalan yang mereka lalui saling mengingatkan kejadian lucu yang mereka alami bertiga.

"Disini Tomi pernah jatuh ada lubang tidak dilihat langsung ditabrak hingga jatuh, untung dulu kamu bonceng aku dik. "ucap Yuda mengingatkan Neni.

Mereka ngobrol terus tak terasa sudah sampai di rumah Neni.

"Sampai deh. "kata Yuda.

Kemudian Neni turun dari sepeda berjalan akan masuk rumah tetapi menunggu Yuda di teras.

"Mas taruh situ saja sepedanya. "kata Neni.

Kemudian Yuda mendekati Neni.

"Dik ibu mana aku mau pamit pulang. "kata Yuda.

"Sebentar aku panggilkan ibu mas. "ucap Neni.

Lalu Neni masuk rumah memanggil ibunya.

"Bu mas Yuda mau pulang. "panggil Neni.

Lalu Bu Andika keluar dari kamar menuju teras.

"Mau pulang Yud ? "tanya ibunya Neni.

"Iya Bu sudah siang. "jawab Yuda 

"Hati-hati di jalan Yud. "kata ibunya Neni.

"Ya Bu. "ucap Yuda kemudian berjalan keluar rumah Neni.

"Aku pulang dulu ya dik. "pamit Yuda kepada Neni.

"Ya mas. "jawab Neni sambil mengantar Yuda sampai depan rumah.

Yuda pulang dengan hati yang nyaman, santai mengayuh sepeda tiba-tiba sudah sampai di garasi, setelah turun dari sepeda Yuda langsung masuk kantor.

"Dik Dery itu sepedanya nanti kembalikan aku akan pulang dulu. "kata Yuda.

"Ya pak siap. "jawab Dery.

Lalu Yuda keluar kantor dan langsung masuk mobil terus pulang. Sampai di rumah Kania sudah menunggu di teras rumah.

"Papa….papa lama ke kantor enggak pulang-pulang Kania ingin jalan-jalan sama papa. "kata Kania.

"Sayang papa capek nih kapan-kapan saja ya sayang. "ucap Yuda. 

"Janji pa. "kata Kania.

"Janji. "jawab Yuda dengan mencium putrinya.

Bunda mengetahui Yuda baru datang lalu ditanya sama bunda 

"Memangnya kamu habis darimana Yud kok kelihatannya capek banget ? "tanya bunda.

"Habis gues dengan Neni Bun. "ucap Yuda tersenyum.

"O…..pantas lama. "jawab bunda dengan tersenyum juga.

***

Di kantor Bima Sakti pagi itu sedang berkumpul para sopir yang akan berangkat narik dan sedang bersiap-siap. Mereka berangkat menurut barisannya masing-masing.

Sebel berangkat Jono ngobrol dengan pak Saman.

"Jon aku kasih tahu kamu kemarin suami selingkuhan kamu mencari kamu, untung kemarin kamu tidak masuk cuti. "kata pak Saman.

"Masa iya mas, memang aku pernah kepergok suaminya itu waktu jalan-jalan di mall, untung saja selingkuhan ku tahu kemudian aku melewati jalan lain. "kata Jono tersenyum.

"Hati-hati kamu dia berarti sekarang sudah tahu kalau istrinya hilang berarti bersama kamu. "kata pak Saman.

"Ayo kita jalan. "kata Jono terus berdiri akan menarik.

Sehabis mengobrol mereka terus menaiki bisnya masing-masing dan langsung berangkat.

Setelah mereka berangkat orang kantor membicarakan Jono.

"Pak Jono itu bagaimana suami selingkuhannya sudah tahu kalau bersama dengan pak Jono, lha kok pak Jono terus dilanjutkan. " kata Nunuk kepada Santi.

"Padahal suaminya itu katanya tempra men lho mbak. "jawab Santi.

Dari tadi Melly yang ikut mendengarkan hanya geleng-geleng kepala.

"Semoga tidak terjadi apa-apa dengan pak Jono. "kata Melly.

"Amiiin…. "kata Nunuk dan Santi.

"Biarpun nyebelin tetapi kalau terjadi apa-apa dengan pak Jono aku kasihan juga. "kata Melly.

***

Dirumah pak Santoso dilihat Yuda tidak ada dari tadi lalu ayah bertanya kepada bunda.

"Bun Yuda kemana ayah tidak melihatnya dari tadi !!… "ucap ayah.

"Sepertinya Yuda masih dikamar yah. "kata bunda.

Kemudian ayah menuju kamar Yuda dan mengetuk pintu kamar Yuda tok!! tok!! tok !! Yud, Yuda lalu ayah membuka pintu kamar Yuda.

"Kamu belum bangun dari tadi sudah siang ini. "kata ayah Yuda.

"Aduh….ayah kakiku pegel disentuh sakit banget. "kata Yuda.

"Memangnya kamu habis ngapain ? "tanya ayah.

"Kemarin aku gues bersama Neni dia tak bonceng sudah lama aku tak pernah ngonthel sekarang kakiku terasa sakit yah. "ucap Yuda dengan sedikit meringis.

Mendengar perkataan Yuda pak Santoso tertawa terbahak-bahak haa…haaa.haa..

"Yuda….Yuda kamu bukan anak kecil lagi kalau enggak pernah ngonthel terang saja sakit rasanya kakimu itu pasti. "kata pak Santoso terus keluar dari kamar Yuda.

Lalu pak Santoso menghampiri istrinya.

"Bun kaki Yuda sakit katanya kalau dipegang. "ucap pak Santoso.

"Ya sudah pasti ayah Yuda tidak pernah ngonthel jadi ya sakit ditambah lagi membonceng Neni jadi tenaganya terkuras. "jawab bunda sambil senyum.

Tiba-tiba Yuda keluar dari kamar dan mendekati bunda sambil ngomong.

"Pasti bunda dan ayah ngomongin aku ya. "ucap Yuda. 

"Enggak…. "bunda dan ayah berbarengan ngomongnya terus meninggalkan Yuda di ruang keluarga sendirian.

Sudah beberapa hari Yuda tidak masuk kantor sekarang sudah sembuh terus Yuda berangkat ke kantor lagi.

"Sudah bisa berangkat ke kantor Yud ? "tanya bunda.

"Apa sudah sembuh beneran Yud. "ucap pak Santoso yang melihat  Yuda bicara dengan bunda.

"Sudah dong aku berangkat dulu ya Bun dan ayah. "pamit Yuda.

"Ya Yud hati-hati. "jawab bunda.

Yuda terus berjalan ke garasi dan langsung mengeluarkan mobilnya lalu terus meluncur ke kantor. Sampai di garasi mobilnya lalu diparkir Yuda terus masuk kantor.

Bersambung…..