webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 22

Kemudian Yuda dan Kania langsung menuju rumah Neni. Tak lama mereka sudah sampai di rumah. Lalu Kania buru-buru masuk ke rumah Neni.

" Eyang utie. " kata Kania waktu melihat ibunya Neni sudah rapi.

" Mau kemana bu ? " tanya Yuda.

" Ibu mau kondangan Yud. "jawab ibunya Neni.

" Silahkan masuk nak Yuda, Neninya di dalam." kata pak Andika.

" Bapak sama ibu mau kondangan dulu nak Yuda. " kata pak Andika lagi.

" Ya pak. " jawab Yuda.

Setelah bapak dan ibu berangkat , Yuda terus masuk rumah , Kania sudah masuk duluan mencari Neni.

"Tante…Tante Neni Kania datang.   

" panggil Kania.

" Ya sayang Tante di dapur. " jawab Neni

yang sedang mematikan kompor.

" Papa mana sayang ? " tanya Neni.

" Papa  di depan Tante. " kata Kania.

Lalu Neni berjalan di ruang tamu, mas Yuda sedang berjalan menuju mobil.Setelah itu Yuda kembali dengan membawa buah-buahan yang dibelinya tadi. 

" Mas Yuda kok repot-repot segala bawa apa ini ? " tanya Neni.

" Papa membeli buah. " jawab Kania.

" Maaf tadi lupa dik masih tertinggal di dalam mobil. " ucap Yuda.

Lalu buah itu diberikan kepada Neni, lalu buahnya oleh Neni di bawa ke dapur untuk di taruh di piring buah. Lalu di bawa ke depan Neni untuk camilan.

" Kok di bawa kesini lagi dik ? "tanya Yuda.

" Biarin mas ini untuk camilan. " jawab Neni.

Lalu Kania mengambil mainannya terus di tuang di lantai.

" Ayo Tante main masak memasak. " ajak Kania.

Kemudian Neni turun dari kursi menemani Kania duduk di lantai.

" Ini begini sayang kompor ini dikasih panci atasnya, untuk masak yang satunya lagi untuk goreng. " kata Neni.

" Awas hati-hati ikannya mau digoreng nanti kena minyak panas mundur ....

mundur !!!..." kata Neni.

Lalu Kania mundur sambil tertawa girang

hee….hee…. Yuda melihat Kania dan Neni bermain ikut tersenyum.

" Sebentar Tante mau buat kopi untuk papa. " kata Neni.

" Tidak usah repot dik. " jawab Yuda.

" Enggak repot cuma kopi saja. " kata Neni.

Hanya sebentar Neni sudah keluar membawa secangkir kopi, lalu Neni duduk di samping Yuda.

" Minum mas selagi masih panas. " ucap Neni.

" Biar sedikit dingin dulu dik. " kata Yuda.

Selagi Kania main sendirian Yuda ngobrol dengan Neni tentang masa kecil

yang indah. 

" Kamu ingat dik waktu kita bermain layang-layang di lapangan bersama Tomi. " kata Yuda.

" Aku ingat waktu itu mas Yuda tidak bisa menaikkan layang-layang mas Tomi yang membantunya. " kata Neni.

" Waktu layangan makin tinggi mas Yuda

kebingungan narik kemudian mas Tomi membantu aku juga ikut menarik karena aku disuruh mas Tomi. " kata Neni.

" Dengan sekuat tenaga aku menariknya sampai ngos-ngosan maklum tanganku kecil waktu itu tidak seperti sekarang gede. " cerita Neni sambil tertawa he…

he…..

Yuda yang mendengarkan cerita Neni ikut tertawa.

" Makanya Rio juga begitu gemar main layang-layang sampai ikut lomba. " kata

Yuda.

" Menang ? " tanya Neni.

" Kadang menang kadang juga kalah namanya lomba ya begitu." jawab Yuda.

" Tapi pernah menang kan ? " tanya Neni

kalau pernah menang itu sebagai penyemangat ikut lomba.

" Tante ini bagaimana ? " tanya Kania.

" Apa sayang. " jawab Neni lalu Neni mendekati Kania.

" Ini buat apa bentuknya kok bundar ?

" tanya Kania.

" Ini untuk di isi air namanya gentong kalau masak pakai air yang ada di gentong ini. " jelas Neni.

" Jadi kalau memasak ini panci di taruh di atas kompor terus pancinya di kasih air begitu Tante. " kata Kania.

" Betul sayang. " jawab Neni.

" Mas Yuda kapan-kapan kalau mas Yuda jalan aku ikut boleh tidak ? " tanya Neni.

" Ya boleh dong. " jawab Yuda.

" Mas aku mau jalan-jalan ke mall atau melihat wisata yang bagus. " kata Neni.

" Kapan itu dik, kalau aku kapan saja 

bisa. " kata Yuda, kalau dik Neni kan menunggu liburnya .

" Nanti saja kuberi tahu kalau aku libur mas. " jawab Neni.

"Kenapa menunggu aku narik enggak usah narik kan bisa jalan dik ? " tanya Yuda.

" Mas Yuda aku ingin berangkat naik bis  pulangnya nanti naik kereta asyik kan.

" jelas Neni.

" Sayang ayo pulang sudah mau sore.

" kata Yuda.

" Nanti pa aku masih ingin main di sini.

" jawab Kania.

" Bagaimana ini dik kalau diajak ke sini tidak mau pulang, kerasan banget di sini.

" kata Yuda.

" Memangnya mas Yuda di sini tidak kerasan ? " tanya Neni.

" Kerasan sih saya juga tidak ingin pulang tapi tidak enak sama tetangga.

" jawab Yuda.

" Tetangga sudah tahu siapa mas Yuda sejak dulu kalau main ke sini. " kata Neni.

" Sayang ayo pulang dulu Tante mau istirahat capek dari tadi main sama Kania. " ucap Yuda.

" Ya papa ayo pulang aku ngantuk. " ajak

Kania.

" Sudah Tante Kania pulang dulu besok main ke sini lagi. " kata Kania.

" Ya sayang besok ke sini lagi ya. " jawab Neni, sambil mencium pipi Kania.

" Sudah dik aku pulang dulu. " pamit Yuda.

" Ya mas hati-hati di jalan. " ucap Neni.

Lalu Yuda berjalan menuju mobil begitu Yuda dan Kania masuk mobil lalu terus meluncur pulang.

***

Setelah tiba di rumah Kania sudah tertidur, kemudian Yuda menggendong Kania sampai di kamar dan di tidurkan di ranjang lalu di tinggal Yuda.

" Yud Kania mana ? " tanya Bu Santoso.

" Tidur Bun di kamar tadi di perjalanan sudah ngantuk berat. " jawab Yuda.

" Tadi waktu di rumah Neni Kania  kuajak pulang tidak mau sepertinya dia kerasan di sana Bun. " kata Yuda.

" Maklum Yud Kania masi butuh sosok ibu makanya dia merasa nyaman bila dekat dengan Neni. " jelas bunda.

" Bun Rio tadi sudah pulang ? " tanya Yuda.

" Sudah lagi tidur di kamar kecapaian kali habis lomba layang-layang. " jawab bunda.

" Rio dapat juara apa tidak Bun ? " tanya Yuda.

" Bunda tidak tahu belum nanya. " jawab bunda.

" Bun aku heran sama Kania dan Neni mempunyai persamaan kalau bicara pasti enggak seru, enggak asyik selalu di bawa. " kata Yuda.

" Makanya mereka baru bertemu langsung cocok karena kesamaannya itu

Yud. " ucap bunda sambil tertawa he…. he….

Ke esokan paginya Wiwik telah menyiapkan sarapan dia sedang menaruh semua masakan itu di atas meja makan, masak sayur lodeh dengan lauk ayam goreng, tempe goreng dan tahu goreng serta ikan asin

" Wik sarapannya sudah siap ? " tanya Bu Santoso.

" Sudah siap Bu . " jawab Wiwik.

" Wik ibu ke depan dulu. " kata Bu Santoso.

Kemudian Bu Santoso menuju ruang keluarga ada Yuda , Kania dan pak Santoso.

" Ayo semuanya sarapannya sudah siap.

"kata Bu Santoso mari sarapan.

" Sebentar lagi bunda. " jawab Yuda.

" Oma temanku di sekolah semua mempunyai mama, kalau sekolah juga di antar dan di jemput mamanya. " kata Kania.

" Kamu kan punya Oma pengganti mama. " jawab Oma.

" Enggak seru oma masa Oma dipanggil mama kan enggak asyik Oma. " kata Kania.

Yuda dan bundanya tersenyum mendengar omongan Kania.

Bersambung