webnovel

Bayang-bayang kehidupan semu

Yuda kepala kelurga yang bertanggung jawab dengan keluarganya dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia mempunyai keluarga yang harmonis satu istri dan satu anak laki-laki. Yuda sangat mencintai istrinya Yumi. Namun suatu hari Yuda harus menerima kenyataan pahit bahwa dia harus di tinggal istrinya meninggal karena sakit. Hancur sudah hati Yuda seakan dunia sudah kelam. beberapa bulan hingga tahun dia sangat sulit menncari pengganti istrinya. Tetapi tidak di sangka dengan tidak sengaja menemukan wanita adik dari sahabatnya waktu dulu juga sering bermain dengan dirinya kebetulan pula wanita itu mempunyai kisah kehidupan yang hampir sama dengan dirinya yang di tinggal oleh pasangannya dan Mereka cocok lalu mereka memutuskan untuk menikah. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya..?

Naning_naning · Urban
Not enough ratings
408 Chs

bab 17

Lalu Nunuk memberitahu pak Saman.

" Pak besok pak Saman berangkat giliran kedua karena giliran pertama pak Yuda yang membawa. " kata Nunuk.

" Oke mbak Nunuk. " jawab pak Saman.

Dalam perjalanan pulang Yuda melihat tukang balon, Yuda langsung berhenti dan membeli balon dua balon kuda dan balon jerapah kesukaan Kania.

" Ini pak balonnya beli dua. " kata Yuda sambil memberikan uangnya kepada pedagang balon.

" Terima kasih pak. " jawab pedagang balon tersebut.

Baru masuk garasi rumah Kania sudah berlari menghampiri Yuda.

" Papa Kania gendong. " kata Kania.

" Papa membeli balon untuk Kania ini sayang balonnya. " kata Yuda sambil memberikan balonnya kepada Kania.

" Hore …. hore Kania sangat suka balonnya Kania sangat sayang sama papa. " ujar Kania sambil memeluk papanya.

" Sudah turun mainan sana sama mas Rio di rumah saja. " kata Yuda

" Ya pa. " jawab Kania terus bermain dengan Rio di ruang tengah ruang keluarga, di situ juga ada Oma dan opa sedang menonton televisi.

***

Pagi-pagi sekali Yuda sudah siap mau berangkat narik giliran yang pertama.

Mengetahui Yuda bersiap-siap bunda bertanya.

" Yud kamu apa jalan giliran pertama kok

sudah siap ? " tanya bunda.

" Ya Bun kalau pagi narik kendaraan belum semrawut bisa enak jalannya. 

" jawab Yuda.

" Kamu memang sudah ngopi. " tanya bunda.

" Sudah Bun tadi dibuatin Wiwik. " jawab Yuda.

Sehabis ngobrol dengan bunda Yuda terus pamit kepada bunda.

" Berangkat dulu Bun. " ucap Yuda.

Kemudian Yuda langsung berangkat menuju kantor. Setelah sampai di garasi kantor, bis tersebut sudah di siapkan, Yuda tinggal berangkat.

" Sudah siap Nur. " tanya Yuda sambil memarkirkan mobilnya di garasi itu.

" Sudah siap pak tinggal berangkat.

" ucap Nur.

" Dik Sigit mana kok belum kelihatan ?

" tanya Yuda.

" Tadi sudah masuk mas Sigit di belakang pak. " kata Nur .

" Saya di sini pak. " jawab Sigit duduk di belakang sambil mengacungkan tangan.

Kemudian mereka meninggalkan garasi bis itu untuk menuju jalanan. Bis yang di jalankan Yuda hari ini sangat penuh penumpangnya sehingga sampai di terminal terakhir lebih awal lima menit.

Sesudah penumpangnya turun semua Yuda terus memarkir bisnya di tempat parkiran untuk istirahat. Kemudian Yuda turun dan duduk di warung sambil memesan kopi.

" Tidak makan pak ? " tanya tukang warung itu.

" Tidak mbak kopi sama makanan ringan saja. " jawab Yuda.

Setelah minum kopi selesai Yuda terus meninggalkan warung dan naik bis lagi.

" Semua berapa mbak ? " tanya keneknya Yuda.

" Dua puluh lima ribu rupiah mas . "jawab

mbaknya penjual di warung.

" Mas bosmu itu lho orang kaya kok mau narik sendiri biasanya orang kaya itu tidak mau lho. " kata mbaknya lagi.

Nur hanya tersenyum mendengar omongan tukang warung itu. Nur lalu berjalan menuju bis dan naik bersama Sigit. Setelah semua naik Yuda langsung menjalankan bisnya itu di tempat antrian. Sambil menunggu penumpang yang akan naik bis itu. Di belakang kemudi Yuda melihat jalanan, orang lalu lalang mencari bis yang akan di tumpangi.Tidak di sangka Yuda ketemu dengan seorang gadis yang di ingat-ingat seperti pernah kenal, lalu Yuda mengingatnya ternyata benar dia pernah mengenalnya adik temannya. Sewaktu gadis itu naik bis Yuda langsung menyapanya.

" Dik Neni ya ? " tanya Yuda.

Neni terus melihat sopirnya itu.

" Mas Yuda. " kata Neni sambil mengulurkan tangannya bersalaman dengan Yuda.

" Bagaimana mas kabarnya kok jalannya sendiri ? " tanya Neni.

" Iya dik untuk menghilangkan stres. " ja

wab Yuda

Dari tadi dari kejauhan sudah ku perhatikan seperti pernah kenal orang ini

lalu aku ingat adiknya Tomi.

" Kita sudah tak pernah ketemu sejak mas Yuda kuliah. " kata Neni.

" Mas Tomi juga begitu langsung ke Jakarta untuk kuliah dan bekerja di 

sana. " kata Neni.

Jadi mas Yuda jarang main ke rumah celoteh Neni panjang lebar membuat Yuda terhibur hatinya, setelah waktu giliran jalan Yuda langsung tancap gas berangkat, sepanjang perjalanan Yuda kelihatan senang hatinya. Begitu pula penumpang sudah turun - naik ganti orang. Selama hampir dua jam perjalanan sudah sampai garasi , sebelum garasi Neni sudah berdiri.

" Turun pertigaan sini dik ? " tanya Yuda.

" Iya dong mas rumahnya kan di situ.

" jawab Neni.

" Kali aja turun garasi. " kata Yuda.

" Turun garasi nanti mas Yuda capek-capek ngantar aku pulang. " jawab Neni.

" Enggak apa-apa cuma deket aja. " kata

Yuda.

Setelah pertigaan Neni terus turun.

" Hati-hati dik. " kata Yuda.

" Terima kasih mas. " kata Neni.

Yuda hanya mengangguk dan tersenyum.

Setelah sampai di garasi Yuda langsung turun dari bis dan menyuruh Sigit merapikan bis tersebut di tempatnya.

***

Kemudian Yuda langsung pulang 

mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga sampai di rumah hanya membutuhkan waktu hanya lima belas menit saja.

Setelah sampai di rumah Yuda langsung menemui bundanya.

" Bun…Bun… " panggil Yuda.

" Ada apa Yud kelihatannya girang banget. " kata bunda.

" Begini tadi ada cewek naik bisku Bun.

" kata Yuda sambil menggandeng bunda untuk duduk.

" Tadi sewaktu aku antri mau balik.

" kata Yuda lagi.

"Siapa Yud cewek yang naik bismu ?   

" tanya bunda.

" Neni Bun. " kata Yuda.

" Neni siapa Yud ? " tanya bunda.

" Neni adik Tomi itu lho yang dulu sering 

ke sini teman karibku. " kata Yuda.

" Neni adik Tominya pak Andika ? " tanya bunda.

" Iya betul Bun. " kata Yuda, aku sudah lama tak jumpa dia.

Yuda bercerita dengan bunda kelihatan senang banget sampai berbinar-binar matanya, bunda ikut senang melihat Yuda seperti itu berarti dia telah membuka hatinya lagi.

" Kalau begitu kapan-kapan ajak kesini Neninya. " kata bunda.

" Bunda belum tahu wajahnya sekarang makin cantik ya Yud ? " tanya bunda.

" Iya Bun lebih cantik sekarang daripada dulu tapi kulitnya tetap sawo matang  tak

berubah. " kata Yuda.

Sehabis bercerita dengan bunda Yuda langsung berdiri mencari anaknya.

" Rio sama Kania dimana Bun ? " tanya Yuda.

" Di kamar sepertinya lagi mainan hand phone tik tok atau you tobe bunda tidak tahu. " jawab bunda.

Kemudian Yuda menghampiri anak-anaknya.

" Sayang lagi ngapain ? " tanya Yuda.

" Papa…papa …!! teriak Kania.

" Pa coba ini lihat masa kucing bisa mandi sendiri, gosok gigi sendiri lucu

ya pa. " kata Kania sambil memperlihatkan papanya hand phonenya.

Yuda tertawa ha…ha… aduh lucu sekali

Rio juga ikut tertawa he…he… karena adiknya belum tahu program-program seperti itu hanya settingan saja.

" Ayo semua mandi sudah sore. " kata Oma.

" Ayo Kania sini mandi sama mbak Wiwik yang masih di belakang. " ucap Oma.

" Ya oma." jawab Kania langsung berdiri

menuju kamar mandi.

***

Esok paginya Yuda tidak pergi ke kantor

mau istirahat kebetulan juga hari Minggu

jadi bisa di rumah dengan anak-anak.

" Papa tidak ke kantor ? " tanya Rio.

" Enggak Rio memang kenapa. " jawab Yuda.

" Ayo pa kita membeli layang-layang.

"kata Rio.

Padahal layangan Rio sudah banyak.

Bersambung